Krystal masih terdiam, dia lalu pergi keluar dari ruangan Kai tanpa melihat dan mengucapkan sepatah kata. Kai hanya menatap kepergian Krystal. Dia melirik jam dinding di ruangannya yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Dia mengusap wajahnya dan duduk di sofa dengan memejamkan matanya.Dia mengambil ponselnya mengetik sebuah pesan untuk seseorang, lalu meletakkan kembali ponselnya.
Krystal celingak-celinguk mencari taksi, namun jika sudah malam seperti ini akan sangat sulit.
"Ehem"
Krystal menoleh, dia terkejut saat melihat Chanyeol ada di belakangnya.
"Kau ingin pulang? Dimana rumahmu? Ayo pulang bersamaku!" tawarnya dengan senyuman.
Krystal hanya terdiam, Chanyeol menaikkan alisnya.
"Kau tenang saja nona, aku tak akan menggoda kekasih sahabatku sendiri" ucapnya terkekeh.
Krystal menatap tajam Chanyeol.
"Akan sulit jam segini untuk menemukan taksi yang lewat, biar aku saja yang mengantarmu"
Krystal berpikir, dia lalu mengangguk.
Chanyeol tersenyum, dia langsung masuk ke mobilnya dan mempersilakan Krystal masuk.
Kini Krystal dan Chanyeol sudah berada di dalam mobil, hanya keheningan yang ada di tengah mereka berdua.
"Krys"
Krystal hanya menoleh.
"Jangan menuduh Kai seperti itu"
Krystal mengerutkan dahinya. Chanyeol hanya tersenyum.
"Aku mendengarnya tadi saat kau dan dia bertengkar hebat"
Krystal hanya melipat tangannya dan mendengus kesal.
"Yang aku tahu Kai mana mungkin berani untuk membunuh kekasihmu, Minhyuk"
"Memang bukan dia yang membunuhnya secara langsung, tapi dia pasti menyuruh anak buahnya" jawab Krystal ketus.
"Tanyakan kepada hatimu sendiri apakah Kai tega melakukan itu kepadamu?"
Krystal hanya terdiam.
"Yang aku tahu Kai bahkan rela mengorbankan kebahagiaannya untuk dirimu, buktinya setelah dia kembali dari London dia tak menemui dan mengusik hubunganmu dengan Minhyuk, kan? Jika Kai mau, dari dulu dia akan menghabisi nyawa Minhyuk, mengapa harus menunggu selama ini" lanjutnya.
Krystal hanya terdiam dan berpikir.
"Jangan sakiti hati Kai lagi, karena kau tahu, selain dirimu tak ada lagi ruang untuk wanita lain di hatinya. Aku berteman dengannya cukup lama selama di London, dia bukanlah tipe pria yang suka memainkan hati wanita, dia tak memanfaatkan pesonanya untuk mempermainkan mereka. Dan aku salut kepadanya"
Krystal masih terdiam.
"Sudah sampai"
Chanyeol menepikan mobilnya, Krystal menatap sekitar.
"Dari mana kau tau ini rumahku?" tanya Krystal bingung.
Chanyeol hanya tersenyum.
"Masuklah"
Krystal hanya mengangguk dan keluar dari mobilnya.
"Terimakasih"
Chanyeol hanya mengangguk, tersenyum dan memutar balik mobilnya.
***
Kai melajukan mobilnya dengan sangat kencang, dia tak menyangka jika Krystal malah berbalik menuduhnya. Kai mengalihkan pandangan saat dia mendengar ada notifikasi pesan masuk. Dia langsung membuka ponselnya untuk membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST
Fanfiction"Semuanya berakhir, kebahagiaan, cinta semuanya telah terenggut" -Krystal- "Persetan dengan cinta" -Kai-