# 4

94 21 6
                                    

-pertama kali mengenalmu, aku menganggap dirimu pengusik ketenanganku, sekaranag anggapan itu benar-benar terjadi seolah kau datang dan berhasil memporak-porandakan perasaan dan perlahan mengisi kekosongan hati- ARYA PUTRA 


sangking kesenangan vivin tak menyadari arya sudah pergi meninggalkannya. Dengan perasaan kesal vivin berjalan ke halte depan sekolahnya untuk menunggu bus, karna traktiran yang diberikan kepada kedua temannya menguras uang sakunya, dan terpaksa dia harus naik bus. Keadaan halte lumayan sapi hanya ada dua orang remaja SMP yang duduk disana.dengan perasaan sangat kesal vivin memaki arya karena meninggalkannya tanpa aba-aba.

''dasar si gunung batu memang ngak punya perasaan, ninggalin anak orang sendirian. Kalo aku kenapa -napa kayak mana bisa-bisa kehilangan adek gemes kan dia '' celoteh vivin sambil mengotak atik handphonenya.tanpa disadarinya seseorang memperhatikannya sedari tadi.

''mau pulang atau masih mau bacain mantra ?''

''vivin terperanjat kaget melihat arya sudah menunggu diatas motornya

''kalo masi diam lo gue tinggal ni''

''ehhh.. i..iya kak arya ngajak vivin pulang sma nih?''

yang ditanya masi saja diam tak merespon vivin yang selalau bertanya. Dengan hati-hati vivin naik ke ats motor arya , tapi karna tidak mempunyai pegangan vivin kewalahan untuk naik.

''kak bisa pinjam bahunya bentar ngk buat pegangan ?ngak bisa naik susah kak , kaki vivin pendek soalnya''

''hmmm cepatan''

dengan senang hati vivin menaiki motor arya dengan tumpuannya pada pundaknya. dan saat itu juga arya merasakan getaran itu lagi tiba-tiba dia merasaakn jantungnya tak karuan berdetak dengan cepat.

''kok gue jadi jantungan gini sih dekat sama dia''seru arya dalam hati

''pegangan kalo ngak mau celaka'' seru arya sedikit berteriak sambil melajuakn motornya dengan kecepatan standar. vivin dengan cepat memegang tas arya vivin diam-diam menghirup aroma parfum arya yang membuatnya kelewat senang sampai senyum-senyum sendiri. seseklai arya melirik vivin dari spiom dam ikut tersenyum melihat senyum vivin dan entah kenapa arya bahagia melihat vivin tersenyum.

setelah beberapa menit membelah keramain jalan jakarta. mereka berhenti disebuah cafe yang cukup menarik perhatiann vivin karena tampilan laurnya yang terlihat sangat bagus dan nyaman.

''masi mau bengong atau ikutan kedalam?''

''ehhh ...haha iya kak kayaknya ikut deh''

viivn langsung turun dari motor arya dan mengikutinya dari belakang


KRINNNG

''lo tunggu dimeja nomor 7 ''

viviin hanya mengannguk dan memperhatikan sekeliling suasana ruangan itu cukup ramai diisi beberapa anak sekolahan.vivin sesekali melihat arya yang berbicara sangat akrab dengan pelayan cafe sambil menunjuk ke arahku. tiba-tiba ada wanita yang terlihat masi muda mendekat ke arah arya dan memeluk arya dengan kasih sayang. vivin kaget dengan innteraksi itu'' apakah itu ibunya? cantik ucap vivin dalam hati'' . dan karena merasa diperhatikan vivin beralih memainkan ponselnya. tanpa disadari kedua orang itu mendekat kearah viivn.

'' vin kenalin ini bunda ku, bun ini vivin adik kelas ku'' seru arya memperkenalkan.

''vivin windari tante''sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum ramah 

ARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang