The Masquerade Prince | Chapter 10 - There's No Second Help

10.4K 689 7
                                    

Update!

Adakah yang masih nungguin cerita ini?

Atau udah bosen sama jalan ceritanya?

Maaf ya, minggu lalu nggak update sama sekali. Udah mengusahakan sih, tapi tetep nggak bisa dipaksa karena feelnya pasti beda banget antara diketik paksa dan dengan suka cita 🥺🥺

Semoga nggak bosen ya sama cerita absurd satu ini.

Enjoy! Happy reading!

-----------------------------
Playlist : IDGAF ‐ Dua Lipa

---------------------------

Dextier's Mansion | Madrid, Spain, 08.00 a.m

Sepuluh menit usai kepergian—mantan—bos, yang kini terpaksa kembali menjadi atasannya itu, Anna kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda. Dari pengalaman bekerja kurang lebih tiga tahun sebagai office girl di perusahaan Jefenerich, Anna sudah tidak begitu kaku saat mengerjakan hal berbau kebersihan. Baginya, berteman dengan cairan dan alat kebersihan sudah menjadi bagian hidup, sedangkan mengerjakan apapun yang diperintahkan padanya adalah kewajiban. Sekilas memang terdengar cukup mudah, namun begitu sulit ketika dilakukan—mengingat pemilik mansion ini bukanlah orang yang mudah bersabar kepada semua orang.

Hingga saat ini, hampir tidak terhitung sudah ke berapa kalinya Anna mengangkat keranjang berisi pakaian setengah basah yang harus segera dijemur. Sebenarnya, sejak Anna turun bermaksud menemui Diane untuk menanyakan apa tugas pertamanya, ia langsung dicekoki tugas menyedot debu beberapa ruangan di mansion ini, lalu dilanjut menyiram bunga dan memotong rumput di taman buatan belakang mansion, oleh pelayan lain.

"ANNA!"

Gadis yang hampir keseluruhan penampilannya sudah kacau, itu berjingkat mendengar seruan beberapa oktaf datang dari pintu yang menghubungkan bagian belakang mansion dan tempat khusus menjemur pakaian. Cepat-cepat Anna menyelesaikan tugas menjemur terakhirnya sebelum berbalik seraya mengusap peluh di dahi.

Menampilkan senyum lebar-sangat dipaksakan, Anna berdiri tegak bersiap mendengarkan ucapan seorang perempuan berumur sekitar tiga puluhan tidak jauh darinya.

"Kenapa kau belum juga selesai menjemur?! Banyak pekerjaan lain yang harus kau kerjakan, dan kau begitu lambat menyelesaikan satu pekerjaan! Padahal sudah berapa kali kuingatkan, jika Tuan Dextier tidak menyukai manusia lambat seperti kau! Kalau kau tidak ingin segera ditendang dari sini, maka cepat selesaikan pekerjaan sebelum petang!"

Usai mengatakan tersebut, perempuan yang belum lama Anna ketahui bernama Sheva itu berbalik meninggalkannya yang masih berdiri sembari tersenyum getir. Sejak menginjakkan kaki di mansion ini, Anna pikir pekerjaannya tidak seberat ini-mengingat jumlah pelayan di sini jelas berjumlah tak sedikit. Namun, pemikirannya itu langsung musnah, begitu merasakan bagaimana sistem bekerja di sini. Ternyata, di mansion ini pelayan masih memandang jika orang baru termasuk junior yang harus menurut perintah pelayan yang sudah bekerja lebih dulu. Merasakan hal tersebut, Anna menjadi berpikir, sebenarnya apa pendidikan terakhir mereka?

"Anna! Cepat selesaikan pekerjaanmu lalu kerjakan yang lain! Jangan hanya berdiri seperti patung di sana!"

Tubuh Anna tersentak saat seruan keras kembali terdengar. Cepat-cepat ia membereskan keranjang kemudian berjalan tergesa memasuki mansion melalui pintu yang semula kembali memunculkan sosok Sheva dengan raut wajah kesal. Sheva ikut menyingkir begitu Anna meninggalkan urusan mencuci dan hendak beralih pekerjaan lain. Ketika ia berjalan menuju ruang tempat menyimpan alat kebersihan di dekat dapur, Anna tidak sengaja berpapasan dengan Diane yang mengernyit menilai penampilan kacaunya. Anna hanya dapat meringis dalam hati melihat penampilan super kacaunya sendiri yang belum sempat ia perbaiki, dan juga pandangan Diane terhadapnya saat ini.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang