10.Dia Kean

127 10 1
                                    

Kring!kring!kring!

Bel pulang kini sudah berbunyi,sedari tadi Deltha tak pernah fokus dengan pelajarannya karena Aesya yang terus saja bertanya yang tak masuk akal

Bagaimana tidak, gadis itu bertanya

Del?Bu Mega itu kenapa milih ngajar seni?

Del?Bu Mega itu jelasinnya panjang banget bikin ngantuk deh

Del?gue mau pulang aja

"Del?"

"Apa lagi?"ucap Deltha kesal menatap Aesya bahkan kini dirinya benar benar emosi

Seumur hidup dirinya tak pernah mengalami seperti ini dari dulu dirinya selalu fokus pelajaran dan tak pernah bolos

Tapi selama mengenal Aesya dirinya bahkan mencoba bolos dan sekarang dirinya tidak fokus dalam pelajaran dan itu semua karena cewek yang bernama Aesya ini

"Denger yah semenjak gue kenal Lo semua yang gue ngak pernah lakuin itu terjadi,dan semua itu karena Lo,bener yah kata orang Lo itu emang suka nularin kenakalan Lo ke siapa aja"

Aesya terdiam menatap Deltha yang kini nafasnya sedang naik turun,dari matanya terpancar sorot kemarahan disana

"Oh yah?apa yang Lo dengar tentang gue?"

"Lo itu nakal,malas dan bego"ucap Deltha menatap tajam Aesya

Aesya tersenyum miris lalu berdiri dari duduknya

"Jangan nilai orang dari cover,jangan nilai orang dari omongan orang lain"ucap Aesya lalu berlari keluar meninggalkan Deltha yang terdiam kefikiran ucapan Aesya

*****

Aesya kini berjalan keluar gerbang sekolah dengan tas di punggungnya,matanya menatap ke sekitar,terlihat semua siswa pulang dengan dijemput oleh supir dan orang tuanya,dan ada juga yang membawa kendaraan sendiri

Kalau dilihat lihat sepertinya hanya dirinya yang berjalan kaki disini

"Jadi penilaian orang ke gue itu kayak yang diomongin Deltha yah"gumamnya tersenyum miris lalu memilih duduk di halte bis

Aesya hanya terdiam duduk menatap kendaraan yang berlalu lalang bahkan bis yang singah pun tak ia naiki

Lagian dirinya harus pakai apa naik bis?dan kemana?uang saja dirinya tak punya

"Apa gue pakai ATM dari mama aja yah?kan ATM dari papa ketinggalan dikamar"gumam Aesya

Aesya menghembuskan nafasnya,jika dia menggunakan itu semua kemandirian dirinya tidak sukses

Sekarang dirinya tau kalau hidup sendiri itu susah jika masih sekolah,hidup tanpa keluarga memang menyiksa kan

"Aduh"

Aesya mengerutkan keningnya dan reflek berdiri membantu seorang gadis yang memakai seragam putih biru yang tak sengaja diserempet motor itu

"Woii"teriak Aesya kepengendara itu tapi nihil pengendara motor itu hanya melaju pergi

"Udah kak ngak papa,aku juga luka dikit"

Aesya menoleh lalu mendekat kearah gadis itu dan berjongkok dihadapannya

"Luka dikit gimana?kalau kaki kamu ini berdarah tuh"ucap Aesya menatap kaki gadis itu

"Ngak papa kok kak,ini ngak terlalu sakit"ucapnya lagi

Aesya hanya memutar bola matanya malas lalu membantu perempuan itu berdiri dan duduk di halte tadi

"Kamu pulangnya gimana?"ucap Aesya membuat perempuan itu menoleh

"Aku suruh jemput sama Abang aku kak"ucap Perempuan itu dan Aesya pun hanya ber oh ria lalu kembali menatap kedepan

Perempuan itu terdiam lalu menoleh ke arah Aesya dan tiba tiba mengulurkan tangannya

"Kenalin Kak aku Putri"ucap perempuan itu

Aesya menaikan satu alisnya lalu menerima uluran tangan itu

"Aku Aesya"ucap Aesya

Putri tersenyum membuat Aesya juga ikut tersenyum

"Nama kakak unik yah"ucap Putri terkeke

Namun Aesya hanya mengusap pelan kepala perempuan yang berambut sebahu itu,ucapan Putri membuatnya mengingat seseorang

"Hai?makasih udah ambilin bola aku"

Anak perempuan berambut kepang itu tersenyum kearah seorang anak laki laki yang baru saja berbicara itu

"Nama aku Revan,kamu?"

"Aku Aesya"ucap Aesya dengan senyumannya

"Nama kamu unik"ucap Revan dengan terkeke membuat Aesya juga ikut terkeke

Aesya tersenyum tipis menggelengkan kepalanya

"Kamu kelas berapah?"ucap Aesya

"Aku kelas 3 SMP kak,kalau kakak pasti kelas 11 kan?"ucap Putri membuat Aesya terkeke

"Kenapa kamu bisa tau?"

"Tuh"ucap Putri sambil menunjuk sebuah lambang kelas di samping lengan baju milik Aesya

Aesya terkeke lalu tak lama sebuah mobil berhenti di hadapan mereka dan keluar seorang pria yang memakai baju kaos biasa

"Kamu ngak papa?ada yang sakit?"ucap pria itu dengan panik

Aesya masih menatap pria itu,yang pertama melihat pria itu adalah wajahnya yang tampan dan juga penampilannya yang rapih

"Aku ngak papa kok kak,terus ini luka aku juga udah di obatin sama kak Aesya"ucap Putri menoleh ke Aesya

Aesya yang ditatap sama pria itu dan juga Putri menaikan satu alisnya sambil tersenyum kikuk

"Thanks udah nolongin Adek gue"ucap Pria itu

"Sama sama"ucap Aesya

"Gimana kalau gue dan putri anterin Lo pulang?

Aesya yang mendengar itu menggelengkan kepalanya,mau ditaruh dimana mukanya kalau dirinya tak punya tujuan?

"Ngak usah taxi yang gue pesen juga udah Deket kok"ucap Aesya tersenyum kikuk

Pria itu menganguk lalu tersenyum kearah Aesya

"Oh yaudah gue deluan,yuk Putri"

"Dah kak Aesya"

Setelah mobil milik pria itu berlalu,Aesya tersenyum tipis ia tadi sempat melihat nama pria itu di gelang hitam yang pria itu pakai

"Namanya Kean,cakep banget sumpah"ucap Aesya tersenyum

Bahkan jika ada yang melihat ekspresi Aesya,pasti orang itu akan mengatakan jika Aesya sedang kesurupan

Jangan lupa vote ❤️

GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang