16.Ternyata Gagal

133 8 2
                                    

Motor Deltha kini melaju dijalan raya yang padat dengan penuh kemacetan

Aesya sedari tadi terus saja mengeluh dan mengumpat pelan karena panas matahari dan juga bau apek dari berbagai kendaraan disekitarnya

"Jangan ngumpat,ngak baik cewek ngomong kasar"

Aesya memutar bola matanya malas tentu saja ia mendengar ucapan Deltha walaupun Deltha tidak berbicara dengan kencang namun ia mampu mendengar itu

"Masih kesal karena cowok bernama Kean itu?"

Aesya masih terdiam tak mau memikirkannya,mengingat saja membuat dirinya kesal

Kini motor Deltha baru saja sampai disebuah taman dengan tepat waktu,Aesya dan Deltha sama sama berjalan menuju ke arah letak pemotretan disana

"Hai Kean"ucap Aesya dengan ramah

Kean terlihat menyapa juga namun senyumannya terlihat kikuk seperti seseorang yang tak enak

"Lo kenapa?"

"Gini,gue minta maaf yah model nya ngak jadi cuti,jadi Lo ngak bisa diterima"

Aesya mendadak diam mendengar itu padahal dirinya sudah senang saat ingin diterima terus dirinya harus dapat uang dari mana?

Deltha yang disamping Aesya mengerutkan keningnya mencerna ucapan Kean,itu berarti gagal?

"Kalau ngak jadi lebih baik ngomong agar Aesya ngak kesini"

Aesya dan Kean sama sama menatap ke arah Deltha

Pria itu terlihat marah dengan sorot matanya yang tajam

"Lebih baik dipastiin dulu sebelum buat anak orang kecewa"ucap Deltha lalu menarik tangan Aesya menjauh dari sana

"Udah ngak usah dipikirin sih,model itu juga ngak baik,mending Lo turun Dari motor gue dan istirahat"

Aesya tersentak bahkan dirinya tak sadar jika sudah sampai di depan hotel tempatnya penginap itu

"Gak deh gue ngak mau nginap lagi disini"

Deltha mengerutkan keningnya,dipikirannya kali ini apa munkin gadis itu tak ingin lagi nginap karena keuangannya?

"Terus Lo mau nginap dimana,atau gue anter kerumah Lo?"

Deltha menaikan satu alisnya menunggu jawaban dari Aesya, lagian dirinya juga heran gadis itu sebenarnya tinggal dimana?

Aesya terdiam,apakah dirinya harus pulang kerumah?tapi jika pulang emosinya tak akan terkontrol kedua duanya ditinggali oleh pria yang dirinya benci kali ini

Dan jika menginap lagi dihotel itu,bisa bisa Raffa dan Revan terus mendatanginya

"Aesya?"

Aesya mengaruk rambutnya tak gatal dan tersenyum kikuk sepertinya dirinya punya ide

"Nginap dirumah Lo gimana?"

Deltha membulatkan matanya terkejut mana munkin gadis itu dengan entengnya mengatakan itu?

"Gue cowok normal mending ngak usah"

"Lagian disana ada Agatha sama Bang Elvan mana munkin Lo macam macam,palingan babak belur deluan"ucap Aesya

Deltha diam yang dikatakan Aesya memang benar palingan dirinya akan babak belur deluan sebelum macam macam, dan lagian dirinya bukan pria yang seperti itu

Tapi bagaimana kalau Elvan menceramahi nya lagi tentang Aesya?tentang kenapa gadis itu ikut lagi dengannya dan menginap dirumahnya lagi

"Gimana?gue udah bosen nginap disini ngak punya duit"ucap Aesya memelas

Deltha menatap kembali Aesya lalu menghembuskan nafasnya pasrah melihat wajah Aesya membuatnya juga kasihan

"Yaudah naik,cuma hari ini aja"

Aesya yang mendengar itu langsung tersenyum lebar dan dengan cepat naik ke atas motor milik Deltha dengan senang

Tampa Aesya sadari Deltha tersenyum tipis dibalik helmnya melihat Aesya yang terus tersenyum di boncengannya

****

Beberapa jam kemudian motor milik Deltha pun masuk dipekarangan rumah pria itu

Aesya turun dari motor dan bertepatan dengan datangnya Elvan dengan seseorang perempuan di boncengannya

"Eh?kak Reva"ucap Deltha dengan ramah

Perempuan disapa Reva itu juga tersenyum disaat selesai turun dari motor milik Elvan

Pandangan Reva dan Elvan kini kompak beralih menatap ke arah Aesya

"Loh Aesya?"

Aesya tersenyum kikuk dengan sopan dan mengaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil melirik lirik Deltha disampingnya

"Aesya katanya mau nginap,orang dirumahnya ngak ada,dia takut sendiri"ucap Deltha ber alibi

Aesya menatap Deltha lalu menunduk pelan ia jadi merasah bersalah membuat Deltha berbohong kepada abangnya sendiri

"Oh?ngak papa kebetulan Reva juga mau nginap dengan alasan yang sama"ucap Elvan

Aesya tersenyum mendengar itu

"Ayo masuk kita ketemu Agatha juga didalam"ucap Reva sambil menarik pelan Tangan Aesya dan berjalan beriringan

Deltha dan Elvan saling pandang dimana mereka ditinggalkan di depan rumah,jika bisa dilihat mereka berdua memang cocok dengan sifat sok akrab mereka

"Aneh,yuk masuk"ucap Elvan dan dibalas angukan oleh Deltha

****

Setelah Deltha membersihkan tubuhnya pandagannya beralih menatap Aesya dari atas sana,dibawah ia melihat Aesya tertawa dengan Reva dan juga Agatha

Padahal selama ini dirinya tak pernah melihat gadis itu tertawa lepas seperti itu sekarang

"Ciee....lagi liatin Aesya?"

Deltha tersentak terkejut disaat Elvan tiba tiba berdiri disampingnya pasti abangnya itu akan salah sangka kembali

"Apaan sih,gue ngak pernah suka sama dia"

"Aku-kamu"tekan Elvan membuat Deltha memutar bola matanya malas

Abangnya ini sangat sopan sekali bahkan dalam pengucapan salah sedikit pria itu akan mengomelinya

"Aku ngak pernah suka sama dia bang"ucap Deltha

Namun detik berikutnya Elvan tertawa membuat Deltha menatapnya heran

"Siapa yang bilang kamu suka sama Aesya?"

Deltha yang mendengar itu langsung salah tingkah membuat Elvan semakin tertawa apalagi telinga adiknya itu terlihat merah

"Kebiasaan kalau malu pasti telinganya merah"cibir Elvan

Deltha seketika menutup telinganya reflek dan memilih pergi membuat Elvan semakin tertawa

Elvan tersenyum tipis menatap kepergian Deltha lalu menatap kembali Aesya dibawah sana

"Gue yakin Lo cewek yang bisa buat Deltha hangat dan kembali merasakan cinta yang hilang sejak kecil,walaupun cinta Deltha saat ini hanya setengah sekarang tapi gue yakin Lo adalah penyambung cinta itu"

Jangan lupa vote ❤️

GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang