Ucapan Arvhino bukan lah kebohongan, ia sungguh menepati janjinya untuk datang kerumah bersama dengan keluarganya.
Sungguh aku sangat takut, keluarga ku sedang berkumpul dengan keluarganya Arvhin, aku memberitahu keluargaku saat Arvhin berbicara ingin menemui keluargaku dengan keluarganya.
Tetapi aku tidak mengasih tau alasan kenapa keluarga Arvhin mau mendatangi rumahku.
ttok tok
"Deek di panggil papa sama bunda" suara abangnya itu membuat ia tersadar dari lamunannya.
"Dekkk" ucap bang Agra sekali lagi sambil membuka pintu kamarku.
"Abangg Luna takutt hikss" air mataku jatuh begitu saja.
"Jadi benar kamu hamil Dee" tanyanya memastikan.
"Ii-iya Luna Hamill usia kandungan nya sudah memasuki 2 set Minggu" jawab ku jujur masih dengan air mata yang jatuh.
"Cerita sama Abang" dengan ragu pun Luna menceritakan awal mula ia bisa hamil anak lelaki itu.
"Itu semua hadiah dari Tuhan, walaupun kaka kesal dengan lelaki itu tetapi Kaka juga senang karena ia mau bertanggung jawab atas perbuatan nya itu, dan satu lagi Kaka sama sekali tidak marah ataupun kecewa dengan kamu." ucap kalau sambil menghapus air mata ku dengan ibu jarinya.
"Yaudah ayo turun semuanya udah nunggu kamu, mereka semua butuh ucapan langsung dari kamu karena bunda tidak percaya" akupun bangkit dan berjalan kearah luar kamar.
Saat sudah turun semua mata langsung tertuju padaku, aku digandeng dengan kakakku.
"Luna sini naakk kami semua butuh kepastian mu" ujar bunda sambil menepuk-nepuk tangan kearah sofa yang kosong samping bunda:v.
"Apa kamu benar hamil nak" tanya wanita yang berada didepan ku.
"Iii-iya akk-aku hha-hhamil" aku berusaha untuk menahan tangisan ini, tetapi sangatlah sulit, air mataku terus mengalir hingga membuat ku susah berbicara.
"Bagaimana bisa sayangg hiksss,, kau anak baik-baik kenapa bisa seperti ini Luna" ucap bundaku dengan air mata yang turun.
"Mmaafkan aku bundaa hikssss ini hikss ini semua bukanlah kemauanku hiks..." Ucapku dengan sesugukan.
"Ini semua salah saya" ucap Arvhin yang terus menatap kearah Luna.
"Nikahkanlah anaku nak Arvhin" ucap ayahku dengan se serius mungkin.
"Say akan melakukannya om, ini semua sudah menjadi tanggung jawab saya" ucap Arvhin sungguh-sungguh.
"Dua hari lagi kalian akan menikah" ucap Ethand-ayah Arvhin.
"Kenapa cepet hikss,,, sekolah Luna gimana?"tanyaku masih dengan sesugukan.
"Pernikahan ini hanya mengundang saudara-saudara saja, kalau kalian mau kalian bisa mengundang teman atau sahabat kalian" jelas ayah.
"Sebelum perutmu membesar sekolah mu masih bisa di teruskan, jika sudah terlihat kamu dengan terpaksa mengambil paket" jelas om Ethan.
"Sayangg jangan merasa bersalah seperti itu sama bunda nakk,, bunda tadinya memang marah sama kamu tetapi bunda tau bukan kamu yang menginginkan hal ini.
Bunda siap mendengar cerita mu kapan saja, bunda yakin kamu pasti bisa menjalankan semua masalah ini. Anak bunda sudah dewasa" ucap bunda dengan senyum tulus.
"Makasih bundaa, maafin Luna"ucapku menatap bunda.
"Maafin anak mamah ya sayang, karena dia kamu mendapatkan hal seperti ini" ucap Erlyna-mamah Arvhin.
