O1.

4.5K 357 17
                                    

"Dijemput siapa?"

Jungkook bertanya saat berhasil mensejajari Jiyeon yang duduk di salah satu bangku taman sekolah. Gadis manis berseragam sama dengannya itu cuma tersenyum kecil. Seolah mengerti, Jungkook hanya membulatkan mulut sembari mengangguk pelan tanpa bertanya lebih lanjut. Kemudian mereka terdiam, menikmati musim semi yang dihiasi serbuk sari bunga beterbangan yang ditiup angin kencang.

Kedua kaki Jiyeon yang tak menyentuh tanah diayunkan, memainkan permukaan tanah dengan ujung sepatu sekolah. Warna cokelat mulai menyebar mengotori sepatu putih tersebut, tapi Jiyeon tidak peduli. Bibirnya bersenandung kecil demi menemani keheningan antara ia dan Jungkook, teman sekelasnya.

"Apa cita-citamu setelah lulus, Jung?" Tiba-tiba Jiyeon bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari ujung sepatunya yang masih memainkan permukaan tanah. Kendati sudah pernah bertanya demikian, Jiyeon tetap ingin memastikan lagi.

Tidak lantas menjawab, Jungkook memilih memandangi arakan awan yang tampak tenang diperaduan. Jemarinya terjulur naik, seolah ujungnya bisa sedikit saja menyentuh halusnya permukaan gumpalan putih yang menghiasi angkasa tersebut. Kemudian ia melirik Jiyeon yang juga tengah menengadah menatap langit. Bibirnya otomatis menyunggingkan senyum seraya menjawab dengan lugas, "Detektif. Masih seperti dulu."

Jiyeon mengulum bibir dengan anggukan paham. Kepalanya menoleh kesamping lalu senyumnya terkembang lebar. "Aku yakin kau pasti akan jadi detektif hebat suatu hari nanti," ujarnya seraya menepuk pelan pundak kokoh Jungkook yang tertular senyum lebar Jiyeon.

Lima menit kemudian suara klakson mobil memecah keheningan di antara mereka. Jungkook orang yang pertama mendongak, melihat kearah sedan hitam super mewah tumpangan Jiyeon yang sudah menjadi rahasia umum di kalangan para siswa. Senyum kecil tercetak di bibir gadis berkulit seputih susu itu, tangannya menyambar tas sekolah kemudian bangkit berdiri.

"Aku pulang dulu, Jeon! Segeralah pulang dan jangan bermain terlalu malam, oke?" Masih dengan senyum lebar, Jiyeon melangkah ringan. Meninggalkan Jungkook yang menatap punggung kecilnya dari kejauhan.

Tanpa sengaja, tatapan mata Jungkook jatuh pada kulit bagian perpotongan lengan Jiyeon. Pembuluh darahnya disana tampak membiru. Sedikit menyipitkan mata demi memperjelas penglihatannya, Jungkook sedikit yakin jika itu luka lebam. Akan tetapi, kenapa bisa ada lebam di pembuluh darah lengannya? Bibir Jungkook tertarik membentuk mimik miris, matanya berubah sendu seiring sedan hitam yang melaju membawa gadis manis berambut hitam itu pergi.

[]

Ditulis 23/01/20
Publish 29/02/20

Terlahirlah anak baru dengan selamat. Semoga tidak php seperti yang sebelum sebelumnya💜

[ ✓ ] The Time Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang