Seorang gadis telah bangun dari tidurnya dengan keadaan berantakan dan mata sembab,Luna hendak turun dari ranjang tetapi rasa nyeri yang ia rasakan membuatnya terduduk lagi di tepi ranjang.
Luna menguatkan diri untuk bagun, dan pergi dari tempat itu sebelum pria itu bangun dan melihatnya, tetapi suara ringisan Luna membuatnya terbangun dari tidurnya.
",Sssshh" ringis Luna ketika hendak bangun lagi.
Author
Arvhin terbangun dari tidurnya ketika ia mendengar suara ringisan kecil seseorang.Ia pun melihat gadis dengan memakai baju dress hitam sangat kusut yang sedang berusaha bangun dari ranjang.
"Ekhem" deheman ku yang membuat gadis itu terlonjak kaget.
Gadis itu pun menoleh ke arahku,aku melihatnya ia sangat berantakan dengan mata yang sembab dan lehernya yang penuh tanda kemerahan.
Disaat aku ingin menghampirinya ia terlihat sangat takut dan berkata.
"Jja jangan mendekat"ucapnya dengan gemeteran.
"Hikksss,hikkss lllelaki be-brengsek hikssss " ucapnya dengan sesugukan.
Akupun tak perduli dengan omongannya dan langsung menghampiri dia dan.
"Maafkan aku, sungguh aku tidak berniat untuk merebut keperawanan mu,, tenanglah aku tidak akan berbuat apa-apa lagi" ucap ku menenangkan.
Aku berdiri didepannya dan memeluknya.
"Aku akan bertanggung jawab dengan apa yang aku perbuat,, aku berjanji" ujarku lagi.
Suara tangisannya perlahan mengecil, dan ia mendongakan kepala melihat kearahku.
"Kau tidak usah bertanggung jawab, lupakan saja aku, dan lupakanlah apa yang terjadi semalam" ucapnya.
"Jangan pernah mencari saya" ujarnya baku lalu pergi dari hadapanku dengan langkah sangat amat terlatih.
.
.
.
.
.Luna POV
Luna berjalan meninggalkan tempat terkutuk itu, ia bingung harus pulang kemana, tidak mungkin ia pulang kerumah dengan keadaan buruk seperti ini, yang ada bundanya malah menanyakan banyak pertanyaan.
Luna menelpon Sica, untungnya Sica mengangkat telponnya.
"Hhalo Sica"
'Woii Lun, gua cariin lu, kemana lo Lun?' tanya Sica disebrang sana.
"It-itt itu aku ahh aku kesasar hehe"jawabku dengan gagap.
'Bener lo kesasar doang?' Tanya Sica memastikan.
"Haah iya aku kesasar"
'Oh ok, eh ngumung² lo kenapa nelpon gue malam²?, Udah pulang kan Lo?' tanyanya dengan nada bingung.
"Aku mao nginep diapart kamu malam ini boleh?"tanyaku.
'nginep? Tumben amat lo nginep,ahh pasti ada apa²kan sama lo' ucap Sica dalam hati.
'lunnn' panggil Sica dari sebrang sana.
'Lunaaa masih ada disana kan Lo?' tanya Sica panik.
"Ahhh iya aku masih disini"
'ok sekarang Lo ke apart gue aja, gue tunggu' jawabnya.
'ehhh bentar, udah ijin sama bunda kan tapi?' tanya Sica.
"Iyaa"
"Yaudah aku kesana" jawabku sambil mematikan telpon sepihak.
Author POV
Sica dibuat bingung dengan tingkah Luna yang berbeda dari biasanya.
"Aneh, Luna mana pernah nelpon larut malam begini, ngomongnya gagu lagi anehh ini bener-bener aneh" gumamnya seraya memikirkan nada bicara Luna di telfon tadi.
Tak lama kemudian bel apart Sica berbunyi.
"Sica, Luna nginep disini ya malam ini" ujar Luna menunduk.
"Masuk"jawab Sica singkat.
"Duduk, dan ceritain semuanya"ujar Sica serius.
"Mm maksud Sica cerita apa ya, Luna gapaham"jawab Luna tidak mengerti.
"Gausah banyak omong deh Luna,, gue tau sikap Lo sedari tadi di telfon berubah, Lo pas gue tanya jawabnya gagu,dan gue tau dari suara Lo itu Lo abis nangis, dan mata Lo juga bengen banget, jadi ceritain semuanya" ucap Sica panjang lebwaaar.
"Hikksss,, itt ituu Luna hiksss kotorr sica" ucap Luna beriringan dengan tangisan yang pecah.
Sica melotot mendengar jawaban dari Luna, walaupun Luna berbicara tak jelas tetapi Sica tau apa maksud yang Luna katakan barusan.
" Mmaksud lo, lo udah itu anu, aduh apasi itu namanya aduh anjir" ucap Sica yang kebingungan dengan ucapannya sendiri.
"Keperawanan Luna diambil Sica,,,hiksksss hikssss"
"SIAPA YANG NGELAKUIN ITU KE ELO LUN SIAPAA!!" ucap Sica yang sudah emosi.
"Luna gatauuu hiksss,, Luna gatauu"jawab Luna dengan sesugukan.
"Apa dia mau bertanggung jawab?" Tanya Sica.
Luna hanya mengangguk untuk menjawabnya.
"Terus lo Mao" Luna hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Kenapa Lo gamau Luna,, astagaa kalau Lo hamil gimana Luna,,siapa yang mau bertanggung jawab lagi selain dia" Ucap Sica frustasi.
"Luna gakenal diaa" jawabnya.
"Coba aja Luna gaketempat itu pasti ini semua gabakal terjadi hikss" gumamnya pelan tetapi masih bisa didengar oleh Sica.
Sica yang mendengar itupun merasa bersalah, karena dialah yang mengajak Luna pergi ke tempat itu.
"Lunn maafin guee,, pasti kalau gue ga ajak Lo ini semua gabakal terjadi"ucap Sica merasa bersalah.
Sica pun mendongak dan menatap Sica dengan senyum tulus.
"Sica gasalah koo"ucapnya dengan senyum yang tulus.
"Ngga lun ini emang salah gue"
"Udahh gausah nyalahin diri Sica, semua ini udah terjadi oke" jawabnya.
"Yaudah tidur besok sekolah kan?"tanya Sica yang hanya dapat anggukan dari Luna.
.
.
.
.
.Gimana nih ceritanya?, Seru ga gaesss
Kalo gaseru maapin aku ya gaess, bingung soalnya:)Jangan lupa ninggalin jejak yaa gess hehe:)
Follow juga jangan lupa:)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN DINI.
Teen Fiction(SLOW UPDATE) Mahkota gadis polos yang direnggut dengan lelaki yang tak ia kenal.