1

53 9 1
                                    

Agnes alexandra, sosok cewek yang judesnya minta ampum,  tetapi dia memiliki wajah yang cantik.

"Dek ayo bangun udah siang, gue tinggal ya" Siapa lagi kalau bukan abangnya yang super nyebelin, Fabian alexander. Mereka hanya tinggal berempat bersama abang pembantu dan supirnya, karena kedua orang tuanya yang sibuk bekerja.

"Tunggu napa bang ini juga mau bangun" Karena agnes takut ditinggal oleh abangnya, akhirnya bangun juga.

"Udah cepat sana mandi jangan pakai lama" Fabian langsung menutup pintu kamar adiknya.

*****

Agnes udah siap dengan pakaian sekolahnya dan langsung kebawah utuk menemui abang nya itu.

"Aduh bang, cepetan aku ada pr dan aku lupa ngerjain."

"Ye, siapa suruh bangun kesiangan." Fabian yang hanya bisa geleng geleng kepala akibat ulah adiknya ini.

● Sekolah

Sesampainya dikelas agnes pun langsung membating tas nya dengan keras diatas meja. April, Naila, Adelia dan teman teman yang ada dikelas pun terkejut karena sikap agnes barusan.

"Nes lo kenapa sih pagi pagi kusut amat." Tanya April kepada agnes.

"Gue lagi kesel." Jawab agnes dengan ekspresi marahnya.

Ketiga temannya menggelengkan kepala karena melihat agnes sedang marah.

"Lo ada masalah lagi?" Kali ini pertanyaan dari Adelia.

"Gue kesel karena, tadi pagi gue ditabrak sama tuh pantat panci." Kesal agnes tak terima.

"Pantat panci! Maksud lo arya." Balas Naila yang ikut bicara.

"Ya iyalah masa si anto."

"Lo kenapa sih bisa benci sama arya. Padahal arya tuh ganteng, ramah sama cewek, kapten basket, pokok nya most wanted sekolah deh." Kata Adelia dan diangguki oleh kedua temannya itu.

"Dih! Ramah dari mananya! Orang tadi dia yang nabrak gue, terus gue yang disalahin jalan ga pakai mata." Jawab agnes geram

Flashback on

Aku buru buru keluar dari mobil, dan langsung berlari kekelas karena akulupa ngerjain pr dari bu ina si guru killer itu. Diujung koridor sekolah aku yang ingin berbelok tanpa sengaja ada seseorang yang menabrak aku. Yah orang itu adalah arya alvaro seorang most wanted sekolah, tanpa rasa bersalah bukannya meminta maaf tetapi orang itu malah menyalah kan aku.

"Kalo jalan tuh pake mata dong." Ucap cowok itu.

"Harusnya lo yang pake mata bukan gue."

Bukan nya minta maaf cowok itu langsung pergi.

"Dasar cowok sialan."

Aku melanjutkan langkahku menuju kelas tak menghiraukan sekeliling karena aku sudah menjadi pusat perhatian, karena aku ga suka berurusan dengan orang yang tidak penting.

Flashback off

Perihal Waktu [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang