#13

29 9 6
                                    

-setelah diperlakukan istimewa, semuanya kau tinghalkan begitu saja. Lanjutkan saja duniamu yang tak pernah melibatkan aku, aku sudah tak lagi berharap padamu meskipun aku masih mencintai Mu-vivin

Hari ini adalah hari pertama vivin mengikuti ujian akhir semester dan dia sangat bersemangat. Apalagi yang membuatnya semangat kalau bukan janji dari ayahnya mengijinkannya liburan keluar kota.

Untuk saat ini vivin lebih menyibukkan diri dengan buku pelajarannya, dan ponselnya sudah sangat jarang dia gunakan kecuali hanya menghubungi kedua sahabatnya. Jangan tanya soal arya,meskipun vivin memilih belajar terkadang dia penasaran dengan arya dan aktivitasnya setelah jauh darinya. Walaupun tidak tahu kepada siapa vivin akan menanyakan hal tersebut.

Saat sampai disekolah vivin langsung menuju ruang ujian, dia tidak satu kelas dengan agustina dan lusi karena ruang ujiannya diacak, vivin tidak mempermasalahkan itu karena dia sudah belajar lebih baik dari biasanya. Sebelum ujian vivin mengirim pesan kepada sahabatnya untuk mengunggunya sepulang sekolah.

Sepulang ujian vivin,langsung bergegas menuju ruangan agustina dan lusi yang kebetulan mereka satu ruangan, dan saat sampai dikelas tersebut keduanya tidak ada, vivin tidak habis pikir bagaimana kedua sahabatnya meninggalkannya, dengan langkah malas vivin keluar dan langsung menuju gerbang sekolah dan ternyata keduanya ada disana ingin sekali vivin memaki keduanya karena hampir saja meninggalkn vivin.

"Lo berdua memang teman kurang laknat yah ninggalin gue sendirian" ucap vivin langsung menyembur keduanya.
"Yaelah. Makanya kalau ada pesan itu dibuka apa guna  ponsel lo hah? Aktifin makanya jangan cuman jadi pajangan "

"Udah salah masih aja ngelawan lo, mana ada lo berdua kirimin gue pesan?mana coba lihat" ucap vivin tak mau kalah

"Mending ponsel lo aktifin dulu"

Vivin membuka tas sekolahnya dan benar dia lupa mengaktifkan kembali ponselnya. Dan menatap keduanya dengan senyum tanpa merasa bersalah

"Susah kalau punya teman buruk sangka terus "

"Iya sorry ,tadi itu waktu mulai ujian gue non aktifin biar ngak ganggu konsentrasi"

"Iya ini banyak pesan dari lo berdua, kali ini gue yang salah maaf deh" tetapi saat membuka pesan dari lusi dan agustina , beberapa pesan masuk secara bersamaan  dan itu pesan dari arya.

"Lihat deh kak arya kirimin gue pesan" ucap vivin sanhat antusias

"Lo jangan kelewat senang, kali aja kak arya ngirim pesan aneh " ucap lusi dan membuat vivin langsung cemberut

"Sini,gue yang lihat daripada lo berdua ribut ngak jelas" ucap agustina, merebut ponsel dari tangan vivin.

"Kalau pesannya kabar buruk ngak usah kasih tahu aku,tapi kalau pesannya kabar baik kasih tahu vivin aja,udah lama digantungin sama babang arya" ucap lusi

"Tunggu sabar ini kak arya ngirim lo pesan,lo baca sendiri aja kabar baik kok" menyerahkan ponsel vivin

Vivin yang sudah lama tidak pernah menerima pesan dari arya tersenyum bahagia dan memeluk agustina
"Akhirnya kak arya kirim pesan ke gue lagi, gue senang bangat"memeluk agustina erat

" yaelah kali aja kak arya cuman ngirim pesan buat lo hari ini aja, terus hilang lagi"ucap lusi tak suka melihat respon vivin yang terlalu bahagia, lusi tak suka melihat vivin sedih saat arya pegir tanpa kabar . dan ucapan lusi langsung mendapat tatapan tajam dari agustina mengisyaratkan agar lusi berhenti.

"Dasar lo yah, ngak pernah suka lijat gue bahagia" ucap vivin kecewa mendapat respon tak suka dari lusi

"Kenpa malah kalian yang ribut sih?, sekarang lebih baik kita pulang" ucap agustina menarik keduanya menjauh dari lokasi sekolah.

ARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang