Pt. 1 HER

4.1K 330 16
                                    






JEON IN LUV

Jeon Jungkook melajukkan motornya dengan kecepatan sedang. Dia berpikir tidak ada salahnya menikmati sejenak perjalanan pulang menuju apartemennya. Toh, hari ini dia cukup lelah dengan urusan geng serta mengatur bisnisnya.

Pukul 07.00 pm KST, jam pulang sekolah sudah lewat 2 jam yang lalu. Seperti biasa, Jungkook pulang telat. Lagian apa salahnya haha seorang Jeon Jungkook tak pernah salah.

Jungkook tinggal sendirian di apartemennya, kurang lebih jaraknya 15 menit dari sekolah dengan mengendarai motor. Kenapa jungkook tinggal sendiri? Dimana orang tuanya?

Bukannya tidak ingin tinggal bersama keluarga tapi memang jungkook sudah tidak memiliki orang tua. Satu-satunya keluarga kandung yang dimilikinya hanya abangnya, Jeon Suga.

Sama seperti Jungkook, Suga juga seorang ketua gangster. Tetapi bedanya level Suga cukup jauh di
atas Jungkook. Suga merupakan seorang pebisnis paling berpengaruh di Korea Selatan. Pebisnis macam apa?

Tentu pengusaha sukses seperti umumnya. Salah satu contoh bisnisnya, semua kasino di Korsel milik Jeon Suga.

Meski begitu, tak banyak yang tau apabila Suga dan Jungkook merupakan kakak adik, mungkin hanya orang-orang kepercayaannya saja yang tau.

Kakak beradik tersebut memang tak berniat terlalu terbuka dengan kehidupan pribadi, banyak musuh dan ancaman mengintai.

_

Mata Jungkook menangkap sebuah objek yang akhir-akhir ini bisa dibilang cukup menarik perhatiannya. Seseorang tersebut sedang duduk di halte bus, sendirian.

Jungkook menepikan motornya tak jauh dari sana. Hanya mengamati dari jarak yang lumayan dekat .. ya itulah yang dilakukan Jungkook dari lima menit yang lalu.

Hingga sepuluh menit, lima belas menit, dua puluh menit, dua puluh satu menit dan akhirnya sebuah bus berhenti. Seseorang tersebut yang langsung bergegas naik ke dalam bus. Tak beberapa lama bus kembali berjalan.

Mata jungkook masih menatap kepergian bus tersebut sampai tak terlihat lagi di jalanan, barulah jungkook mulai melajukan motornya menuju apartemen.

Lelaki itu berjalan menuju apartemennya yang berada di lantai tujuh sambil bersiul, jari telunjuknya memainkan kunci motornya dengan gerakan memutar-mutar. Sepertinya mood Jungkook sedang baik hari ini, apa dia sudah kesambet setan bahagia yang berseliweran malam ini. Entahlah.

"Iya Bang"

"Lu nanti jadi kesini jam berapa?"

" 9 bang"

"lu dimana sekarang?"

"Apartemen"

"yaudah gue tunggu"

Tut..tut..tut...

Sambungan telepon dimatikan oleh orang di seberang. Jungkook melempar HPnya ke atas kasur. Dia lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya.

Setidaknya ada waktu satu jam lagi sebelum pergi menemui abangnya.

_

Pukul 06.57 a.m KST

Hos...Hos...Hos...

"iish .. telat nih nyampe sekolah" yerim melihat kembali arah jarum jam pada jam tanganya.

"kurang tiga menit lagi mana masih lumayan jaraknya, aiish" gerutu yerim sambil terus mencoba berlari meski kakinya sudah sangat lelah.

Yerim hari ini bangun kesiangan, tak seperti biasanya memang. Semalam dia mengerjakkan PR matematika sampai larut.

Tentu Yerim tidak mau kena hukuman Lee Saem karena tak mengerjakan PR. Sama seperti kebanyakan murid SMA pada umumnya, Yerim ingin selau memiliki nilai bagus dan catatan baik di sekolah, tipe murid teladan dan gak neko-neko.

Di dalam pikiran Kim Yerim yang ada hanya bersekolah, mendapat ilmu, nilai bagus, memiliki teman-
teman yang baik dan lulus dengan nilai baik.

Yerim membungkuk dengan kedua tangan memegang lutut menopang tubuh atasnya, mencoba menetralkan detak jantung dan nafasnya sejenak, setelah berlarian mengejar waktu.

Sebenarnya tinggal 50 meter lagi dia sampai di gerbang sekolah. Sebentar, dia ingin tarik napas dulu.

Well,

ini salah dia sendiri karena bangun kesiangan hingga membuatnya ketinggalan bus dan berakhir dengan berlarian menuju sekolah.

"OMO .. ANDWAEE" teriak Yerim yang masih berdiri di tempatnya.

Yerim segera berlari menuju gerbang sekolah ... dan TELAT .. Pak satpam sudah menutup pintu gerbangnya.

Sial!

Yerim benar-benar apes hari ini.

"Ahjusshi, bukain gerbangnya .. jebal, saya hanya telat beberapa detik"

"Maaf nak tapi ini sudah peraturan, disana ada cctv, jadi saya hanya menjalankan tugas, apabila nona ingin masuk, saya harus melapor bagian kesiswaan dahulu" Jawab Pak Satpam.

Hah .. yang benar saja Yerim gak mau dilaporin bagian kesiswaan nanti catatan rapornya jelek, tapi kalau bolos akan lebih jelek lagi dong jadinya. Bingung, Yerim benar-benar tidak
mau rapornya ada tanda merah.

"Naik!"

Suara seorang laki-laki menginterupsi pendengaran yerim,

yerim menoleh,

"Saya?"

"Kagak, gue ngomong sama tas lu, Ya elu lah siapa lagi, Gue bisa bawa lo ke dalam tanpa ketahuan guru."

Yerim masih bediri di tempat. Masuk ke sekolah tanpa ketahuan telat, sepertinya yerim sedikit tertarik.

"Udah jam masuk lu mau ketinggalan pelajaran HAH!? BURUAN!"

"i-iya kak"

Yerim sepertinya belum pernah melihat cowok itu maklum yerim masih kelas 10. Siswa baru. Tapi dari seragam dan simbol tahun angkatan di lengan kanan cowok itu, yerim bisa menyimpulkan kalau dia adalah kakak tingkatnya kelas 11.




_

JEON IN LUV《Bunny^Squirtle》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang