"Seperti ditampar realita dan dirampas semesta"Tak seperti biasanya Ahsyan mengabaikan chat dari Reina, biasanya dia tak akan membiarkan Reina lama menunggu, entah karena apa hari ini semua nampak berbeda.
Ahsyan
Reina : "Ahsyan???"
Ahsyan : "Iya"
Reina : "Ahsyan marah?"
Ahsyan : "Tidak"
Reina : "Trus kenapa chat Reina ga Ahsyan balas?"
Ahsyan : "Gapapa"
Reina : "Reina ada salah?"
Saat itu Reina benar benar bingung apa yang harus ia lakukan, ada apa dengan Ahsyan? kenapa dia begitu? Apa seorang Ahsyan cemburu?
Chat terakhir dari Reina belum Ahsyan balas sampai larut malam, begitu dengan hati Reina yang cemas dengan perilaku Ahsyan padanya,
Ahsyan
Ahsyan : "Tidak"
Reina berusaha mencairkan lagi suasana chat agar kembali seperti biasa.
Reina : "Yauda deh kita baikan yah"
Ahsyan : "Iyah"
Reina : "Janji?"
Ahsyan : "Hmmm"
Reina : "Nah kan masi gitu katanya udah damai"
Ahsyan : "Iya iya udah"
Reina : "Yeeeee Alhamdulillah"
Akhirnya Reina mampu membuat semuanya kembali
Ahsyan : "Hamdalah"
Reina : "Reina tidur duluan yah"
Ahsyan : "Iyah"
Reina : "Dahhh"
Ahsyan : "Iya silahkan"
Reina : "Dahhhh"
Ahsyan : "Iya"
Reina berusaha bersikap biasa saja, padahal sudah jelas Ahsyan masih terlihat kesal padanya, terlihat dari chat yang ia kirim biasanya sebelum tidur mereka harus mengucap "dahhh" namun Ahsyan menolak.
♥♥♥♥♥♥♥♥
Malam ini Reina benar benar gelisah ia terus memikirkan apa yang terjadi pada Ahsyan,
Sampai sampai dia bermimpi sedang chatting dengan Ahsyan dan menjelaskan semuanya.
Terbangun...
Mata tertuju pada jarum jam yang menunjukkan pukul 03:00 Reina berusaha untuk bangun
ingin sekali dia membuka mata dan mengecek handphone nya dan tak sabar untuk menceritakan mimpi nya pada Ahsyan, namun matanya menolak dan kembali terpejam.06:00
Hari ini weekend tak biasanya seorang Reina bangun sepagi ini, dia langsung mencari handphone dan mengecek WhatsApp miliknya berharap akan ada notifikasi dari Ahsyan, terlihat ada ribuan notif yang masuk dan terpaku pada notif bernama "Ahsyann"
Reina sudah tak sabar ingin menceritakan mimpinya tentang Ahsyan
Namun seketika mata tertuju pada kolom kontak "Ahsyan" dengan berprofil seorang wanita, Reina berusaha untuk tenang mungkin ini hanya mimpi buruknya, Reina belum bangun
Namun sudah jelas bahwa sepagi itu alasan tuhan membangunkanya untuk bisa menerima realita
Tak ada pemberontakan apapun dari Reina, hatinya benar benar sakit, dadanya sesak seperti terkena pukulan yang menembus dadanya
Sekuat apapun seorang wanita sebarbar dan senekat apapun wanita kodratnya hanyalah manusia lemah yang memiliki titik paling rendah hanya dengan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM IKHLAS
PoetrySaat Allah mempersembahkan skenario-Nya dalam berbagai alur yang harus manusia jalankan, tertulis rapih dalam garis edar Takdir-Nya