"eve! eve!" dengan gembira, sou berjalan ke arah eve yang sedang membaca buku.
eve menutup buku yang ia baca dan melihat sou yang duduk di sebelahnya. wajah sou terlihat bahagia sekali.
"aku bisa melihat seluruh dunia dengan mataku sendiri sekarang!" kata sou bangga.
eve heran. mana mungkin? itu yang ia pikirkan sekarang.
"eve tidak percaya?" eve menggeleng. sou mendengus dan ia memajukan wajahnya menatap eve.
eve yang ditatap mengalihkan pandangannya. bukan apa, ia gugup jika ditatap sou begitu. jantungnya menggila di dalam sana.
"apa yang kau lakukan?"
sou tersenyum lebar. "melihat dunia."
eve mengernyit. setelah beberapa detik akhirnya ia tersadar. ia menyentil dahi sou membuat sou mengaduh kesakitan.
"apa-apaan? basi tau."
sou cemberut. "eve jahaat! padahal aku mengharapkan eve akan berkata," ia meniru ekspresi wajah eve dan suaranya ia ubah agar terdengar seperti eve. "'ah sou! kau sangat romantis! aku menyayangimu!' seperti itu."
eve menjitak kepala sou. "tidak. akan. pernah."
"jahaat."
sou pergi meninggalkan eve. 'eve jahat. jahat. jahat.' itu yang ia katakan terus menerus.
eve hanya menghela nafasnya. ia menutup wajahnya yang memerah dengan buku yang tadi ia baca. apa-apaan bocah itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
raison d'etre, evesou
Fanfictionevesou | the stars are shining so bright tonight, just like you. boongaku, 2020.