22

3K 187 6
                                    

Satu bulan sudah sejak Chanyeol dijebak oleh mantan kekasihnya, Bae Suzy, disebuah hotel. Selama satu bulan juga Baekhyun diteror oleh berbagai macam bentukan. Dari mulai buntalan kertas yang bertuliskan "Kau akan segera mati", dari seorang kurir yang selalu mengirimkan boneka kayu didalam sebuah box hitam, dari sebuah batu yang dilempar lemparkan kedaun pintu depanya, dan mungkin ada beberapa lagi yang Baekhyun tak sadari.

Jaehyun selalu menangis disetiap jam sembilan malam tanpa sebab. Padahal Baekhyun sudah memberinya makan atau susu sebelumnya. Tapi kenapa disetiap jam sembilan ia selalu menangis? Apa karena kondisi Jaehyun sedang sakit? Tetapi ia baru saja di imunisasi sekitar tiga hari yang lalu. Biarpun Jaehyun demam akan bekas suntikan, seharusnya demamnya setelah satu hari setelahnya. Bukan hanya Baekhyun yang khawatir, tetapi Chanyeol juga. Sebagai ayah yang sayang kepada anaknya, ia selalu menggendong Jaehyun agar balita tampan itu tenang. Dengan sigap dan siaga, Chanyeol rela begadang demi menjaga istri dan anaknya tidur nyenyak.

Tak ingin membebankan pikiran sang suami, Baekhyun pun bangun dan terduduk diatas ranjangnya.

"Sayang, kau belum tidur?" Baekhyun melihat kesamping nya yang ternyata Chanyeol masih terjaga.

"Aku takut teror itu datang lagi" jawab Chanyeol yang benar-benar memasang wajah khawatir.

Baekhyun tersenyum kearahnya dan mengelus pipi Chanyeol lembut.

"Mau kubuatkan teh hangat?" tawar Baekhyun.

"Seperti nya tidak masalah kalau minum teh hangat dimalam malam yang dingin" jawab Chanyeol.

"Sebentar ya, kubuatkan dulu" Baekhyun pun beranjak dari kasurnya dan berjalan keluar menuju dapur.

"Sayang tunggu, aku ikut" Chanyeol pun ikut bangkit dan segera menyusul Baekhyun ke dapur.

Baekhyun dengan segala pakaian piyama nya membuat tubuh mungil nya semakin seksi dan itu membuat Chanyeol tergoda.

"Sayang, aku mencintaimu, sungguh" Chanyeol berucap sembari memeluk pinggang ramping Baekhyun dan menciumi leher putihnya.

"Chan,, geli" Baekhyun berusaha menolak tetapi tangan besar itu membuatnya semakin tak karuan.

"Bermain sedikit tak masalah sepertinya" lirih Chanyeol dan membalikkan tubuh Baekhyun sampai berhadapan.

Wajah mereka sangat dekat itu sangat memudahkan Chanyeol untuk mencumbu nya.

Benar saja, bibir tebal milik Chanyeol sudah menempel sempurna dibibir tipis milik istrinya. Lidahnya mulai menyesap mencari kenikmatan didalamnya. Sedangkan Baekhyun, wanita itu hanya memejamkan mata nya dengan tangannya yang sudah ia kaitkan dileher suaminya. Tubuh mungilnya sedikit berjinjit agar memudahkan keduanya untuk berciuman.

Chanyeol pun akhirnya menaikkan Baekhyun untuk duduk diatas pantry. Keduanya tersenyum sesaat dan kembali melanjutkan ciumannya.

Tangan Chanyeol pun tak tinggal diam. Ia mulai meraba tubuh mulus Baekhyun dengan gerakan yang sangat halus dan lambat. Tentu saja itu membuat Baekhyun tak karuan menahan gejolak nafsu dari dalam tubuhnya.

"Jangan membuatku seperti ini Park" protes Baekhyun dalam ciumannya. Sementara Chanyeol hanya tersenyum miring dengan ucapan Baekhyun.

"Kau ingin lebih?" tanya Chanyeol.

"Lakukan sesukamu Park. Aku sudah tak kuasa" lirih Baekhyun dengan mata sayu nya.

Chanyeol hanya menyeringai menatap istri mungilnya. Ia pun mulai membuka kancing piyama istrinya. Dan menampilkan dua buah gundukan yang ukuran nya cukup besar yang masih tertutupi oleh bra.

Married at First Sight (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang