8. Gila

12 3 1
                                    

Siang ini Randy merasa tidurnya terganggu dengan sesuatu yang jatuh diwajah nya. Entah apapun itu  Mungkin ini hanya perasaanya saja , atau mungkin ada seseorang yg usil mengganggu istirahatnya. Tapi tunggu... Siapa yg berani mengusili seorang Pria bernama Randy..? Tidak ada satu pun yg berani menyentuhnya , Ia masih enggan bangun dari tidurnya. Ya,  ia lelah saat ini , ia hanya butuh waktu untuk menenangkan fikiran nya sebentar saja, Sampai suasana hatinya kembali normal ...

Tapi lagi-lagi ia merasakan sesuatu yg hangat menyentuh dahinya. Curiga, terpaksa ia membuka mata dengan cepat , melihat apa yg sebenarnya terjadi , namun setelahnya dia hanya terdiam sejenak menatap wajah seseorang yang tepat berada dihadapannya, jarak mereka bahkan sangat dekat , mereka kini saling menatap satu sama lain .

Dengan tenang Randy langsung mengubah posisi nya menjadi duduk, dan saat itu pula handuk yg tadi untuk mengompres pun jatuh dari dahinya. Ia hanya menatap Handuk itu mencoba mengerti situasi yg terjadi saat ini.

Ya.. Gadis yg sejak tadi ia cari sekarang tepat berada di hadapan nya dengan senyuman yg terukir dari bibir manisnya. Randy pun sudah langsung mengerti apa yg terjadi .

"Pak .. bapak gapapa..? Gimana ? Sakit ga kepala bapak? Atau ada yg sakit dibagian lain? Di perut ? Atau di gigi?" Suara gadis itu keluar dengan beruntunnya  pertanyaan kepada randy.

Randy hanya menjawabnya dengan tatapan aneh membuat sang gadis makin penasaran dengan kondisi pria dihadapannya.

Dengan polos nya telapak tangan gadis ini menyentuh dahi randy kembali , memeriksa apakah demam randy sudah turun atau masih tetap sama.

"Tuh kan..  Bapak masih demam, dibawah ada klinik pak , mau Lya anter kesana..?" Ucap Lya menawarkan diri untuk membantu pria dihadapannya ini.

"Lya...?"

"Umh.. ya pak ..?" Lya hanya menjawab  ketika namanya dipanggil

"Nama kamu Lya..?" Randy hanya ingin memastikan nama gadis ini.

"Iya pak . Nama saya Lilya Arluna, tapi panggil aja Lya.."  ucap sang gadis menyebutkan namanya dengan jelas,

"Tadi pagi saya cari kamu disini ..

"Ahh.. Lya ada di gudang Arsip setelah jam makan siang pak, kalo pagi Lya ada di departement HRD" pertanyaan Randy terputus oleh jawaban Lya yg mengerti bahwa pria ini sedang mencarinya .

"Tapi kenapa bapak cari Lya..? Lya yg bingung kini balik bertanya dengan menatap nya

"Saya..?.. saya...butuh dokumen." Ucap randy mencari alasan untuk berbohong.

"Oh .. dokumen apa pak ? Biar Lya carikan"

"Tidak perlu. Sudah saya temukan" nada bicara randy terdengar dingin . Ia tidak ingin Lya tahu bahwa dirinya hanya sedang mencari alasan untuk dapat mengetahui informasi tentang gadis ini

"Oh begitu..Umm .. Bapak udah makan  siang belum ..? Ini Lya beli Roti sandwich untuk bapak. Perut bapak pasti belum ke isi apa-apa.
Lya berbicara sambil membuka bungkus Roti sandwich dan memberikannya kepada randy agar dapat langsung memakannya. Namun
Randy hanya diam menatap gadis ini lebih dalam. banyak pertanyaan di otak Randy tentang gadis ini , Perhatiannya , cara gadis ini merawat randy . Membuat  hati randy merasa nyaman.

Sadar pria dihadapannya ini hanya diam membuat Lya khawatir. Lya takut randy merasakan  sakit didalam tubuhnya.

"Pak.. ? Bapak beneran gapapa..? Coba sini .. maaf ya pak.." berbekal ilmu yg ia pelajari di PMR akhirnya Lya memberanikan diri menggenggam pergelangan tangan kiri randy mencoba mengecek denyut nadi nya

Sementara Randy yg sejak tadi hanya diam menatap nya sedikit tersentak dengan sikap Lya yang menyentuh tangan nya dengan berani. Ya , saat ini Lya tidak tau siapa pria ini. Yg ia tahu hanya pria ini baik terhadap nya jadi Lya ingin membalas kebaikannya.

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang