Ketika diperjalanan aku merasa sangat canggung. Kami sama sama saling diam.
*****
Setelah sampai didepan rumah aku langsung turun dari motor Rangga.
"Ga masuk dulu yu."
"Nanti aja Nes kapan kapan. Lagian udah sore juga gak enak."
"Oh gitu yaudah makasih Ga."
"Iya jangan lupa besok latihan. Gue balik dulu ya."
Agnes mengangguk dan Rangga langsung melajukan motornya.
☆ Arya Prov
"Cewek itu lagi ngapain yah." Guman Arya dalam hati.
"Kok gue mikirin cewek itu sih." Geretuk Arya kesal.
Dia mengambil ponselnya yang ada diatas nakas.
Arya membuka grub whatsapp ia dengan teman temannya.
Manusia keren
Dylan
P
P
P
PArya Alvaro
Lo ngapain sih berisik kurang kerjaaan banget.Dylan
Gabut gue.Daffa_Alhanan
Biasa efek kelamaan jomlo.
Dylan
Buset kaya lo gak jombo aja.Raffa Daviandra
Sutt sama sama jomblo mending diam.Dylan
Mentang mentang sekarang udah punya gebetan lupa ama teman.Dylan
Woy muncul dong masa cuma diread doang sih sedih hayati bang.Arya Alvaro
Jijik gue bacanya.Daffa_Alhanan
Nongkrong yuk bosan gue dirumah terus.Dylan
Oke gue tunggu dicafe.Raffa Daviandra
Otw.Arya Alvaro
2.Arya langsung bergegas mengambil jaket dengan kunci mobilnya dan langsung turun kebawah.
"Mah Arya pamit dulu yah mau nongkron sama teman teman."
"Kamu hati hati ya. Pulangnya jangan terlalu malam."
"Oke mamah sayang." Arya mencium punggung tangan mamahnya.
• Cafe
Arya baru sampai dicafe itu, dia langsung masuk kedalam ternyata Daffa dan Raffa sudah ada disana.
"Woi bro." Sapa Arya kepada temannya.
"Akhirnya datang juga lo." Sahut Raffa.
"Si curut satu lagi mana?" Tanya Arya kepada kedua temannya itu.
"Biasa mah ngaret tuh dia." Jawab Daffa.
Mereka bertiga terkekeh bersama.
"Woy siapa yang ngetawain gue." Ucap Dylan dengan kesal.
"Santai bro, duduk dulu kali gak usah ngegas gitu." Kekeh Daffa
"Iya nih kebiasaan. Udah datang terlambat pakai acara ngegas lagi." Bela Arya.
"Sorry." Jawab Dylan dengan cengiran khasnya.
Raffa hanya bisa menggelengkan kepala melihat ketiga temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Waktu [Slow Update]
Teen FictionIni kisahku tentang sebuah perihal waktu yang akan menentukan sebuah rasa. Akan seperti apa rasa itu? Entahlah, hanya orang yang terlibat dalam perihal waktu itu yang akan merasakannya.