Masih ada yang kangen?
Kalian bisa DM aku jika pengen tau kapan work ini bakal update.
Mohon kerjasama nya yaa~.
.
.
Baiklah, selama makan malam tadi Jieun terus memikirkan apa yang akan ia lakukan besok, dan Boom! Otaknya berguna dan dia menemukan sebuah rencana cemerlang.
Ia tidak peduli jika selama makan malam tadi dia banyak menunjukkan ekspresi menyebalkan. Itu memang sifatnya.
Ia tidak peduli jika seandainya tadi ia lebih banyak diam.Terserah.
Dan setelah makan malam Jieun lebih memilih untuk langsung kembali ke kamarnya. Tidak peduli apa yang Jimin lakukan. Terserah saja.
"Jadi, kau menemukan rencana-
"Iya, aku menemukannya." Potong Jieun cepat. Hyemin menghela nafas menahan kekesalannya. Menghadapi gadis ini memang memerlukan kesabaran ekstra.
"Apa itu?"
Jieun, si putri Kim itu hanya tersenyum miring. Hyemin jadi berpikiran bahwa senyuman asimetris benar-benar cocok untuk wajahnya.
"Battle. Aku ingin Jimin dan Taehyung berduel. Mengadu kehebatan mereka dalam menggunakan pedang."
Hyemin hanya diam dengan bibir yang terbuka lebar. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran majikannya ini.
"Dan itu terdengar menyenangkan untuk anda yang mulia?" Ujar Hyemin penuh penekanan. Hyemin takut jika seandainya salah satu dari pangeran itu meregang nyawa. Menyeramkan bukan?
Namun, Hyemin yakin Jieun tidak akan membiarkan semua itu terjadi. Baiklah, Choi—ah ralat— Min Hyemin tidak akan meragukan otak jenius milik Kim Jieun. Tidak akan pernah. Mungkin.
Lupakan Hyemin dengan semua pemikirannya, mari fokus dengan Jieun. Berterimakasih lah ia kepada dewi Fortuna.
Sungguh keberuntungannya karena bisa bertemu dengan Taehyung dilorong istana."Kak," panggil Jieun membuat Taehyung—Si tampan— menoleh. Jieun sedikit berlari menghampiri kakaknya. "Ada apa, Jieun-ie?"
"Kak, besok kau sibuk?" Tanya Jieun berharap-harap cemas. Taehyung menelisik wajah adiknya. Tumben sekali Adiknya itu menanyakan jadwal kegiatannya. "Tidak. Kebetulan besok aku senggang. Ada apa?"
Dengan itu Jieun tersenyum penuh makna.
"Aku ingin meminta bantuanmu,"| Z e m b l a n i t y |
"Selamat pagi, pangeran."
Jimin terbangun karena sinar matahari menyilaukan matanya, sinarnya menyusup dari tirai kamar yang dibuka oleh Min Yoongi.
Oh, apalagi hari ini.
Jimin sudah mengerti, beberapa maid masuk ke kamarnya. "Baiklah, aku bersiap." Jimin turun dari ranjang dan menyempatkan diri untuk melihat suasana diluar sana. Pagi yang cerah.
Setelah para maid menyelesaikan pekerjaan—mendandani dan segala macamnya— mereka pergi dan menyisakan Jimin dan Yoongi.
Jimin rasa, tinggal disini selama seminggu ia tidak akan pernah diam. Pasti ada saja kegiatannya. Dihari kedua ini, entah apa kegiatannya.
"Apa kegiatanku hari ini?" Tanya Jimin kepada Yoongi yang berjalan didepannya. Yoongi hanya melirik sekilas, "Anda hanya diminta untuk datang ke Amfiteater."

KAMU SEDANG MEMBACA
Zemblanity
FanficDimata Park Jimin, Kim Jieun hanya seorang gadis licik berusia enam belas tahun. Karena Jimin tau, di balik senyuman menawan Jieun tersimpan banyak rahasia. Namun nyatanya, Jimin tidak setahu itu tentang Jieun. Pangeran Park tidak mengerti dengan...