I'm a Woman. Oke!

1K 90 5
                                    

Aku terbangun esok harinya di sebuah hotel berbintang lima dengan keadaan luar biasa kacau. Aku sadar dengan apa yang aku lakukan kemarin malam.

Aku baru saja bercinta.

Rasa panas kupu-kupu bertentangan di perutku membuatku tersenyum girang. Aku berguling ke pinggir, nyaris meloncat jika nyeri di pangkalku tidak tiba tiba merobohkan ku. Aku mendengus. Ini sakit sekali astaga. Tapi itu sebanding.

Dengan pria itu, dengan gairah itu.

Selamat tinggal perawan Haruno.

Aku menyibak selimut untuk memastikan darah yang menggenang di bed cover putih bersih ini sudah kering sebelum aku kembali memekik kegirangan.

Astaga ... astaga ....

Bagaimana seks bisa begitu menakjubkan. Seakan tersadar sesuatu, aku mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar presiden ini.

Pria itu sudah tidak ada. Yang tersisa hanya celana dalam dan mantelnya yang berceceran. Aku menemukan catatan kecil di nakasnya.

Maaf aku pergi tanpa memberi salam. Maaf untuk semuanya meski aku akui aku tidak menyesal.
Semalam adalah hal paling menakjubkan.
Tapi itu hanya untuk menjadi kenangan.
Jika dalam dua Minggu kau mengalami perubahan.
Hubungi aku. Aku tidak bisa menjanjikan apapun karena aku akan menikah.
Tapi aku berjanji akan menghidupi sesuatu itu.

All regret. U S.

Note. Aku membawa gaun sialanmu. Jangan berpikir memakainya di hadapan orang lain.

Aku mendengus. Pria itu pasti bergurau. Dia akan menikah dan dengan bejatnya meniduri seorang perawan. Aku merasa kasihan pada istrinya kelak.

Terserah.

Meski tak dapat di pungkiri, kecewa menghantam dadaku dengan menyakitkan. Aku merasa sangat bodoh. Aku berharap setidaknya akan melihat wajah pria itu saat bangun dan mengucapkan maaf. Dengan begitu aku mungkin akan bisa menyimpan kenangan cinta semalamku dengan lebih jelas.

Aku merangkak dan memeriksa tempat sampah. Setidaknya ada lima bungkus kondom yang telah terpakai. Aku meyakinkan diri. Aku tidak akan hamil. Meskipun nanti aku hamil. Aku tidak perduli, aku akan membesarkan anak ini sendirian. Menjadi single mothers bukan hal baru. Disini. Di barat. Jadi jika aku hamil. Aku tidak akan pulang ke Jepang hanya untuk menerima cibiran.

Setidaknya aku tahu penyumbang spermanya mempunyai gen berkualitas. Aku akan senang membayangkan seorang putri mungil dengan wajah cantik dan rambut legam.

Ayahnya tampan dan ibunya eksotis. Siapa yang akan di salahkan?

Aku tertawa dalam hati. Melihat bungkus kondom lebih dari satu itu membuatnya ngeri. Seberapa panas mereka semalam?

Sakura menggendikkan bahu acuh. Meski harus menahan ringisan ketika ke kamar mandi, Sakura memaksakan dirinya berendam dan rileks. Pria itu tidak meninggalkan uang. Selain kartu nama dan paper bag dari Balenciaga.

Setidaknya dia tidak menganggapnya pelacur. Sambil memejamkan matanya, Sakura membayangkan wajah pria adonis itu. Dan bagaimana rasa pria itu di kulitnya. Sakura merasa sayang menghapus bekasnya, tapi dia butuh untuk menghilangkan bau sex nya yang hebat atau Emily akan menembaknya di tempat.

Lusa adalah sidang skripsinya. Dan dia sudah mengabari ibunya di Jepang. Berharap setidaknya salah satu anggota keluarganya ada disini.

Tapi sekalipun tidak itu tidak masalah. Perasaannya sangat baik setelah malam panasnya. Dia akan tersenyum sepanjang hari.

Setelah berendam dan menikmati fasilitas di presiden suit ini, Sakura bersiul penuh kemenangan melintasi lobi sambil melambaikan tangan kearah resepsionis.

Samar dalam ingatannya dia hafal, itu resepsionis yang sama yang menegurnya semalam karena dirinya tergeletak tak berdaya di kursi lobi sembari menunggu pria-nya check in.

Sakura ingat dia menyebutnya kucing kampung. Kurang ajar. Tapi itu hanya beberapa detik sebelum pria itu mendekap pinggangnya. Ah ... Tentu saja. Mr Hottie seseorang yang terkenal disini.

"Bekerja lembur ..." Sakura melirik tag name. "Amanda." Sakura menyeringai senang saat matanya terbelalak ketika sekilas Sakura memamerkan Kiss Mark di lehernya saat menyibakkan rambut.

Wanita itu terbata sebentar kemudian berdeham gugup. Memasang senyum petugas asuransi, Sakura melihat remasannya pada saputangan menguat. Itu menghiburnya.

Ah ... Mendapatkan cinta satu malam dengan orang superior memang membuat semua orang iri.

Secret Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang