"Krys, ada yang mencarimu, Nak!" teriak ibu Krystal.Krystal yang sedang memasak di dapur langsung menghampiri ibunya.
Kai yang kini berdiri di hadapan Krystal, memperhatikan dengan seksama pakaian Krystal. Dia tersenyum simpul saat melihat pipi Krystal ada noda terigu dan pakaian Krystal yang tertutupi apron berwarna pink.
Krystal hanya membulatkan matanya kesal, saat mengetahui jika Kai yang datang.
"Ada apa? Mengapa kau menganggu hari liburku" ketusnya.
Kai menaikkan alisnya.
"Aku ingin mengajakmu berkencan" jawabnya santai.
"APA?"
Kai menutup telinganya dengan tangan.
"Lama-lama berdekatan denganmu akan membuat gendang telingaku pecah" ucap Kai.
Krystal tak memperdulikan Kai, di masih memikirkan ucapan Kai.
"Kau bersiaplah, aku akan tunggu disini"
Kai dengan santainya langsung menuju sofa tamu, melipat kakinya dan memulai membaca koran. Krystal hanya menatap kesal Kai.
Dia menuju dapur, mematikan kompornya. Dan membuka apronnya.
"Dia benar-benar merusak hari liburku" kesalnya.
Krystal lalu berlari menuju kamarnya, sesekali dia melirik Kai yang tengah asik membaca korannya.
***
Krystal mengeluarkan seluruh pakaiannya di lemari, dia menatap dirinya di cermin dengan memilih pakaian yang pas untuknya.
Ibu Krystal mengintip dan tersenyum.
"Ehem"
Krystal sedikit gugup saat melihat Yoona masuk ke kamarnya.
"Apa-apaan ini, Krys? Mengapa kau mengeluarkan semua pakaianmu? Lihat ini, sangat berantakan"
Krystal hanya terdiam dan menggigit bibirnya.
Ibunya tertawa geli melihat kelakuan putri sulungnya ini.
"Memangnya pria yang di bawah itu siapa, Nak?"
Krystal hanya terdiam tak menjawab.
"Hei, Krystal?" panggil ibunya dengan menyentuh tangan Krystal.
"Dia detektif bu"
"Detektif?" tanya ibunya bingung.
"Iya, dia detektif yang akan menangani kasus pembunuhan Minhyuk"
Ibunya hanya mengangguk.
Dia memegang dagu putrinya. Ibunya mengambil gaun berwarna putih polos dan memberikannya kepada Krystal.
"Kau akan sangat cantik dengan mengenakan ini sayang" ucapnya.
Krystal hanya tersenyum dan mengangguk.
"Sana, bersiaplah"
Krystal masuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya.
Ibu Krystal hanya menggelengkan kepalanya, dia membenahi kembali pakaian Krystal dan memasukkannya ke dalam lemari.
***
Sudah hampir satu jam Kai menunggu Krystal, dia bahkan sudah membaca korannya berulang-ulang.
"Ayo"
Ucapan Krystal membuat Kai menutup korannya. Matanya tak berkedip melihat penampilan Krystal, dia memperhatikan dari ujung kaki Krystal. Kai menelan ludahnya, menahan gejolak di hatinya.
"Ayo" ucapnya singkat.
Krystal kesal dan membuntuti di belakang Kai.
"Setidaknya puji dulu penampilanku" gumam Krystal kesal.
"Apa kau mengatakan sesuatu?" ucap Kai.
Krystal hanya diam.
***
"Aku sudah menemukan petunjuknya"
Krystal masih sibuk menghabiskan pastanya, dia benar-benar sangat lapar karena Kai datang pagi-pagi ke rumahnya dan tak sempat sarapan.
Kai memperhatikan Krystal. Dia terus memperhatikan Krystal.
Krystal menyadari jika dirinya sedang di perhatikan.
"Kau jangan melihatku seperti itu, nanti kau akan terpikat lagi kepadaku" ucapnya penuh percaya diri.
Kai mengernyitkan alisnya. Dia menghela nafasnya.
"Ini, kau lihat"
Kai memberikan foto kepada Krystal.
Krystal tak mengerti dengan foto yang diberikan Kai.
"Apa ini, Kai?"
"Photo terakhirmu waktu di sekolah, bukan?"
"Ohh iya.. Tapi mengapa foto ini bisa ada padamu?"
"Aku tak tau, aku mendapat surat lalu aku membacanya dan dia mengirimkan foto itu"
Krystal memperhatikan dengan seksama foto di tangannya. Tampak Krystal tengah tertawa dengan teman-teman wanitanya.
"Untuk apa dia mengirimkan ini kepadamu?"
"Kau bacalah"
Kai memberikan sepucuk surat.
Krystal masih tak percaya dengan yang dia baca.
"KAU EGOIS KRYSTAL! KAU HANYA MEMIKIRKAN KEBAHAGIAANMU, TAK MEMPERDULIKANKU"
Krystal berpikir, bagaimana semua ini bisa terjadi.
"Lihat di belakang suratnya itu" ucap Kai.
Krystal langsung membalikkan suratnya. Matanya membulat saat membaca kalimat di belakang surat itu.
"AKU AKAN MEMBUNUHMU, JONGIN. KAU TUNGGU SAJA GILIRANMU. TAK AKAN AKU BIARKAN KRYSTAL DIMILIKI OLEH ORANG LAIN SELAIN DIRIKU"
Krystal benar-benar tak menyangka dengan apa yang dia baca. Dia menatap cemas wajah Kai. Namun pria yang ditatap itu hanya terdiam dan tak terlihat tegang.
"Kau tenang saja, aku bisa menjaga diriku"
Krystal tersenyum simpul, tapi di hatinya sangat cemas.
"Aku senang jika dia mulai terpancing dengan perangkapku"
Kai menatap tajam ke arah Krystal, memperhatikan wajah kekasih masa lalunya.
*Kim Jongin : nama asli Kai ya, dia ganti identitas jadi Kim Kai.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST
Fanfiction"Semuanya berakhir, kebahagiaan, cinta semuanya telah terenggut" -Krystal- "Persetan dengan cinta" -Kai-