9.Tambahan Hari

131 10 2
                                    

Deltha kini baru saja dari ruang guru ditangannya sudah ada banyak berkas browsur persiapan bulan depan nanti,dirinya kini berjalan dikoridor yang sepi karena bel masuk juga sudah berbunyi

Braak...

Deltha kini menatap semua selebaran kertas yang kini jatuh tercecer itu dan seorang perempuan yang duduk dilantai dengan kesakitan

"Sial"umpat gadis itu

Deltha hanya menatap dingin tak berniat membantu lalu mengumpulkan selebaran itu kembali

"Lo?kok ngak bantuin gue?"

Deltha menatap gadis didepannya ini yang tak lain adalah Aesya,lagian kenapa gadis itu berkeliaran jam pelajaran seperti ini?

"Bantu?Lo yang nabrak gue,bukannya Lo yang harus bantuin gue mungut selebaran ini?"ucap Deltha membuat Aesya menatapnya semakin kesal

Deltha dan Aesya sama sama berdiri lalu saling menatap,Aesya yang menatap kesal dan Deltha yang menatap dengan dingin

"Waktu sebulan Lo gue tambahin seminggu buat sepatu Lo,pokoknya satu kali bolos itu satu minggu tambahan harinya,dan sepatu Lo bakalan kembali kalau waktunya udah habis"ucap Deltha lalu melanjutkan langkahnya pergi dari sana meninggalkan Aesya dengan kesal

Aesya kini sedang memikirkan sepatunya, itu adalah sepatu penting baginya,sepatu yang paling berharga bagi dirinya

"Gue harus dapetin sepatu itu lagi"gumamnya lalu berjalan menyusul Deltha

Aesya kini berlari dikoridor lalu tepat berhenti berlari dan berjalan disamping Deltha dengan tersengal senggal,membuat Deltha menatapnya heran

"Kenapa ngikutin gue?"ucap Deltha berhenti berjalan

"Gak,gue ngak ngikutin"ucap Aesya dengan wajah polosnya

Deltha menatap Aesya tak percaya terus gadis itu mau kemana?kalau tak mengikutinya?karena jalan yang lanjut didepan tinggal perpustakaan,ngak munkin kan Aesya ke perpustakaan?

"Oh ngak ngikutin yah?"ucap Deltha tersenyum miring lalu berbelok tepat dikelasnya

Aesya terdiam berhenti melangkah melihat Deltha yang minta permisi masuk kekelas,terus dirinya harus kemana?didepan cuma perpustakaan dan dirinya baru ingat itu

Aesya mengintip didalam dan ternyata yang mengajar itu Bu Mega,guru seni budaya

"Bodoh ah,gue harus ikutin Deltha"ucap Aesya

Lalu dengan pedenya gadis itu mengetuk pintu kelas Deltha

Membuat semua seisi kelas menatapnya terkejut dan heran begitupun dengan guru yang mengajar disana

"Aesya?kamu ngapain kesini?sering bolos ngak buat kamu lupa kelas bukan?"ucap Bu Mega menatap Aesya heran

Aesya terkeke mengaruk kepalanya yang tak gatal

"Saya mau belajar Bu disini"

"Belajar?kamu yakin mau belajar?dikelas sendiri kamu aja ngak mau belajar apalagi dikelas sini"ucap Bu Mega lagi

Terlihat semua sedang menahan tawanya,sedangkan Deltha pria itu kini menatap Aesya dengan diam karena dirinya memang duduk di bangku paling depan dengan Dino

"Seusun aja nih ini sama saya,saya kan mau cari suasana baru Bu"ucap Aesya terkeke

"Yasudah masuk jangan buat ulah"ucap Bu Mega membuat Aesya tersenyum lebar memamerkan deretan giginya

Aesya pun berjalan dan tepat berhenti didekat Deltha saat Bu Mega sedang menulis dipapan tulis membelakanginya

"Din?Lo duduk dibelakang aja yah?gue mau duduk sama Deltha"ucap Aesya pelan namun matanya seakan mengancam

Dino menganguk ketakutan lalu berjalan menuju kebelakang dan Aesya pun duduk disamping Deltha

Deltha menatap Aesya kesal karena menyuruh Dino pindah seenaknya

"Lo aja yang duduk dibelakang kenapa malah suruh Dino?"

"Ngak papa kan?soalnya gue ngak fokus kalau dibelakang bawahannya tidur Mulu"ucap Aesya terkeke membuat Deltha semakin kesal dan lebih memilih fokus ke depan kembali

"Oke semangat Aesya,waktu Lo cuma sebulan seminggu,munkin jadi temen Deltha bisa ngurangin waktu"

Jangan lupa Vote ❤️

GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang