Pt. 6 Love is so mad

2.7K 268 29
                                    


JEON IN LUV

Hari ini yerim memutuskan untuk masuk sekolah. Kehadiran irene kemarin sangat berpengaruh membuat yerim kehilangan kesedihannya.

Jungkook menggenggam tangan yerim, seperti biasa hari ini jungkook menjemput yerim di apartemennya.

Mereka berdua berjalan melewati lorong kelas. Jungkook berniat mengantar yerim sampai ke kelasnya. Lelaki itu tau jika yerimnya tak nyaman dengan bullyan beberapa siswi. Tentu saja jungkook tau. Dan hari ini jungkook ingin menunjukkan pada semua orang jangan pernah berani mengganggu yerim lagi atau mereka akan berakhir mengenaskan oleh jungkook.

Lelaki jeon itu benar-benar mengantar yerim sampai ke kelasnya, atau lebih tepatnya sampai ke bangku yerim.

Sungguh yerim sebenarnya sedikit malu dengan kelakuan jungkook. Cowok yang berstatus sebagai pacarnya itu sedikit berlebihan, memangnya dia anak TK pake diantar segala. Sampai bangku pula.

"Yerim-ah, kemarin kamu gak masuk kenapa? Bahkan pesan dan panggilan ku kamu abaikan." saeron bertanya saat jungkook sudah pergi dari kelas itu.

"Kemarin aku tiba-tiba gak enak badan jadi aku memutuskan bolos aja, belum sempat buat surat izin juga."

"Kenapa kamu maksain masuk sekolah hari ini, bagaimana keadaanmu?" Tanya saeron dengan memegang kening yerim, mencoba mengetahui kondisi panas tubuh sahabatnya.

"Ah aku sudah baik-baik aja, sae. Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan."

Saeron mengangguk mengerti.

-

Semalaman Kim Yerim sudah memikirkan dan mengumpulkan semua keberaniannya untuk berbicara sesuatu pada pacarnya, ya untuk saat ini statusnya begitu. Gak tau besok.

Huuh~
Gadis bertubuh mungil itu menghembuskan napasnya berusaha menghilangkan kegelisahan. Dia terus berkomat-kamit mengucapkan kata-kata untuk memotivasi dirinya sendiri.

Yerim kamu pasti bisa. Tinggal bilang lalu selesai. Dia tidak akan peduli jika kehilanganmu. Dia memiliki banyak pacar jadi baginya tak jadi masalah jika melepaskanmu. Bahkan kalian tak memiliki perasaan antara satu sama lain. Iya, yang kamu lakukan sudah benar kim yerim.

Begitulah kata-kata penyemangat diri sendiri ala yerim.

Yerim mengangkat tangannya. Fighting!

Bisa terlihat dari sini kantin lumayan sepi. Itu tandanya geng jeon jungkook ada di sana. Iya, yerim sudah membulatkan tekadnya. Dia harus mengatakan pada jungkook hari ini.

Kim yerim berjalan mantap menuju meja jungkook dan kawan-kawanya.

"Princess ada di sini ternyata. Nyariin jungkook ya." Goda jimin.

"Yerim. Kemarilah." Kata jungkook.

Gadis kim itu mendekat ke arah jungkook dengan gugup. Telapak tangannya bahkan sudah basah. Ia sambil terus meremas-remas ujung roknya.

Sial. Kemana perginya nyali yerim beberapa detik yang lalu.

"Apa kamu butuh sesuatu, sweetie, hum?" Tangan jungkook mengusap pelan lengan yerim.

"J-jungkook ada yang ingin aku katakan tapi tolong jangan marah ya."

Jungkook mengerutkan keningnya. "Aku gak akan marah kalau apa yang akan kamu katakan bukan hal yang gak aku suka, kamu tau itu kan sweetie."

Tangan yerim semakin kuat meremas ujung roknya. Matanya bergerak gelisah. Yerim benar-benar kehilangan keberaniannya sekarang.

"Lebih baik jangan mengatakannya kalau itu akan membuatku marah, sweetheart. Lebih baik kamu duduk disini dan pesan makanan apa yang kamu mau" Ucap jungkook dengan sedikit penekanan.

JEON IN LUV《Bunny^Squirtle》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang