09

509 50 15
                                        

sou terkikik geli membaca pesannya dengan eve. sesekali ia membaca ulang pesan yang dikirimkan eve lalu tersenyum sendiri seperti kerasukan.

eve
| aku tadi mandi sore

iya aku tau kalau kamu mandi sore |

eve
| bukan begitu :(
| saat mandi, aku melamun
| lalu tidak sengaja memakai sabun untuk rambutku
| aku merasa bodoh sekali

sou tertawa. hal ini sering terjadi kepada orang-orang di luar sana. terkadang sou pernah membacanya lewat social media. tetapi, ketika orang yang kau kenali mengalami hal ini, sungguh lucu. apalagi itu eve.

bodoh |

eve
| aku tau
| bisa tidak diperjelas lagi?

haha maaf |
habis kau ini ada-ada saja |

eve
| dibilang aku kan sedang melamun
| jadi pikiranku kemana-mana
| jangan salahkan aku, salahin pikiranku

sou terkekeh. jarinya mengetikkan sebuah balasan untuk eve. berniat mengatainya lagi.

pikiranmu itu milik siapa? |

eve
| milikku..

berarti salah siapa? |

eve
| iya
| aku salah

sou gemas. ingin menguyel-uyel kedua pipi eve lalu memeluknya dengan erat dan tidak akan dilepas.

bagus |

eve
| ngomong-ngomong aku ingin membeli onigiri dulu
| lapar, daritadi belum makan karena lupa

bAGAIMANA BISA ORANG LUPA MAKAN? |

eve
| bisa, contohnya aku

yayaya |
terserah kamu |

eve
| hehe
| tunggu aku!

sou tersenyum. membiarkan pesan eve tanpa membalasnya. ia mengunci ponselnya dan menaruhnya di nakas samping tempat tidur.

mengambil laptop yang dibiarkan menyala di sampingnya, sou lanjut menonton film yang sempat tertunda karena harus membalas pesan eve.

matanya semakin mengantuk. lama-lama ia jatuh tertidur dengan laptopnya yang masih memutar film yang ia tonton di pangkuannya.

———


sou terbangun. ponsel yang berdering penyebab dirinya terbangun. hebatnya, laptop yang ia pangku tidak jatuh. berarti, ia tidur seperti patung. tidak bergerak sama sekali.

sou mengusak matanya dan mengambil ponsel yang terus berdering di nakas. sou menyipitkan matanya, berusaha melihat nama penelpon. sou tersenyum senang melihat nama eve terpampang di sana.

dengan segera ia menggeser tombol hijau di layar ponselnya dan mendekatkan ponselnya di telinga.

"eve!" ujarnya senang.

raison d'etre, evesouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang