"SELAMAT DATANG DI BUMI PERKEMAHAN HANSE"
Kalimat itu menyambut mereka saat bis masuk ke dalam kawasan perkemahan. Mereka terkagum di dalam bis melihat bentang alam Korea yang sangat indah. Kanan kiri mereka dipenuhi dengan pohon pinus yang berjejer rapi.
Semakin bis mereka masuk mereka bisa melihat banyak pedagang yang berjualan disana. Bukan pedagang kaki lima saja. Tapi warung - warung kecil khas di sebuah perkemahan atau pendakian.
Bis berhenti. Mereka akhirnya bersiap turun dari mobil dengan membawa barang bawaan mereka masing - masing.
Setelah itu, mereka mengikuti arahan dari panitia untuk menuju lokasi berkemah. Mereka berjalan menyusuri jalan setapak yang terbuat dari batako. Jalan itu nampak panjang sepanjang mata mereka memandang.
Mereka semua tak lupa mengabadikan semua itu dengan lensa kamera masing - masing. Termasuk Renjun yang memang suka dengan dunia fotography.
"Wah ... gila ini keren banget, " gumam Seungmin yang berada di samping Renjun
"Jun, Jun coba deh liat sana. Itu, wah ... bagus tuh buat spot foto," seru Seungmin sambil menepuk bahu Renjun dengan semangat hingga Renjun yang sedang membidik pun mendengus sebal
Disana sudah banyak orang - orang yang berkemah seperti mereka. Tempatnya luas bertingkat - tingkat dengan dikelilingi pohon - pohon di pinggirnya.
Ada juga orang - orang yang kesana hanya untuk berfoto seperti pasangan pengantin yang sedang foto pre- wedding. Memang, spot nya cukup bagus untuk dijadikan alternatif foto pre - wedding karena datarannya yang berundak - undak dengan pohon yang tinggi - tinggi.
Rombongan mereka pun akhirnya bergerak ke arah tempat berkemah. Jalan untuk ke tempat itu agak curam. Karena kan berundak - undak. Hanya ditunjang dengan meletakkan kayu di atas rumput agar tidak terlalu licin.
"Ok. Semuanya harap berhati - hati karena jalannya yang sedikit licin, " seru panitia yang berada di depan
Renjun pun mematikan kameranya dan fokus pada jalanan yang berada di depan. Hawa dingin sudah terasa sejak bis yang ditumpanginya memasuki kota Gyeonggi - do. Sekarang disini lebih terasa dingin lagi.
Hap
Tangan Renjun dipegang oleh Jeno yang berada di belakangnya. Pria manis itu hampir terpeleset saking licinnya jalan. Padahal ini tidak seperti jalan setapak lagi. Ini jalan yang lebar. Tapi malah licin.
Haechan yang berada di sebelah Renjun menoleh cepat ke samping saat pria manis itu limbung. Untunglah, Jeno dengan sigap menahan Renjun agar tidak terjatuh.
"Yak! Lee Jeno," seru Renjun kesal saat tahu tangannya digenggam Jeno
Dia lupa apa saat di bis dengan nyamannya dia bersandar sepanjang waktu di bahu Jeno.
"Gue nolong lo, " balas Jeno tak kalah dengan nada sewot
Renjun melepaskan tangannya dari tangan Jeno. Ia memasang wajah kesal lalu menghadap depan lagi.
"Jalan gak pernah bener. Kaki lo terbuat dari slime apa gimana lembek amat kaya cewe, " gumam Jeno sambil melihat punggung Renjun yang berada di depannya
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AFTER YOU | NOREN
FanfictionLee Jeno yang yakin 100% dirinya straight disatu kelaskan dengan Renjun yang dulu sempat tak percaya dengan orientasi seksualnya yang berbeda. "Huang Renjun, " "Lee Jeno, " "Kalian satu kelompok, " Renjun, "shit! Si songong " Jeno, "gue heran. Sel...