Aku baru sampai busan tepat pukul 4 pagi, dan aku benar-benar kacau sangat kacau. Aku tak bisa berfikir apa pun sekarang,aku langsung bergegas masuk kerumah dan di rumah sudah banyak kerabat ku yang datang untuk melihat appa ku yang terakhir kali nya,saat aku datang ibuku langsung menyambut ku dengan senyuman yang di paksa kan.Lantas ku tanyakan penyebab appa ku menjadi seperti ini dan kata ibuku appa kecelakaan pesawat karena memang pekerjaan appa ku adalah seorang pilot,kecelakaan pesawat ini sebenarnya sudah hampir satu minggu tapi selama satu minggu ibu ku tak pernah mengabariku alasan nya adalah ibu ku tak percaya appa ku meninggal sebelum ibu ku melihat langsung jasad dari appa ku,baru setelah jasad appa di depan nya dia baru percaya bahwa appa sudah tak ada sekarang. Aku benar-benar merasa hancur di saat terakhir nya, aku tak bisa mengabulkan permintaan sederhana dari appa untuk terakhir kali nya.
Appa menginginkan aku untuk pulang ke Busan dan bertemu dengan nya, tapi saat itu aku berada di luar negri dan tak sempat bertemu dengan nya. Kalau saja waktu itu aku bisa mengesampingkan pekerjaan ku memilih bertemu appa, mungkin itu akan jadi kenangan termanis ku dengan nya. Hari ini aku benar-benar menangis sejadi-jadi nya aku sungguh menyesal, appa maafkan aku,penyesalan memang datang di akhir. Aku kecewa pada diriku sendiri mengapa harus seperti ini dan sekarang wujud dari appa ku saja sudah tak berbentuk karena tubuh nya benar-benar hancur,ibu ku berusaha menenangkan aku yang masih menangis terisak aku sempat tak sadarkan diri saat menangis dan akhir nya di pindah kan ke kamar ku. Tapi setelah aku sadar aku mulai menangis lagi, air mata ku seakan tak pernah habis dia selalu keluar tanpa kusuruh.
Aku harus kuat demi ibu dan adik ku,aku bersiap memakai baju duka cita bersiap menyambut tamu yang akan datang untuk penghormatan terakhir appa ku.
Aku pun keluar bergabung bersama adik dan ibu ku,aku harus kuat dan tegar."Bu apa appa mengucapkan sesuatu sebelum dia pergi"tanya ku masih menahan tangisan ku
"Appa mu hanya ingin bertemu dengan mu itu saja,tapi sekarang kau kan disini jadi pasti appa mu melihat kau menemui nya"
Aku benar-benar tak sanggup menahan tangisan ku lagi dan akhir nya tangisan ku pecah juga,aku merasa bersalah karena tak bisa mewujudkan permintaan terakhir nya.
Adik ku berusaha menguatkan ku umur ku dan dia cukup jauh umur nya sekarang sudah menginjak 18 tahun cita-cita nya ingin seperti ayah menjadi seorang pilot makan nya sekarang dia sedang berkuliah di bidang penerbangan."Noona jangan menangis lagi,kalau kau menangis aku akan berhenti berkuliah"
Aku terbelalak atas ucapan nya
"Kau bicara apa? Jangan sembarangan, selesaikan perkuliahan mu dan lihat aku sudah tersenyum kan"ucapku sambil mengusap sisa air mata dan tersenyum
"Kau tahu noona aku sangat-sangat ingin menjadi seperti appa dia mempertaruhkan nyawa nya demi menyelamatkan penumpang nya dia berusaha agar pesawat nya selamat hingga titik dimana takdir yang menentukan dan kau tidak boleh menyalahkan dirimu atas semua ini noona, appa pasti akan sedih. Ini semua bukan salah mu jadi berhenti menyalahkan dirimu sendiri,ini sudah takdir yang harus di terima"
Aku terdiam,ucapan adik ku benar aku tak pernah berfikir hingga sampai sana sekarang aku mengerti aku tak boleh menangisi kepergian appa,adik ku sudah besar aku tak pernah melihat tumbuh kembang nya dan lihat sekarang dia sudah menjadi pria dewasa yang membangga kan.
Appa ku akan di kremasi esok pagi dan dari pihak perusahaan mengatakan para staff serta PD-nim akan datang kemari sekalian akan melakukan acara fanmeeting untuk bangtan. Sore ini kudengar mereka akan berangkat kemari,aku harus menyambut mereka bagaimana pun mereka adalah tamu ku dan tamu wajib mendapatkan penyambutan dari sang tuan rumah bukan.
Kediaman ku masih ramai di kunjungi oleh tetangga,sanak serta saudara untuk penghormatan terakhir sebelum appa di kremasi besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
manager bts (✔)
FanfictionAmazing cover edit by @InaGaemGyu suka duka bekerja sebagai manager dari boygrup papan atas yang sedang naik daun