~Prolog

5.9K 450 86
                                    

Gadis itu masih tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakan oleh lelaki di hadapannya.

Seperti tersambar petir di siang bolong, Ocha mencoba menahan diri untuk tidak menampar pacar nya oh sial ... bukan pacar lagi tapi di hari ini, menit ini, detik ini juga mereka bukan lagi sepasang kekasih melainkan sudah menjadi MANTAN.

"Kak, emang aku salah apa? Sampai kakak mutusin hubungan kita." Ocha menahan lengan Abhi yang ingin beranjak pergi.

"Kamu tidak ada salah," jawabnya singkat.

Ocha mengembuskan nafas kasar. Dia tau persis bagaimana sifat lelaki itu. Dingin, kaku dan keras kepala. Meskipun mereka berdua telah menjalin hubungan kekasih hampir satu tahun lamanya. Tetapi sikap Abhi masih saja belum berubah, masih dingin. Tidak bisa hangat kepadanya.

Abhi selalu menuntut ini itu pada Ocha. Dan sebisa mungkin Ocha mewujudkan keinginan Abhi. Ocha sayang pada Abhi, sungguh. Walau kadang Ocha merasa kesal karena Abhi selalu mengganggap nya anak kecil.

"Gak aku gak mau putus! Kakak jelasin dulu kenapa kakak mau putus?."

Abhi terdiam.

"Sayang, kenapa?" Ocha memberanikan diri mengelus pelan lengan Abhi.

"Saya bosan sama kamu. Kamu terlalu kekanakan."

What the hell ....

Iya umur mereka memang terpaut jauh, 8 tahun tepatnya. Ocha 16 tahun. Gadis itu masih duduk di bangku SMA kelas 10 . Sedangkan Abhi dia 24 tahun. Laki-laki itu saat ini bekerja sebagai Eksekutif manajer di perusahan properti milik keluarganya. Perbedaan yang sangat menjengkelkan bukan?

"Bukankah kakak dulu bilang kalau lebih suka perempuan yang lebih muda dari kakak, kata kakak mengemaskan." Ocha mengembungkan pipinya kesal.

"Dulu saya memang suka yang seperti itu. Tapi sekarang tidak lagi."

"Kenapa?" tanya Ocha.

"Terlalu merepotkan, berisik dan tidak bisa di atur."

Sialan. Benar-benar sialan ini laki satu. Maki Ocha dalam hati.

Sebisa mungkin Ocha menahan air matanya agar tidak jatuh.

Ah sial, dia akan benar-benar menangis saat ini.

"Jadi karena itu kamu putusin aku, kakak jahat banget tau gak." Ocha memandang Abhi memelas.

"Saya minta maaf sama kamu. Sekali lagi saya tegaskan, antara kamu dan saya sudah tidak ada apa-apa. Kita sampai disini saja."

"Saya pergi dulu." lanjutnya.

Rasanya sangat sesak, ingin sekali Ocha meraung-raung menangis sepuasnya. Tapi tidak. Dia tidak mau Abhi semangkin memandangnya kekanakan.

"Tunggu." Ocha berseru.

Pelan-pelan Ocha berjalan menghampiri Abhi yang mulai berjalan meninggalkan nya. Sebelum mereka tidak dapat bertemu lagi, Ocha akan memberikan sedikit kenangan kepada Abhi.

Abhi mengernyitkan keningnya bingung. Karena Ocha menaruh kedua tangannya di kedua bahu laki-laki itu. Di tambah jarak mereka yang semangkin mendekat.

"RASAIN INI DASAR COWOK BERENGSEK!!!"

Bugh ... Ocha menendang selangkangan Abhi.

Ocha menyeringai puas. Makan tuh! Enak aja mutusin gue. Bangsat 🖕

***

Gimana prolog ya? Suka gak?

Vote dan comentnya
Terimakasih ❤️

Meet EX-Boyfriend ✓ (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang