sou mengernyit melihat kerumunan orang-orang di tengah jalan. apa yang mereka lakukan? apakah ada pertunjukan yang menarik di sana? sou mengedikkan bahunya. ia berjalan menghampiri kerumunan itu.
sou menepuk pundak seseorang yang berada paling belakang. orang itu menoleh. "ada apa di sana?" sou bertanya pada orang itu.
"ah, itu." orang itu menggaruk kepala bagian belakangnya. "aku juga kurang tau karena tidak keliatan dari sini. tapi yang ku dengar ada seseorang yang tidak sengaja menabrak seekor kucing."
sou menatap kerumunan tersebut tidak suka. bukankah seharusnya mereka menolong kucing tersebut? mengapa hanya mengerumuninya?
"terima kasih."
sou menerobos kerumunan tersebut dan benar saja. dilihatnya seekor kucing kecil berbulu hitam dan putih terkapar di tengah kerumunan. tubuhnya tegang, sou menahan amarahnya melihat kucing itu.
buru-buru ia mengambil anak kucing tersebut dengan hati-hati, bersyukur anak kucing ini masih hidup.
mengabaikan pandangan orang-orang yang tertuju padanya, sou berjalan dengan hati-hati sambil membawa anak kucing itu ke klinik hewan terdekat.
tanpa tau ada yang mengikutinya.
———
"kucing ini baik-baik saja. mungkin butuh beberapa hari untuk dirawat di sini." sou mengangguk mendengar perkataan dokter hewan di depannya. "apa ini kucingmu?"
sou menggeleng. "aku menemukannya seperti itu di tengah jalan." sou menggertakan giginya. "orang-orang itu mikir apa sih? seharusnya mereka langsung menolong kucing ini, bukannya mengerumuni dan menontonnya."
dokter itu tertawa. "yah, orang-orang seperti itu memang banyak saat ini. beruntung kau ada di sana membantu kucing kecil ini."
"terima kasih karena telah mau merawat kucing itu, um—"
"mafumafu." mafumafu tersenyum.
"mafumafu-san. terima kasih." sou menjabat tangan mafumafu.
"itu sudah menjadi kewajibanku."
sou tersenyum. "oh iya, berapa harga perawatannya? aku akan menjaga kucing itu setelah dia sembuh."
baru saja mafumafu ingin menjawab, seseorang membuka pintu klinik. sou menatap orang itu. model rambut macam apa itu?
pemuda yang membuka pintu itu menghampiri sang dokter dan sou. "biarkan aku yang membayar biaya perawatan kucing itu."
sou membelalakan matanya. apa-apaan? datang-datang hanya untuk menawarkan untuk bayar. dasar. rambut aneh, pemiliknya juga aneh.
"memang kau siapa? aku yang akan membayar perawatannya." sou menatap tajam orang itu.
"penyelamat kucing." penyelamat kucing? "terima kasih karena telah menyelamatkan kucing kecil itu."
sou semakin bingung. sebenarnya orang ini siapa?
"kau pasti bingung." sudah jelas bodoh. "aku merasa harus bertanggung jawab karena telah mencelakakan kucing tersebut."
ingatkan sou untuk bunuh orang ini.
"kau yang bersalah. kenapa kau tidak langsung menolong kucing itu?" sou semakin menatap orang itu dengan tajam.
"kau tau, aku sangat terkejut. tidak mengira akan menabrak seekor kucing." sou tetap menatapnya tajam. "aku serius."
sou menghela nafasnya. "siapa namamu?"
"eve." orang itu menjawab dengan senyuman. ia menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan sou.
"jangan salah paham." ia menepis uluran tangan eve. "aku membutuhkan namamu untuk ku catat dalam death note ku."
mafumafu yang hanya menonton sedari tadi tertawa dengan keras.
eve tersenyum paksa. apa dosa yang telah ku perbuat sebelum menabrak kucing itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
raison d'etre, evesou
Fanficevesou | the stars are shining so bright tonight, just like you. boongaku, 2020.