"Luna sudah memaafkan nya tante, dan Luna sudah menerima semua ini. Luna yakin Tuhan tidak akan memberi umatnya ujian yang melebihi batas kemampuan kita" ucap Luna so bijak😂.
"Kamu sangat dewasa sayang" ucap mamah Arvhin dengan senyum yang mengembang.
"Panggil mama saja karena dikit lagi kamu akan menjadi anak mama" ucapnya masih dengan senyuman manis.
"Ii-iya mah" ucapku malu.
"Ini sudah malam, kalau gitu kami pamit dulu ya. Sampai bertemu nanti" pamit mamah sembari bangkit dari duduknya.
"Iyaa hati-hati dijalan" jawab ayahku dengan senyuman.
Sepulangnya keluarga Arvhin aku langsung disidang oleh ayah.
Dan akupun menceritakan semua yang terjadi kepadaku, ayahpun mengusap-usap kepalaku dengan lembut dan berkata.
"Ayah sudah duga itu semua adalah kecelakaan" ucap ayah dengan yakin.
"Lelaki itu sangat dingin, ayah jadi ragu ngasih dia restu" ucap ayah ragu dan membuat ku melongo.
"Apasih ayah bicara seperti itu, kalau Luna tidak menikah kasian anak yang ada didalam kandungannya nanti iya tidak bisa merasakan bagaimana rasanya kasih sayang seorang ayah. Anak itu tidak bersalah, anak itu korban dari kecelakaan itu" bukan bunda yang menjawab tetapi abangku yang menjawab.
Aku melongo mendengar kata-kata bijak bang Agra yang keluar dari mulutnya barusan.
"Abbang" panggil ku dengan wajah terkejut.
"Eh kenapa, apa Abang salah bicara?" Tanya Abang bingung ketika melihat ku yang memasang wajah oon.
Aku menggelengkan kepala sambil berkata " Abang dapet kata-kata darimana?,ko bisa bijak kaya gitu" tanya ku bingung.
"Ya ampun de abang kira apa, buat Abang bingung aja deh.abang juga gatau kenapa tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Abang" jawab bang Agra.
Kedua orang tuaku hanya menggeleng kepala melihat kepolosanku dan wajah bingung bang Agra yang sangat jelek itu.
"Yasudah kalian istirahat, Luna kamu besok jangan sekolah dulu bunda gamau kamu kenapa-kenapa" ujar bunda.
"Iiya bunda" ucapku sambil menunduk.
"Heii lihat bunda, kan sudah bunda bilang janganlah merasa bersalah dengan semua ini, ini semua bukan salahmu Luna, ini semua kejutan dari Tuhan untuk kita semua. Kita harus menerima ini dengan hati tulus" ucap bunda.
"Benar apa kata bundamu, ayah tidak merasa di kecewakan denganmu, jadi jangan merasa bersalah lagi oke" ucap ayah sambil mencubit kedua pipiku.
"Aisshh sakit ih ayah" aku mengerucutkan bibir ku karena ulah ayah.
"Dasar manja udah Mao jadi ibu juga" sindir bang Agra sambil memainkan handphone nya.
"Ishh auah,, Luna kekamar dulu ayah, bunda" pamit Luna dan segera berjalan menuju lantai atas kearah kamarnya.
Udah ya segini duluuu:)
Vote! Vote! Vote! Vote! Ya ampun jangan lupa vote dongggg:((
Follow! Follow! Follow and Follow juga jangan lupa!!
Komen kalau ada yang kurang jelas:)
Komen kalau banyak typo:)
Komen kalau ceritanya ga nyambung:)
Komen, komen, komen, and komen hehe.
Babay semua nanti up lagi ko, okey
Sampai jumpweh keumbwali readers² ku yang males ngevote 🤣.
![](https://img.wattpad.com/cover/212760284-288-k433624.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN DINI.
Teen Fiction(SLOW UPDATE) Mahkota gadis polos yang direnggut dengan lelaki yang tak ia kenal.