Pagi ini, tepatnya di hari minggu, kelompok satu sudah berencana akan mengerjakan tugas dari Pak Yunho.
Tugasnya adalah membuat makalah dan mempresentasikan hasil observasi bangunan bersejarah atau museum yang menyimpan sejarah negara Korea.
Sesuai dengan apa yang ditugaskan. Akhirnya kelompok satu sepakat jika mereka akan mengunjungi Museum Nasional Rakyat Korea yang berada di Seoul.
Kali ini mereka berkumpul di rumah sang ketua kelas, Chani. Disana sudah terlihat ada Lua, Chenle dan Haechan.
Haechan dan Chenle kebetulan pergi ke rumah Chani bersama sedangkan Lua diantar sepupunya. Untuk nugasnya, Lua sepertinya ikut dengan si tuan rumah, Chani.
"Yang lain belum pada dateng ?" Tanya Chani yang baru saja keluar dari kamar
Lua menoleh ke arah Chani yang tengah berjalan ke ruang tamu.
"Belum. Lagi pada di jalan mungkin, " jawab Lua seadanya
Haechan dan Chenle yang juga ada di ruang tamu sambil memakan camilan di atas meja pun menggedikkan bahunya tanda tidak tahu. Lihat saja, dari tadi yang ada hanya mereka bertiga.
"Pada ngaret gini sih, " keluh Chani lalu ikut duduk di sofa ruang tamunya
"Chat si Jeno dong, Le. Jangan - jangan masih molor, " ujar Haechan menyuruh Chenle mengabari Jeno
Maklum, Jeno itu kalau sudah tidur dan tahu hari ini libur. Ia akan berada di kamar seharian sambil rebahan.
Chenle yang sedang asyik bermain mobile legend pun berdecak kesal. Kenapa tidak Haechan saja sih.
Lalu dengan berat hati Chenle pun keluar dari game nya dan mulai menghubungi Jeno.
*NOREN*
"Hallo Min, gue nebeng dong. Motor lagi di service ayah nih, "
terdengar suara yang berasal dari salah satu kamar di rumah keluarga Lee.
"Yah gue juga ini nebeng di si Hyunjin. Motor gue di bawa Jimin, "
yang disana menyahut sambil me -loud speakerkan ponselnya.
"Bilang aja ke ayah lo kalo di service nya nanti aja gitu. Sekarang mau dipake dulu, "
Sambungnya dengan nada sedikit kencang karena ponselnya yang tidak berada di telingnya.
"Kalo motornya masih di rumah gue juga gak bakal nelpon lo ya sat, "
"Ini posisinya motor gue dah di bawa pergi, "
"Ya udah lo minta bantuan ke yang lain aja. Gue lagi siap - siap nih. Nanti gue bantu nyariin lo tebengan, "
Telepon pun terputus. Renjun mengumpat lalu menghela nafas gusar.
Bagaimana ini ?
Seakan meendapat petunjuk. Renjun pun langsung mengetik sesuatu di ponselnya lagi.
"Hallo Tum. Udah ada anak yang dateng belum ? Minta tolong dong. Motor gue lagi di service. Tolong jemputin dong, "
"Eh kok. Ya udah iya bentar. Gue bilang ke anak - anak dulu, "
Chani menjauhkan ponselnya dari telinga lalu menatap satu orang yang akan ia jadikan korban.
"Lo bawa motor, kan. Jemput Renjun gih. Dia gak ada kendaraan, " suruh Chani kepada Haechan
Haechan menatap Chani kaget. Enak saja main suruh - suruh. Rumah Renjun jauh dari sini. Dan juga ia kan kesini nebeng dengan Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AFTER YOU | NOREN
FanfictionLee Jeno yang yakin 100% dirinya straight disatu kelaskan dengan Renjun yang dulu sempat tak percaya dengan orientasi seksualnya yang berbeda. "Huang Renjun, " "Lee Jeno, " "Kalian satu kelompok, " Renjun, "shit! Si songong " Jeno, "gue heran. Sel...