Baekhyun pov
Aku membaringkan tubuhku di kasur, menatap langit-langit kamarku. Tanganku meraba pelipis kiriku. Di situ. Dia mengecupnya di situ. ARRRGGGGH. Kenapa aku diam saja saat dia menciumku begitu.
"Baek"
"Hm apa?"
Cup
Aku mematung. Merasakan kecupan ringan di pelipisku yang luka. Tidak terasa sakit saat dia mengecupnya. Terasa sangat pelan dan lembut. Aku menatap wajahnya. Sangat dekat. Garis rahangnya yang tegas. Hidungnya mancungnya yang menawan. Tatapan mata yang lembut namun juga tegas. Dan sepasang telinga lebarnya, lucu. Oh jangan lupakan bibir tebalnya yang tadi mengecup pelipisku.
Tiba-tiba saja wajahku memanas. Aku tersadar dan mendorong bahunya, memundurkan tubuhku.
"A-aku... K-kenapa menciumku?", aku menatapnya singkat dan langsung mengalihkan tatapanku.Dia masih terdiam. Mungkin dia juga kaget kenapa bisa melakukan itu.
"Hm... Tidak. Aku akan kembali ke kelas", ucapnya.Aku masih diam saat tubuhnya sedikit melewatiku.
"Jangan berkelahi lagi", dan dia keluar dari UKS begitu saja.Aku merasakan jantungku berdetak lebih cepat. Aku tau perasaan apa ini, aku tidak bodoh untuk menyadarinya. Tapi tidak mungkin secepat ini kan. Aku baru bertemu dengannya dua kali.
Aku pindah ke sekolah ini satu minggu yang lalu. Aku menempati kelas 3.1. Dan baru dua hari kepindahanku banyak siswa siswi membicarakanku. Sepertinya karena aku mantan pacar Bang Minah. Dia seperti puteri di kalangan kelas tiga di sekolah ini. Begini-begini juga aku itu populer saat di SMP dan SMA lamaku. Banyak yang menyatakan perasaannya padaku, perempuan maupun laki-laki. Lebih banyak laki-laki -_-.
Aku pindah ke SMA baru karena mengikuti ibuku, dia menikah lagi ngomong-ngomong.Aku tidak tau siapa yang menyebar berita bahwa aku mantan pacar Minah. Mungkin Minah sendiri, entahlah. Karena dia seperti terobsesi padaku. Kami putus saat kelulusan SMP dulu.
Pertemuan pertamaku dengan Chanyeol tidak terlalu baik. Iya, laki-laki yang seenaknya mencium pelipisku namanya Chanyeol.
Saat itu aku tengah mendengarkan musik sambil menunggu bel pulang berbunyi. Tiba-tiba saja seperti ada yang menyentuh belakang telingaku. Itu salah satu bagian sensitifku. Aku reflek membanting orang itu. Aku terkejut saat itu. Dan aku merasa sedikit bersalah karena tiba-tiba membantingnya begitu saja. Tapi itu adalah cara pertahanan diriku.
Aku ini anak tunggal, dan hanya di besarkan oleh ibuku sebelum dia menikah lagi belum lama ini. Aku bertekad untuk bisa menjaga diri dan ibuku. Jadi aku ikut ekskul Hapkido dari saat sekolah dasar sampai sekarang. Hasilnya pertahanan diriku cukup cepat jika aku merasa ada yang menyerangku.Baiklah.
Jadi kesan awalku pada si Chanyeol ini tidak begitu bagus. Menurutku dia sangat sombong, dan melakukan hal seenaknya saja. Dia ini sepupu Luhan, teman sekelasku.
Ternyata dia juga tetanggaku. Kalau tau dia jadi tetanggaku, aku tidak akan beli apartemen yang ini.
Tapi sikapnya tadi berbeda dengan saat pertama aku bertemu dengannya. Dia mengobati lukaku. Walaupun sikapnya masih terkesan dingin dan sombong tapi aku tau dia tulus melakukannya.
Dan perbuatannya itu sukses membuat jantungku lebih berisik. Apalagi dia pakai acara cium-cium pelipis segala. Apa maksudnya sihhHaaaah
Aku mengedarkan pandangan ke jendela kamarku. Hujan ternyata. Memang dari pagi sudah mendung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babe [Complete]
RomanceHidupnya membosankan sampai ia bertemu kakak kelas yang mempunyai mata seperti anak anjing. "Chanyeol jangan cuek begitu" "Pergilah Baek, aku ingin sendiri" "Aku peduli padamu Chanyeol" "Maaf Baek"