☆ Arya Prov
Dilain tempat Arya sedang berkutat dengan pikirannya, Ia duduk ditaman belakang rumahnya, sendirian. Memang sejak kecil Arya menyukai tempat itu dan menjadi tempat favoritnya.
"Manis." Guman Arya sambil tersenyum ketika mengingat cewek yang dia tabrak tadi.
"Dorr.... Pasti lagi ngelamunin cewek yakan ." Itu suara adeknya Ayra Shirly Alnaira.
Arya langsung menjewer kuping adeknya itu.
"Aduh aduh ampun kak." Sambil berteriak kesakitan.
"Makanya jangan suka usil jadi orang."
"Iya iya deh maaf."
"Hmm."
"Yaelah kak cuma hmm doang."
"Kamu mau kakak jewer lagi hah."
"Eh ampun gak lagi."
Arya tidak menghiraukan adek nya itu, dia memilih memainkan ponselnya.
"Kak."
"Hmm."
"Lagi ngapain, sih sibuk banget mainin hp dari tadi."
"Gak ada apa apa."
"Yang benar. Atau jangan jangan kakak lagi chatingan sama pacar kakak ya."
"Kamu itu ya kecil kecil udah tau sama pacaran. Kakak bilangin sama mamah kamu baru tau rasa."
"Huh dasar punya kakak cowok tapi kerjaanya tukang ngadu kayak cewek."
"Apa kamu bilang kayak cewek." Arya merasa geram dengan adeknya itu.
Belum sempat Arya menjewer kuping adeknya itu, dia sudah lari duluan.
Arya hanya geleng geleng kepala melihat tingkah adeknya itu.
Arya membuka aplikasi Whatsapp. Ia menscrool nama kontak nya,
"AgnesAlx"
"Ini kan nomor cewek itu. Aktif gak ya atau gue coba chat aja." Batin Arya
AgnesAlx
P ✔️
"Aktif kok nomornya." Guman Arya
• 15 menit
"Kok gak dibalas sih. Mungkin sibuk kali."
Arya langsung mematikan handphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Waktu [Slow Update]
Ficção AdolescenteIni kisahku tentang sebuah perihal waktu yang akan menentukan sebuah rasa. Akan seperti apa rasa itu? Entahlah, hanya orang yang terlibat dalam perihal waktu itu yang akan merasakannya.