PD9.

159 5 3
                                    

Saat Arvhin tiba diruang tamu yang pertama ia lihat adalah, Luna istrinya yang sedang bingung dengan kelakuan perempuan didepannya itu.

"Berisik!!" ucap Arvhin sinis, yang disini pun menengok dan langsung menubruk badan Arvhin, untung saja Arvhin kuat kalau tidak gedubrak itu pasti.

"I........ Misssss.... Yoouuuuu Arvhinnnnn bangkqueee" ucapnya dengan nada yang ia buat-buat.

"Lepas malu orangmah" ucapnya ketus sambil melepas pelukan adiknya itu.

Ya perempuan ini adik satu-satunya Arvhin. Amara Anastasya Putri Ethand, asya memiliki sifat cerewet sangat berbeda dengan Arvhin, asya bisa berubah mejadi ganas ketika orang tersayangnya terkulai atau dihina apalah itu. Ia selama ini sekolah di luar Indonesia, tetapi sekarang ia memutuskan untuk pulang kerumah karena mau pindah sekolah.

"Ahh jawab gue ini istri Lo kan?" Tanyanya sambil menunjuk-nunjuk jarinya ke wajah Arvhin.

"Gasopan" ditepisnya tangan adiknya itu.

"Issshh, jawab" ulangnya.

"Iya, kenapa?" Tanyanya.

"Bisa ga sihh Lo itu ubah wajah, kenapa jadi kulkas si yang diwajah Lo itu kalo kulkasnya ada ice-cream nya si mending lah ini isinya apatau" ujarnya ngaur.

"Apa jangan-jangan Lo sama istri Lo kaya gitu juga hah??!! Iyaa??!! Jawabbbb Arvhinnnn" ucap asya sedikit emosi.

"Kalo sikap Lo itu gaberubah bisa aja kaa.." ucapnya berhenti dan melirik Luna.

Luna mengerti dengan tatapan asya dan langsung saja ia menjawab nya. "Luna" jawabnya sambil tersenyum.

"Amara Anastasya Putri Ethand, panggil aja Asya. adik dari lelaki taek macam dia"

Luna hanya menjawab menjawab dengan senyuman manis.

" Ahh gue lanjut, misalnya aja sikap Lo gaberubah, basa aja ka Luna bosan dengan sikap Lo itu dan ka Luna mencari pengganti untuk bapak dari anak Lo itu" Asya memang sudah tau kalau Arvhin menghamili wanita tak berdosa ini, karena mamanya menceritakan lewat telepon.

"Ah sorry bukan ka Luna yang mencari tetapi bisa aja ka Luna yang menerima lelaki itu untuk mengganti kan Lo sebagai bapak atau ayah ah sama ajalah itu, dari anaknya. Gue tau ka Luna pasti sangat banyak yang suka dan menyayanginya ,pasti banyak lelaki yang mau mendapatkan cintanya ka Luna. GUE.. BILANGIN. SEKALI LAGI . JANGAN MENYESAL DIKEMUDIAN HARI LARVHA PANAS. Ucapnya dengan marah, dan mengganti nama Arvhin menjadi LARVHA.

Arvhin yang mendengar kata-kata adiknya itu terdiam, terdiam memikirkan semua perkataan adiknya tadi. Dann benar kalau Luna nya meninggalkan nya dan mencari yang baru bagaimana dengannya.

Arvhin sudah menyayangi Luna. Tetapi ia gengsi untuk mengungkapkan perasaanya ini, tapi ia pun takut bagaimana jika Luna nya benar-benar pergi meninggalkan nya.

Siall adiknya membuat ia sakit kepala karena perkataan nya itu.

"Kamu kemana aja? Dari tadi mama sama papa nyariin kamu? Papa sampe kebandara" ujar Luna berurutan.

"Aduduhh gemezznya gueee.. gue nyasarr hehe untung aja ada cowo baik hati ,tidak sombong  dan tidak so dingin kaya dia tuh yang mau nolongin gue." Jelasnya.

"Pasti lapar kan? Ayo makan" ajak Luna sambil menari lengan Asya menuju ruang makan.

"Ah iya pas banget lapar nihh"

"Asekk, kangen gue Ama makanan unik huahhhh" ujarnya dramatis..

"Bisa diem?!!" Ujar Arvhin jenganh.

"Ayo Arvhin udah jam setengah tujuh" ujar Luna sambil melirik arloji putihnya.

"Iya sayang" balas Arvhin. Whatttttttttt!!!! Sayangg yampun:((

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERNIKAHAN DINI.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang