6

427 66 4
                                    

Chanyeol sedang memasak makan malam untuk dirinya dan Baekhyun. Anak itu belum bangun dari siang, mungkin karena tubuhnya yang penuh memar jadi dia kelelahan. Luhan juga berkata akan berkunjung ke apartemennya untuk sekalian melihat keadaan Baekhyun.

Chanyeol mematikan kompor dan meletakan masakannya di piring untuk kemudian di sajikan di meja makan. Chanyeol melirik jam di dinding dapur. Baekhyun belum makan dari siang.

Chanyeol berjalan masuk ke kamarnya. Di lihatnya Baekhyun masih tertidur pulas.
"Baek, bangunlah dan makan dulu". Chanyeol mengusap pipi Baekhyun.

Perlahan Baekhyun membuka mata sabitnya dan melihat Chanyeol.
"Chanyeoraa... "

"Kau harus makan dulu Baek, kau belum makan dari siang"

Kemudian Chanyeol membantu Baekhyun untuk bangun dan menuntunnya ke meja makan. Chanyeol menyiapkan masakannya di depan Baekhyun.

"Chanyeol yang memasak ini?"

"Iya"

"Kereeennnn. Aku tidak bisa memasak hehehe.. "

Chanyeol tersenyum kecil melihat Baekhyun tertawa. Walaupun pipinya jadi bengkak karena luka tapi Baekhyun tetap imut.

"Makanlah"

"Aku coba yaaa"

Baekhyun menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya, mengunyah pelan karena pipinya masih terasa sakit.

"Hmm... Ini sangat enak Chanyeol! Chanyeol pintar memasak ya"

"Makanlah yang banyak".

"Chanyeol tidak makan?"

"Aku masih kenyang"

"Kalau begitu akan aku habiskan!"

Chanyeol mengangguk lalu mengusak rambut Baekhyun membuat anak itu memerah dan menundukan kepalanya.




Setelah makan mereka duduk di sofa depan tv. Chanyeol menahan Baekhyun kembali ke apartemennya dengan alasan bahwa Luhan akan datang. Sebenarnya Chanyeol khawatir jika Baekhyun sendirian di apartemennya.

"Chanyeol bajumu kebesaran". Baekhyun menunjukkan lengan baju Chanyeol yang menggantung dia tangannya. Tangan mungilnya tidak kelihatan karena lengan bajunya kepanjangan. Chanyeol terkekeh melihatnya.

"Kenapa kau sangat imut hm? Sini biar aku benarkan".
Chanyeol menyuruh Baekhyun duduk berhadapan dengannya. Lalu menggulung lengan bajunya yang dipakai Baekhyun.

"Sudah", kemudian Chanyeol mengelus lembut telapak tangan mungil itu. Membuat wajah Baekhyun lagi lagi memerah dan jantungnya berdetak sangat cepat.

Baekhyun menundukkan kepalanya. Seharusnya Chanyeol tidak melakukan hal ini. Seharusnya Chanyeol tidak bersikap baik pada Baekhyun. Baekhyun tidak ingin perasaannya pada lelaki di hadapannya semakin besar. Iya, Baekhyun menyadari dan mengakui pada dirinya sendiri jika dia menyukai Chanyeol. Entah sejak kapan. Bahkan akhir akhir ini setiap pergi atau pulang sekolah dia menatap pintu apartemen Chanyeol berharap bisa melihat laki laki itu.

Tapi Baekhyun takut jika perasaannya ini mengganggu Chanyeol. Baekhyun tidak tau bagaimana tanggapan Chanyeol soal dirinya. Dan dia takut Chanyeol akan menjauhinya jika Baekhyun berterus terang tentang perasaannya. Baekhyun masih ingin bersama Chanyeol lebih lama.

"Kenapa melamun?"

Baekhyun tersentak dan mendongakan kepalanya. Dia menggeleng pelan.
"Tidak. Aku hanya sedang berpikir"

Babe [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang