JEON IN LUV《Bunny^Squirtle》

Pt. 3 Just Know

JEON IN LUV

Jungkook memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Ia turun dari motornya lalu berjalan menuju kelasnya di lantai dua gedung C, tempat kelas 11 berada.

Dua hari kemarin ia bolos, berarti sudah sejak dua hari yang lalu ia belum melihat princessnya.

Jungkook bolos sebenarnya bukan
karena malas sekolah tetapi .. ia harus membereskan beberapa gangster yang isinya ternyata cuma tikus-tikus tak berguna.

Jungkook berjalan melewati lorong kelas, para siswa yang berada disana segera meringsut pergi menghindari pandang dengan jungkook.

Memang siapa yang mau berurusan dengan jungkook dan segala tetekbengek gengnya.

Para siswa di sekolah itu masih sayang nyawa mereka lagian jika mereka tak mencari masalah maka mereka akan baik-baik saja. Sejauh ini tidak ada siswa SMA Banggi yang habis di tangan jungkook, paling parah hanya babak belur sampai masuk rumah sakit dan berakhir pindah dari sekolah itu.

Jungkook masuk ke dalam kelas. Duduk di bangkunya yang terletak di pojok belakang.

“Jeon, gue udah cari informasi tentang aset-aset geng buldog. Nih ..” Jaehyun menyodorkan beberapa kertas.

Jungkook membaca sekilas kertas-kertas tersebut kemudian membaliknya membaca bagian yang lain karena memang ada beberapa lembar disana. Sebuah seringaian tercetak di bibirnya.

_

Suasana kantin hari ini lumayan sepi tak seperti biasanya, beberapa siswa setelah membeli makanan langsung bergegas pergi dari kantin. Hanya satu penyebabnya.

Ada Geng Redbang.

Anggota gengster sekolah itu terlihat duduk di meja kantin paling ujung, mereka terlihat dengan formasi lengkap.

Paling kiri itu Kim taehyung salah satu orang kepercayaan Jungkook, di sebelah kanan ada Park Jimin, mereka ini berada di tingkat akhir atau kelas 12. Meski lebih tua satu tahun, mereka tetap hormat dan patuh kepada Jungkook.

Yang duduk berseberangan dengan taehyung, jungkook dan jimin adalah Jung Jaehyun dan Kim Minggyu, mereka berada di tingkat yang sama dengan Jungkook, kelas 11, bahkan mereka bertiga satu kelas.

Tentu saja semua anggota Redbang adalah most wanted di sekolah. Memiliki tubuh yang proporsional, berotot dan tegap serta paras tampan seperti pangeran dalam dongeng.

Siapa yang tidak tertarik. Yang paling penting adalah mereka masih jomblo, tapi itu pengecualian untuk Taehyung dan Jimin karena hanya mereka berdua yang sudah punya pacar.

Pandangan jimin melihat ada seorang cewek yang berjalan mendekat ke arah mereka, tentu dia sudah tau cewek itu ingin menghampiri siapa.

Lengan jimin menyenggol jungkook, "cewek lu kemari tuh. Kenapa lu akhir-akhir ini jarang keliatan sama dia lagi. Lu udah bosen sama dia kook?" Tanya jimin.

Jungkook hanya menjawab dengan mengendikkan bahu. Dia tetap fokus bermain game di ponselnya, tidak tertarik dengan perkataan jimin.

"Shit." desis jimin. Jadi benar yang ia katakan barusan.

"Jungkook mah levelnya beda ama elu jim. Jimin mah ngelirik cewek lain aja gak berani, pacarnya galak." Taehyung menimpali.

"Mirror please" jawab jimin cepat. "Lah elu waktu diputusin joy nangis di apartemen gue."

Ppppffftt ..
Jaehyun dan minggyu cekikikan. Senior mereka ini bucin banget jadi orang.

Jungkook tetap fokus ngegame tak tertarik dengan obrolan teman-temannya itu.

"Jim, lu geser sama minggyu duduknya. Gue mau deket jungkook." Kata seorang cewek yang tadi berjalan menghampiri mereka.

Jimin hanya menggerutu tapi dia akhirnya pindah juga ke sebelah minggyu.

Cewek itu lalu duduk dan dengan santainya bergelayut di lengan kanan jungkook. "Jeon, kamu gak ke apartemenku malam ini?" tanya cewek itu pada jungkook.

Sementara di tempat lain terlihat yeri, saeron dan mark sedang duduk di bangku taman sekolah dekat dengan kantin.

"Nah, cewek yang duduk dekat sama kak jungkook itu kak eunha namanya. Dia kelas 11C jurusan IPS." Ucap saeron yang memang sedari tadi menjelaskan tentang siapa saja anggota geng Redbang, kebetulan di kantin sana terlihat geng itu dengan formasi lengkap.

Saeron sebenarnya sudah menceritakan tentang geng itu pada yerim tapi belum memberitahu yang mana saja anggotanya.

"Apa dia pacar kak jungkook?" itu mark yang bertanya.

"Mungkin .. aku juga gak tau pacar kak jungkook siapa. Setauku cewek yang dekat kak jungkook banyak." Jawab saeron.

Yerim mendengarkan perkataan sahabatnya sambil nyemilin jajanan yang sempat mereka beli dari kantin, sebelum geng Redbang datang.

Ketiga sahabat itu akhirnya kembali ke kelas mereka, 10A IPA, karena bel masuk sudah berbunyi.

Pukul 04.00 p.m KST.

Bel pulang sekolah berbunyi. Yerim keluar kelas bersama saeron dan mark. Sahabatnya.

"Yerim, saeron aku duluan ya. Ke tempat les musik." ucap mark.

"Ah iya hati-hati." Jawab yerim dan saeron sambil melambaikan tangan mereka ke mark.

"Yer, bareng aku yuk, ayolah."

"Ah gak usah saeron, aku bisa naik bus, lagian rumah kita gak searah."

"ih gak papa kali, ayolah."

"Udah gak usah lain kali aja kalo aku main ke rumahmu. Udah sana, katanya appamu udah jemput."

"Hum .. yaudah deh kamu hati-hati ya myemim. Aku duluan."

Cup

Setelah mencium pipi yerim sekilas, saeron langsung berlari dan melambaikan tangannya kearah yerim, di depan pintu gerbang terlihat appanya saeron sudah menunggu.

"Ih tu anak benar-benar." desis yerim.

Yerim berjalan melewati halaman depan menuju ke arah pintu gerbang sekolah, matanya tak sengaja melihat ada beberapa anak laki-laki yang sedang bermain basket di lapangan. Oh, bukankah itu kak jungkook dan gengnya.

Yerim pernah mendengar kalau kak jungkook adalah kapten tim basket sekolah. Dengan sendirinya kaki yerim berhenti dan matanya terus melihat ke arah lapangan basket.

"hah .. yerim aku panggil kamu daritadi tapi kamu gak respon. Nih, novel yang kemarin aku pinjam. Thanks ya."

"Oh kak hanbin, maaf kak aku gatau. Iya sama-sama kak, cepat banget bacanya."

"Ah ceritanya seru jadi langsung baca habis. kamu kok belum pulang, naik apa?"

"Iya ini mau pulang kak, naik bus."

"Ah begitu, hati-hati ya, aku balik ke ruang osis dulu."

"Ah iya kak." yerim membungkukkan tubuhnya sedikit pada ketua osis sekolanya itu, lalu dia berjalan dan segera pulang, setelah tadi sempat terhenti akibat melihat ke arah lapangan basket.

_