Empat belas

2.4K 267 22
                                        

*NOREN*

Haechan beserta semua orang yang tadi fokus mencari keberadaan Renjun pun tengah meneduh di satu tempat yang sama. Mereka sama - sama kembali ke perkemahan saat hujan mulai turun.

"Lee Jeno kemana ?" Tanya Pak Eunhyuk---guru olahraga yang kebetulan sangat hapal dengan siswa bernama Jeno kelas sebelas yang pandai dalam olahraga itu

"Jeno masuk ke hutan, Pak. Saya sudah mengajaknya kembali tapi Jeno memaksa untuk tetap mencari, " jawab Haechan jujur

"Ahh Lee Jeno, " timpal Seungmin dengan mendesah lesu

"Jadi ini gimana, Pak ? Gimana nasib temen - temen saya ?" Lanjut Seungmin lagi dengan nada khawatir

Tentu saja! Seungmin khawatir dengan keadaan Jeno terutama Renjun saat ini. Bukan dia tak bisa untuk mencari Renjun. Namun, tangannya dipegang kuat oleh Hyunjin yang sedari tadi mengikutinya. Dia tak bisa kemana - mana di bawah tatapan tegas milik Hyunjin.

"Semuanya harap tenang. Kita harus menghadapi hal ini dengan tenang. Jangan panik. Saya yakin Jeno dan Renjun baik - baik saja disana, " ucap Pak Leeteuk berusaha menenangkan semua orang

"Hujan semakin lebat. Akan sangat membahayakan jika kita tetap mencari mereka saat situasi seperti ini. Lebih baik kalian kembali ke tenda dan menunggu kabar dari panitia, "

"Tapi Pak, Renjun dan Jeno masih terjebak di dalam hutan. Bagaimana kita bisa duduk tenang di dalam tenda ?" Sahut Seungmin tak terima dengan keputusan Pak Leeteuk

"Ini keputusan panitia. Tidak boleh ada yang melanggarnya. Semua ini demi kebaikan dan keamanan kalian juga. Disini kami yang bertanggungjawab atas kalian. Jadi kami harap kalian mematuhi apa yang sudah diputuskan oleh pihak panitia, " ujar Pak Leeteuk final

Setelah itu, semua orang akhirnya membubarkan diri dan masuk ke dalam tendanya masing - masing. Seungmin yang mendengar itu hanya bisa berdecak kesal.

"Lo harus tenang dan lo harus yakin kalau Renjun baik - baik aja di dalam hutan, " ujar Hyunjin berusaha menenangkan temannya itu

"Lagian juga si Jeno bisa - bisanya lari gitu aja sih. Udah Renjun ilang, dia ikutan nambah masalah lagi, " gerutu Haechan kesal saat mengingat bagaimana Jeno meninggalkannya begitu saja

***NOREN***

Di lain tempat, Jeno yang masih dalam posisi yang sama itu terlihat semakin menggigil. Nafasnya pun sudah mengeluarkan uap karena tubuhnya yang dipaksa untuk mengeluarkan pertahanan terhadap hawa dingin saat ini. Sedangkan di sampingnya ada seseorang yang masih dalam keadaan pingsan karena terkena hipotermia.

Jeno pun semakin mengeratkan pelukannya. Tangannya semakin menarik Renjun agar menempel pada tubuhnya yang sama - sama half naked. Sedangkan kepala Jeno saat ini sudah berada di cerukan leher pria manis itu. Dia menghembuskan nafasnya disana berusaha menyalurkan rasa hangat tubuhnya pada tubuh Renjun.

"Bunda, " lirih Renjun saat kesadarannya mulai mengambil alih kembali

"Renjun ? Renjun lo sadar ?" Gumam Jeno dengan nada tak percaya

"Bunda, " lirih Renjun lagi

Seketika rasa senang menyeruak di dalam hati Jeno. Pria bermata sipit itu mendekap Renjun dengan penuh rasa lega seakan sedari tadi ada beban berat yang ditimpakan dalam hatinya.

ME AFTER YOU | NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang