[R] First Snow

2.1K 99 3
                                    

riskavherman
bxb

---

Destroy everything like this, act like you're okay.

🎶 Davichi — 너 없는 시간들

.

"O, salju pertama!"

Langkah Ju-Yeon yang lebih lebar mempermudahnya mengejar sang kekasih. Dilihatnya Chan-Hee yang tertawa riang mengejar turunnya butiran salju pertama di tahun ini.

"Sayang, jangan lari-lari nanti—"

Bruk!

"Huaaa hiks ... Papa ...."

Benar saja, apa yang ditakuti Ju-Yeon sebelumnya jadi kenyataan.

Bukan hanya Chan-Hee yang jatuh, tapi dia jatuh lantaran menabrak anak kecil yang juga tengah berlari mengejar salju.

Ju-Yeon mendatangi Chan-Hee lebih dulu, tapi sialnya langsung disambut satu pukulan di bahunya.

"Bodoh! Lihat keadaan anak itu dulu! Aku tak apa-apa," ucap Chan-Hee, menepuk-nepuk mantelnya yang dipenuhi guguran daun berwarna cokelat.

Untungnya Ju-Yeon mendengarkan perintah Chan-Hee, berbalik ke arah anak kecil yang masih menangis sembari memegangi lututnya.

"Astaga ... adik manis, ada yang sakit?" tanya Ju-Yeon.

Si kecil yang mungkin baru berusia lima atau enam tahun itu mengangguk kecil. Tangan Ju-Yeon mengusap air mata di pipinya, tersenyum sehingga matanya membentuk bulan sabit seperti biasa agar anak itu tenang.

Tak lama, Chan-Hee datang menghampiri mereka berdua. Segera ia gendong anak laki-laki berpipi menggemaskan itu dan menimangnya agar berhenti menangis.

"Namamu siapa?" tanya Chan-Hee.

Saat tangisannya agak reda, si kecil menjawab dengan lugu. "Hiks ... aku Aycel."

"Ha?"

Lagi-lagi Ju-Yeon mendapat satu pukulan di bahunya. Tapi kali ini ia melotot tak terima. "Apa sih, Sayang??"

"Jangan teriak begitu, dia jadi takut!"

Satu helaan napas lolos dari mulut Ju-Yeon. "Aku refleks karena bingung nama macam apa itu."

Chan-Hee hanya menatap Ju-Yeon datar. "Dia mungkin baru lima tahunan, lidahnya masih agak cadel. Pasti namanya bukan Ay ... apa tadi?"

"Aycel," jawab Ju-Yeon.

"Nah itu."

Jadilah mereka berdua lanjut menikmati suasana malam ini dengan si kecil yang mulai nyaman dalam gendongan Chan-Hee.

Lengan Ju-Yeon merangkul pinggang Chan-Hee agar selalu menempel padanya. Tak jarang si kecil tertawa karena wajah aneh yang Ju-Yeon buat sebagai candaan.

"Mungkin punya anak begini akan sangat menyenangkan ya, Ju," celetuk Chan-Hee tiba-tiba, tersenyum menatap jalanan di hadapannya.

Lain hal dengan Ju-Yeon yang bukannya menjawab, malah terdiam. Ada sesuatu yang barusan lewat di benaknya, merebut atensinya sejenak terhadap sang kekasih.

Tanpa sadar, Ju-Yeon melepas rangkulannya dan langkahnya telah tertinggal cukup jauh dari Chan-Hee.

"Sayang, tunggu!"

Namun ketika Ju-Yeon telah berhasil menyejajarkan langkahnya lagi dengan Chan-Hee, pemuda rambut pirang itu malah diam. Menatap wajah Ju-Yeon pun enggan.

Constellation || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang