"Boo!"
"ARGH.."
Yuri sangat terkejut hingga ia terjatuh ke lantai, Yuri mengusap-usap bokongnya yang sakit karena terbentur lantai. tak lama setelahnya terdengar suara gelakan tawa dari orang yang baru saja mengagetinya.
Yuri terlihat sangat kesal menatap orang itu yang masih tertawa dalam sorot lampu ruangan yang terlihat sangat menyebalkan bagi Yuri. Ia bangkit berdiri dan meletakan kedua tangannya di pinggang, juga memberikan tatapan membunuhnya pada orang itu.
"YAK, YERI-YA!", Teriak Yuri kesal.
"Hahaha, maaf eonnie, maaf. haha.", Yeri lekas berlari ke kamarnya sambil tertawa.
"Yakk, ini sangat sakit tahu.", Yuri menggedor-gedor pintu kamar Yeri yang sudah terkunci.
"baiklah-baiklah, maafkan aku eonnie.", Yeri membuka pintu kamarnya dan menghampiri Yuri dengan cengiran bodohnya.
"Kapan kau kembali? Kenapa tidak memberitahuku terlebih dahulu? bahkan eomma dan appa tidak memberitahuku."
"Mungkin mereka sibuk, kalau aku si sengaja karena ingin memberimu kejutan.", Balas Yeri riang.
"Kau akan melanjutkan kuliahmu disini?", Tanya Yuri yang dibalas anggukan oleh Yeri.
"Kau sudah mengurus semuanya?"
"Tenang, eomma dan appa sudah membereskan semuanya.", Jawab Yeri bangga.
"Selalu saja merepotkan.", Omel Yuri pada adiknya itu.
"Omong-omong, bagaimana dengan Jaehyun oppa?", Tanya Yeri.
"Dia baik-baik saja."
"Aishh, bukan itu yang kumaksud."
"Sudahlah, aku lelah. Aku masuk ke kamar dulu.", Yuri pergi meninggalkan Yeri dan masuk ke dalam kamarnya.
~
Dipagi harinya, Yuri dan Jaehyun berangkat bersama dan Yuri mendapati Jaehyun jadi lebih pendiam dari biasanya.
"Suasana yang begitu tidak menyenangkan.", sindir Yuri.
Jaehyun menoleh ke arah Yuri.
"Kau merusak indahnya pagi ini dengan wajah kusutmu itu."
"Benarkah? apa seburuk itu?", Tanya Jaehyun sambil merapikan rambutnya.
"Yakk, ekspresimu yang berantakan bukan rambutmu.", Kesal Yuri lalu berjalan mendahului Jaehyun sambil menghentakan kakinya.
"Masuklah ke kelasmu, jangan pedulikan aku.", Ketus Yuri sambil mendorong Jaehyun yang berjalan di sebelahnya.
"Yuri-ya."
"Kau akan terlambat di pelajaran dosen killer itu.", Ucap Yuri mengingatkan Jaehyun. Dengan sangat terpaksa Jaehyun pergi masuk ke dalam kelasnya, meninggalkan Yuri yang menatap kepergiannya nanar.
"Ckck, aku benci harus menghadapi mood buruk seorang Kwon Yuri hari ini.", Ucap Yoona yang sekarang sudah berdiri di samping Yuri.
"Kau semakin menghancurkannya."
"Yul!", seru Yoona pelan sehingga Yuri yang menunduk melihat ke arah yang Yoona tunjuk.
Dilihatnya Victoria diantar oleh seorang pria yang sama dengan yang tadi malam.
"Huftt, untung saja, Jaehyun sunbae tidak ada disini.", Ucap Yoona.
Air mata turun dari mata Yuri dan Yoona sangat terkejut karenanya.
"Yakk, jangan menangis.", Tegur Yoona lembut sambil menghapus air mata Yuri.
"Ini sangat menyebalkan.", Ucap Yuri di sela-sela tangisnya. Yoona menarik Yuri ke dalam pelukannya dan mengusap punggung gadis itu pelan, untungnya keadaan disana sangat sepi jadi tidak ada yang memperhatikan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Untold Story
RandomSepasang manusia yang bersahabat, banyak orang yang mengatakan itu sulit untuk terjadi. Jaehyun dan Yuri sudah bersahabat dari mereka kecil, tinggal di lingkungan yang sama. Ya, mereka bertentangga, rumah mereka tepat saling bersebrangan membuat mer...