The Masquerade PRINCE | Chapter 33 - Acting Up

9.1K 616 36
                                    

Update!

Happy reading!

Yuhuu... panjang, kalo suka jangan lupa tinggalkan jejak ya^^

_________________________________

Playlist: Pillowtalk—Zayn

________________________________

Jefenerich Apartement Building, Madrid—Spain. 11. 00 AM

Pagi ini Dextier sibuk meninjau bangunan apartemen yang baru mencapai tahap finishing. Pria itu menggunakan kacamata Augmented Reality untuk membantu menampilkan detail informasi mengenai bangunan unit apartemen. Kacamata tersebut mempunyai kemampuan menampilkan ruangan tempat Dextier berpinjak sekaligus ruangan virtual yang muncul di depan mata. Selain itu, Frames yang tersedia juga dapat mendeteksi pergerakan kepala di sembilan poros, sehingga perangkat dengan mudah paham arah pengguna menghadap.

"Sepertinya balkon akan menjadi menarik bila dibangun kolam renang kecil juga. Aku bisa melihat bagaimana pemandangan tersebut apabila direalisasikan," kata Dextier tanpa menoleh dua orang yang setia mengikuti pergerakannya di belakang.

"Akan saya tulis sebagai catatan renovasi, Sir." Katherin menyahut, jarinya bergerak lincah mengetik di layar hologram tablet di depan matanya.

Tiga puluh menit kemudian, Dextier selesai meninjau setiap sudut unit apartemen kelas atas yang berada di puncak gedung setinggi enam puluh tiga lantai. Ia melepas kacamata Augmented Reality yang bertengger di kepalanya, sebelum berbalik menghadap Crishtoff dan Katherine.

"Untuk kelas menengah, sepertinya akan lebih menarik jika diberi lahan berkebun kecil di tempat yang kau bilang belum mempunyai fungsi khusus tadi, Kath."

Katherine menyimak lalu mengangguk hikmat. Meski Dextier terkadang bersikap menyebalkan dengan seenaknya datang dan pergi bekerja semaunya, pria itu termasuk golongan bos yang lebih banyak berdiskusi masalah pekerjaan sebelum menjatuhkan persetujuan. Selain itu, Dextier juga tipikal orang yang banyak berbicara, terlebih soal menyumbangkan ide, meski terkadang nada suaranya tedengar datar dan tidak main-main. Sehingga tak sulit bagi Katherine memahami sistem kerja pria itu—terlepas dari ketakutannya saat tak sengaja bersitatap dengan wajah menyeramkan Dextier.

"Sudah itu saja, Sir?" tanyanya memastikan.

"Hm ... kurasa sudah. Apa jadwalku setelah ini?"

Jari Katherine bergerak cepat membuka file lain. Sentuhan jarinya di hologram tersebut menimbulkan suara khas. "Anda mempunyai janji temu dengan kolega di jam makan siang. Tapi sebelum itu, Tuan Renald meminta Anda menemuinya sehabis ini. Beliau akan datang ke kantor sekitar pukul dua belas siang."

Dextier mengangguk paham. "Kalau begitu, antar aku kembali ke kantor, Crish. Katherine, sampaikan tambahan renovasi tadi pada yang bertanggung jawab."

"Baik, Sir." Crishtoff dan Katherine serempak menyahut.

Kemudian, pria itu berlalu diikuti Crishtoff di belakang. Selama perjalanan menuju kantor, tidak ada satu pun yang membuka suara. Bahkan sampai di drop off gedung pencakar langit Jefenerich Group, tidak sekali pun Dextier membuka suara. Hari ini, ia merasa suasana hatinya kurang baik. Dan hal tersebut tampaknya juga disadari Christoff dan Katherine, bahkan supir yang mengantarnya tadi.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang