#2 Awal Pertemuan

39 9 0
                                    

Terik matahari semakin menyengat di kulit ke 5 siswi ini yang masih berjalan tanpa tujuan , entah kemana lagi mereka harus pergi , setiap perusahaan yang mereka masuki selalu menolak mereka. Dari utara hingga ke barat mereka hampiri. naik dari satu angkutan umum ke angkutan umum lain, Keputusasaan sudah menyerang diri mereka. Fikiran sudah tidak dapat berfikir jernih karna teriknya matahari yang entah siang ini begitu cerah , bahkan penampilan mereka sudah kusut karna keringat dan debu yg menempel di seragam putih mereka yg terlapis dengan almamater hitam.

"Lya Udah yuk pulang , Gue cape nih"
Keluhan pertama diutarakan oleh Shani disusul dengan keluhan teman yang lain .

"Yaudah besok lagi aja ya ..? Ya Lya ya" Angel pun ikut merengek karna tidak tahan lagi dengan teriknya matahari yg dapat merubah warna kulitnya yg putih langsat.

"Masa udah sampe sini kita nyerah si, udah jauh loh ini .ongkosnya juga mahal kalo kita harus nyari sejauh ini lagi" Desi yang sepemikiran dengan Lya pun mengangguk setuju dengan apa yg diucapkan Lya.

"Yaudah kita istirahat dulu aja disana tuh ada warung yg jual minuman. Gue haus. Ayo kesana" ucap desi yg lebih dulu jalan dan duduk di bangku warung tersebut

Lalu lalang mobil begitu padat di jalan , bunyi klakson terkadang menjadi melody yg memekikan telinga khususnya disaat lelah melanda seperti yang sedang mereka rasakan sekarang.

"Lagi pada bolos sekolah ya neng"
Ucap ibu pemilik warung yang memperhatikan mereka ber 5 dengan seragam putih abu lengkap dengan almamater yg mereka pakai seraya tersenyum menatap Lya yg sejak tadi sedang memilih air minum yg akan dia teguk untuk menghilangkan rasa perih ditenggorokannya

"Enggak ko bu.. kita lagi cari Perusahaan yang mau terima kita untuk tugas sekolah PKL"
Ucap Lya sopan sambil membalas senyum si ibu dan membayar minuman tersebut .

"Oh ibu kira bolos . terus udah dapet perusahaan nya neng?" Tanya ibu itu lagi karna penasaran

"Belom bu udah banyak perusahaan yg di datangi tapi masih belum ada yg mau nerima kami" jawab Lya yang mulai asik mengobrol dengan ibu pemilik warung.
Sementara temannya yg lain sedang duduk sambil minum air mineral dan hanya memperhatikan lalu lalang mobil yg berjalan tanpa henti.

"Udah coba disana ? Ucap si ibu menunjuk sebuah gedung yg lebih tinggi jika dibandingkan dengan gedung" lain disekitarnya

Mata Lya tertuju pada gedung yang menjulang tinggi tersebut. Antara yakin dan tidak .
Si ibu yg hanya memperhatikan wajah Lya tampaknya melihat sedikit guratan keraguan.

"Itu Perusahaan Besar Neng, terkenal dimana" . Liat aja itu gedung lebih tinggi sendiri dibanding yg laen kan? Tetangga ibu ada yg kerja disitu jadi OB gajinya aja gede tau neng. Saran ibu Dicoba aja dulu neng . Sambil berdoa. Kali aja jodohnya disitu.

Lya mendengar kan cerita si ibu sambil tersenyum ramah. hati nya membulatkan tekad untuk mencoba peruntungan nya disana. Ya walaupun kemungkinan nya sangat tipis tapi tak ada salahnya dicoba. Itu yg Batin Lya ucapkan.

"Um.. makasih ya bu sarannya, ya kita mau coba kesana" ucap Lya penuh harap sambil membayar semua minuman yg mereka ambil.

"Ya neng, semoga aja keterima ya"

"Aamiin makasih bu"

Lya meminta ke empat temannya untuk mengikuti  menuju gedung tersebut. Sementara mereka hanya menurut karna sudah cukup lelah untuk sekedar protes dengan ketuanya ini.

Ketika sampai di dekat gedung tersebut mereka hanya mendongakkan leher mencari ujung dari gedung tersebut begitu tinggi .

"Ly ini ga salah? Kita mau ngelamar PKL disini? Gabakal diterima ini mah" ucap Angel pesimis

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang