#15

27 8 1
                                    

-jangan pergi, tetaplah disini bersamaku yang sudah membuatmu menunggu terlalu penat -arya

Tidak ada yang bisa arya lakukan hari ini, semenjak postingan foto yang membuat vivin marah kepadanya. Hari itu juga arya menghapus postingan tersebut, tetapi vivin sudah terlanjur kecewa kepadanya dan bahkan vivin tidak mau bicara dengannya.

Dan terlebih jarak yang memisahkan mereka. Arya merutuki kebodohannya, dia tidak ingin kehilangan vivin tapi selalu saja membuat gadis itu kembali kecewa.

Semenjak malam itu arya tidak heti-hentinya menghubungi vivin. Tapi tak satupun panggilannya yang dijawab dan lebih tepatnya diabaikan.
Arya memutuskan untuk menghubungi agustina untuk membujuk vivin agar mau bicara dengannya.

Karena hanya itu jalan satu-satunya agar vivin mau bicara dengannya. Arya benar-benar bingung tidak ada lagi cara yang harus dia lakukan untuk membujuk vivin, belum lagi kesibukannya di tahun pertama perkuliahannya.

Dirumah vivin

Hari ini vivin langsung pulang kerumah dan tidak menjumpai kedua sahabatnya seperti biasanya. Dan vivin tetap mengabaikan arya tanpa berniat menganggkat panggilan dari arya. Vivin merasa dikecewakan oleh arya berkali-kali , bagaimana jika arya ada diposisinya saat ini. Mungkin saja arya belum pernah ada diposisi tersebut sehingga sangat mudah baginya melakukan hal tersebut.

Tiba-tiba ketukan pintu kamarnya membuyarkan lamunan vivin, "vin ada agustina katanya mau ketemu kamu"
Dengan malas vivin bergerak membuka pintu kamarnya dan benar ada agustina disana, vivin bingung dengan keberadaan sahabatnya itu dirumahnya.

"Masuk aja, udah lama nunggunya?" mempersilahkan agustina masuk kedalam kamarnya.

"Makasih ma "
"Yaudah mama turun dulu, jangan lupa makan siang kamu vin" uca tiara meninggalkan vivin dan agustina

"Tumben lo kesini ngak bilang-bilang?"

"Suka-suka gue dong ini kan rumah sahabat gue"

"Iya -iya terserah deh ,lagi malas buat debat "

"Tumben lo langsung pulang tadi "
"Lagi pengen cepat pulang aja"ucap vivin acuh dan tetap fokus dengan majalah ditangannya

Mereka berdua memilih diam untuk beberapa saat, tidak ada yang ingin memulai pembicaraan. Vivin sedang tidak ingin berbicara banyak hal hari ini

" vin ,lo benaran ngk mau dengarin penjelasan dari kak arya dulu?"

"Jangan bahas kak arya, lagi malas udah bosan bahas itu terus"

"Ya dengan lo dengar penjelasan dari kak arya, mungkin aja lo dan kak arya nemuin satu titik terang dan bisa ngambil kesimpulan yang baik, jangan kayak gini ngak jelas"

"Emangnya apa yang harus di dengar lagi sih agustina dari kak arya, dari awal memang kak arya ngak ada kasih kepastian sekalipun, mungkin aku yang terlalu berharap" ucap vivin tak kalah emosi dengan agustina

"Mungkin aja dulu kak arya ngak kasih lo kepastian ,karna pilihannya untuk sekolah di luar negeri vin"

"Itu bukan alasan yang tepat menurut aku, kak arya bisa aja kasih keputusan supaya aku ngak berharap dan disatu sisi juga kak arya seolah kasih harapan ngal jelas dan dengan bodohnya aku percaya"

"Coba kali ini, lo dengarin kak arya vin, dan soal perempuang yang lo lihat di postingan kak arya sudah dihapus berarti dengan itu, kak arya ngak mau nyakitin lo dengan keberadaan foto itu vin"

Vivin bingung dengan agustina kenapa dia benar-benar membela arya disini.

"Maksud lo apa sih, datang jauh-jauh buat bela-belain kak arya? Seolah semua yang dia lakukan selama ini benar"

ARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang