#7 Rumit

22 6 2
                                    


Randy baru saja tiba didepan rumah sakit 'Wins Medical Center'
Memarkirkan kendaraan nya lalu bergegas masuk kedalam rumah sakit
Dan menuju lantai 10 Ruang khusus VVIP.

Randy baru saja tiba didepan rumah sakit 'Wins Medical Center' Memarkirkan kendaraan nya  lalu bergegas masuk kedalam rumah sakitDan menuju lantai 10 Ruang khusus VVIP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Wins Medical Center' adalah Rumah sakit yg dibangun Oleh sang Kakek dari Randy . 'Djoko Atmo Wijaya' sementara Direktur dari rumah sakit ini adalah Adik dari Ayah Randy. Semenjak pensiunnya sang kakek , Om Husain ditunjuk sebagai Direktur Rumah sakit ini .

Terlihat di depan pintu , keluar suster yang sedang membawa tanmpan stainles dengan kantong infus yg sudah kosong. dan disusul seorang dokter paruh baya dengan alat stetoskop ditangannya .

"Randy..."

"Om Husein ..."ucap randy mencium tangan sang Om dengan hormat.

"Baru sampai? Kenapa ga masuk..?
Ucap sang om sambil menepuk sayang bahu keponakan nya itu

"Kondisi mama gimana om?"

Randy membalas dengan pertanyaan kembali kepada Om nya.. ya dia ingin tahu bagaimana kondisi ibunya didalam.

"Mama mu lagi istirahat. Om baru selesai ganti infusnya. Kita bicara di ruangan om saja ya. Ayo"

Ajak Sang om kepada keponakan nya. Ia tahu ada raut wajah yg sangat khawatir di balik wajah dingin keponakannya . jadi lebih baik untuk membicarakan masalah ini di Ruangan nya.

"Buatkan 2 teh mint hangat dan antarkan ke ruangan saya" ujar om husain kepada sekertaris nya dan berlalu pergi kedalam bersama Randy.

"Duduk dulu Ran."

Randy pun duduk di sofa tamu. Mata nya serius menatap sang om yang mulai memberitahukan kondisi kesehatan sang Ibu

"Tekanan darah mama kamu cukup tinggi Ran 170/100mmHg ini bisa berakibat Vatal pada Organ dalam mama mu khususnya Ginjal dan jantung nya, Om agak khawatir jika ini terus berlanjut mama mu bisa terkena Stroke ucap sang Om berhati-hati menjelaskan nya . Ia tidak ingin keponakan nya ini tertekan karna kondisi sang Ibu yg disebabkan oleh dirinya sendiri. Tatapan mata bersalah terpancar di mata Randi , , 'Khawatir' itu yang Randy rasakan .

Tok tok..
Suara ketukan pintu membuat mereka terhenti bicara terlihat sekretaris nya datang membawa 2 minuman teh mint dan meletakannya di meja, lalu pergi dengan sopan.

"Om sudah dengar ceritanya dari Papamu , Om tau ini sulit untuk kamu tapi jika boleh om beri saran sementara ini kamu turuti saja kemauan mama mu, jangan membantah nya sampai tekanan darah nya turun. Jangan memulai perdebatan yang sia sia dengan mama mu Randy, jangan sampai menyesal di akhir"

Randy hanya mampu mendengarkan semua nasihat dari sang om yg lebih mengerti kondisi Mamanya. Om nya sangat tahu keponakan nya ini sangat keras kepala. Tidak ada yg bisa menebak isi fikiran dari Randy. Tidak satu pun orang.

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang