Mata Krystal menelusuri setiap jalan yang dilaluinya, seolah tidak asing dengan jalan yang saat ini dia lewati.Kai menepikan mobilnya.
Krystal benar-benar terkejut saat Kai membawanya ke tempat peristiwa Minhyuk dibunuh. Krystal menatap bingung ke arah Kai.
"Untuk apa kau membawaku kesini? Untuk mengorek lukaku kembali?" kesal Krystal.
Dia menarik nafasnya, berusaha mengendalikan emosinya. Bayangan tentang pembunuhan Minhyuk berkelebat di kepalanya. Dia lalu menutup telinganya, berteriak histeris dan menangis.
"TIDAKKKK"
Krystal menjatuhkan dirinya di jalan, dia benar-benar tak bisa mengendalikan emosinya untuk tak menangis saat bayangan pembunuhan Minhyuk berkelebat di pikirannya.
Kai menghampiri Krystal, dia memapah tubuh Krystal agar bisa bangkit.
"Apa yang kau inginkan, Kai?" ucap Krystal dengan nada sinisnya.
"Aku hanya ingin mencari petunjuk disini" jawabnya singkat.
Krystal menoleh Kai kesal.
"Tidak ada petunjuk apapun disini Kai, kau tau kan polisi sudah membawa semua bukti yang ada dari tempat ini" kesal Krystal.
"Polisi melakukan semua sesuai prosedurnya, tapi detektif melakukannya dengan seksama. Tunggu disini, kau lihat aku akan menemukan sebuah petunjuk" ucap Kai penuh keyakinan.
Kai berjalan meninggalkan Krystal, dia menelusuri jalannya, menatap bawah jalan memperhatikannya dengan seksama.
"Dimana lokasi Minhyuk dibunuh?" tanya Kai menoleh Krystal.
Krystal memejamkan matanya dan dia menunjuk di tepi pohon besar pinggir trotoar jalan.
Kai langsung berjalan ke pohon besar itu. Dia mencari petunjuk, dia terus mengitari tempat itu. Matanya membulat dan tersenyum saat dia menemukan sebuah benda kecil tergeletak disana. Kai lalu pergi dari pohon itu dan dia menghampiri Krystal kembali.
"Krystal"
Krystal tak memperdulikan Kai. Dia masih memejamkan matanya.
Kai lalu menarik tangan Krystal, dan membawa Krystal masuk ke dalam mobil.
Krystal membuka matanya, dia menoleh tajam ke arah Kai. Kai hanya menatap datar lalu melajukan mobilnya.
"Antar aku pulang" ucap Krystal ketus.
"Kau yakin tak mau melihat apa yang aku temukan disini?"
Krystal bingung, dia lalu menatap Kai. Krystal tersenyum simpul ke arah Krystal.
"Jika kau penasaran, ikutlah denganku ke kantor"
Krystal hanya melipat tangannya kesal, Kai melajukan mobilnya menuju kantornya. Krystal tak protes berarti dia memang setuju untuk ikut ke kantornya, pikir Kai.
***
"Sayang, aku sangat mencintaimu, kapan kita akan bertemu? Aku sangat merindukanmu" ucap Chanyeol di ponsel.
Chanyeol hanya tersenyum dan terkekeh.
"Jangan sampai kakakmu tau mengenai hubungan kita, jika tahu aku tak bisa membayangkan bagaimana nasibku nanti. Kau tahu kan kakakmu itu sangatlah keras kepala dan kasar"
Chanyeol menoleh ke jendela, dia langsung terkejut saat melihat Kai di luar sana.
"Sayang, kakakmu datang. Aku matikan telponnya. Dahh sayangku.. cintaku.. muachh"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST
أدب الهواة"Semuanya berakhir, kebahagiaan, cinta semuanya telah terenggut" -Krystal- "Persetan dengan cinta" -Kai-