PD1.

387 6 0
                                    

"Aluna sinii"panggil Sica teman kampus kelas Aluna.

"Iya kenapa Sica?"tanya Aluna

"Nanti malam ikut gue yo Mao ketemuan sama temen gue, nanti jam 8 malam gue jemput lo dirumah"ujar sica yang membuat Luna bingung mau dibawa kemana.
bingung

"Lo gausah banyak tanya liat nanti aja"ujar Sica seraya berjalan meninggalkan Aluna yang tengah bingung.

Sesampainya dirumah Aluna langsung menaiki tangga dan menuju kamarnya untuk meistirahatkan badanya yang sangat lelah.



"Alunaaa bangunn sayangg, ada teman kamu tuh nyamper" Teriak bunda Luna dari balik pintu kamar Luna

Aluna pun terbangun dan segera menghampiri bundanya.

"Siapa Bun yang datang"ujar Aluna yang baru tersadar dari tidurnya.

"Teman kamu temuin sana"

Aluna pun turun untuk menemui temannya yang datang.

"Ehh, Sica
"Luna kira gajadi makanya Luna tidur,jadi kebablasan deh maaf ya"ucap Luna tak enak.

"Iya santai yaudah sana lo rapih-rapih gue tunggu jangan lama lo" ujarnya.

Luna pun langsung bergegas ke kamarnya untuk mengganti pakaian.

'aku pakai baju apa ya hmm, emang Sica mau ngajak aku kemana si  malam² gini' pikirnya dalam hati.

"Ini aja deh kayanya bagus" ucapnya kepada diri sendiri.

Luna mengambil pakaian simpel berwarna hitam semacam dress biasa gitu.

Saat sudah rapih Luna pun turun kebawah untuk menemui Sica.

"Ayo Sica nanti keburu kemalaman"

"Ayo"ajak Sica sambil bangun dari duduknya dan berjalan keluar rumah Luna.

Didalam mobil Sica  pun Luna semakin bingung karena dari tadi Luna tanyakan mau kemana Sica hanya menjawab 'ketemu temen'.

"Sica mau ketemu temen Sica dimana?"tanyanya kepo.

"Di club'"jawabnya enteng.

Luna pun melototkan matanya karena terkejut.
Aluna hanya gadis yang polos, ia tidak pernah menginjakan kakinya ditempat seperti itu, tetapi kini ia diajak sama temannya untuk kesana, mau tidak mau Luna harus mau menolaknya juga tidak enak hati.

"Kenapa harus di club Sica, kenapa ga di cafe aja kan lebih enak, kan club' itu tempat gabaik" ucapnya memberitahu.

"Aluna sayang,, temen gue maunya di club jadi gue harus kesana,soalnya udah lama gue ga ketemu dia hehe"jawabnya sambil terkekeh ringan.

"Jadi lu mao ikut apa turun disini"tanya Sica.

"Aku ikut aja deh, aku gatau daerah sini nanti aku kesasar kan lebih bahaya"balasnya.

"Iya-iya gadis polos kuuu" ledek Sica.

Luna hanya mengerucutkan bibir, dan memalingkan wajah dari Sica.




Sesampainya di club,  tiba-tiba perasaan Luna tidak enak takut terjadi apa-apa,tetapi Luna segera membuang pikiran buruk nya itu, dan segera menyusul Sica.

Sica menghampiri temannya, Luna pun mengikuti Sica yang menghampiri temannya itu.

'ohh teman yang mau Sica temuin itu cowok' ucapnya dalam hati.

"Hai Ron"sapa Sica.

"Oii Sic lama gaketemu makin bohay aja lo hahahah"ujarnya sambil tertawa.

"Haha bisa aja lo"jawabnya.

"Bawa siapa Sic?, Cakep amat" tanya Aaron sambil melirik kearah Luna.

"Eh, ini Luna temen gua jangan diapa²in masih polos tuh dia"jawab Sica.

"Yehh takut amat gua kaga gitu juga kali anjir"sahutnya tak santai.

Sica hanya tertawa mendengar jawaban dari temannya itu.

"Haii cantik,kenalin nama gue Aaron Gibran Ramswen"ujarnya sambil mengulurkan tangan kearah Luna.

"Ehhai,nama aku Aluna Kyarastalea Andara" jawab Luna.

"Nama yang cantik"gumam Aaron pelan.

Luna yang bingung mencari Sica pun bertanya ke Aaron.

"Emm maaf Aaron liat Sica ga?"tanya Luna kencang.

"Noh si Sica lagi joget sama temen² yang lain"tunjuk Aaron kearah perempuan yang tengah berjoget ria bersama 3 lelaki.

"Yahh,, Luna hauss"ujarnya pelan tetapi masih bisa didengar oleh Aaron.

Aaron pun memberi gelas yang berisi vodca ke Luna yang tengah mengadu kalau dirinya sedang haus.

"Ini minuman apa?"tanya Luna was-was.

"Minum aja tadi bilang haus kan?"ujarnya.

Luna pun meminum,minuman yang diberi Aaron, saat ia teguk ia merasa kalau itu bukan air mineral.

"Hueeekk,,ihhhh ini bukan airr minerall yaa ihhhhh" teriak Luna tak jelas tetapi ia tetap habiskan minuman itu untuk menghilangkan rasa hausnya.

Aaron yang melihat ekspresi gadis disampingnya hanya tertawa geli karena kepolosannya, yang tak tau kalau yang iya minum ialah vodca.

"Gapapa minum aja kali" ucap Aaron.

Bosan sudah menunggu Sica, Luna pun mengelilingi club untuk menghilangkan rasa bosan.

Saat ia keliling ia merasa kepala nya pening dan sempoyongan tetapi iya terus berjalan.

Tiba-tiba Luna merasa mual dan ingin memuntahkan semua isi perut nya.

Luna yang melihat ada pintu terbuka pun langsung memasukinya untuk menumpang toilet.

Saat masuk sebuah kamar dengan pintu tak tertutup Luna pun langsung bergegas ketoilet yang ada didalam kamar kamar itu dan memuntahkan isi perutnya.

Saat Luna keluar toilet ia dibuat kaget oleh kedatangan lelaki dengan muka merah dan rambut berantakan.

Lelaki itu pun langsung menghampiri luna, itu membuat Luna panik tak karuan ketika lelaki itu semakin mendekat kearah Luna.

Sesampainya didepan Luna lelaki itupun langsung mencium bibir pink Luna dengan kasar, dan menggigit bibir bawahnya agar Luna sedikit memberi jalan untuk lidahnya masuk.

"Hikkss,,lep hikss lepasiinn hikss" ucap Luna disela tangisnya, sambil berusaha untuk melepaskan diri dari lelaki itu.

Tetapi tenaga lelaki itu lebih kuat dari luna, Luna pun hanya menangis dengan  apa yang di lakukan dengan lelaki brengsek itu.

Ditariknya Luna untuk menaiki ranjang yang ada dikamar itu dan.

Taulah pasti apa yang lelaki itu perbuat hehe:v

Vote
Coment
Share
Follow jangan lupa yaaaaa

PERNIKAHAN DINI.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang