17.Bawel

114 6 0
                                    

Cahaya kini memancar terang menembus jendela kamar milik Deltha yang kini sekarang ditempati oleh Aesya

Gadis itu mengeliat kesal dalam tidurnya pasalnya ia sangat terganggu dengan cahaya itu

"Ih Deltha kenapa dibuka sih tirainya"cibir Aesya kesal menatap Deltha dengan mata kantuknya

Sedangkan Deltha hanya terdiam menatap Aesya tak percaya kali ini

"Ini udah jam 10,dan Lo belum juga bangun?cewek kok kebo"ucap Deltha

Aesya nampak protes lalu terdiam setelah mencernah ucapan Deltha,dengan buru buru gadis itu bangkit dan berlari menuju ke kekamar mandi

"Lo mau apa?"

Langkah kaki Aesya yang sudah memegang gagang pintu langsung terhenti dengan geram dan berbalik badan menatap Deltha

"Yah mau mandi lah,ini udah jam 10 dan kita bener bener udah telat"ucap Aesya

Deltha menaikan satu alisnya dengan menahan tawanya namun belum sempat dirinya berbicara gadis itu langsung berlari masuk

Deltha menghembuskan nafasnya terserah lalu berjalan keluar dari sana dan menuju ke bawah

"Lo ngak usah anter gue sudah makan yah ke tempat latihan"

Deltha menatap Agatha dengan bingun lalu duduk dimeja makan pas dihadapan Agatha

"Kenapa?Lo mau dijemput sama Galih Galih itu?"ucap Deltha

Agatha yang mendengar itu berlagak jijik sambil memutar bola matanya malas

"Ngak lah,dia itu bagaikan lagit dan bumi sama gue,dan gue bakalan dijemput sama guru baru di tempat latihan"ucap Agatha dengan senang

Deltha menatap curiga Agatha sepertinya ada yang aneh dengan adiknya yang satu ini

"Cowok?jangan bilang Lo suka?"

Agatha menatap Deltha kesal kali ini pasalnya wajah Deltha sangatlah serius,sudah pasti pria itu kini sifat protektif nya mode on

"Ngak boleh kalau cowok"ucap Deltha

Tuh kan sudah dirinya duga,namun baru saja Agatha ingin menjawab suara tiba tiba membuat mereka menoleh kompak

"Ngak papa dong kalau cowok,Lo sama Agatha seumuran kan?dan Agatha juga berhak dong dapat cowok,dia itu udah gede sama kayak gue"

Agatha tersenyum tipis setidaknya saat ini ada Aesya yang membelanya walaupun ia tak tau hasil keputusannya seperti apa

"Sama aja,ngak bisa Agatha sama gue dan Lo itu beda"

"Apa bedanya?"ucap Aesya

Kali ini gadis itu melipat kedua tangannya kedepan menatap ke arah Deltha sedangkan Agatha hanya menyaksikan mereka sambil menikmati sisa makanan nya

"Agatha itu juga berhak punya cinta sejati,ngak usah diatur atur Lo tugasnya cuma mendukung"ucap Aesya

Kali ini Deltha nampak diam tak membalas ucapan gadis itu kembali,Aesya hanya tak tau tentang Agatha sebenarnya

Agatha nampak tersenyum senang,kali ini ia tau cara membuat pria itu mengizinkan nya bebas

Agatha terdiam sepertinya ada yang aneh,matanya kembali menoleh ke arah Aesya dimana gadis itu sedang menikmati makanannya

"Aes?Lo kenapa baju seragam?"

Deltha hampir saja tersedak dengan minumannya mendengar ucapan Agatha,ia kini ingin tertawa tapi ia hanya bisa menahannya

Sedangkan Aesya yang ditanya malah terkeke

"Apasih,kita kan mau kesekolah ini udah telat banget kalian aja kenapa ngak siap siap?apalagi Lo Del,bukannya Lo ketua OSIS?larang gue telat malah Lo yang telat kan?"

Kali ini tak bisa ditahan lagi Agatha dan Deltha kompak tertawa kencang mendengar ucapan Aesya bukan bagaimana sepertinya gadis itu sudah lupa jika hari ini adalah hari Sabtu dimana semua murid berlibur dari sekolah

"Ini Sabtu kalau Lo ngak lupa"

Aesya kali ini menatap Deltha dengan malu,dan cengengesan merenungkan nasibnya yang memalukan itu

Dirinya sungguh lupa jika hari ini adalah Sabtu,pantas saja pria itu telat membangunkan nya karena ini hari Sabtu

"Gue lupa,oh iya Bang Elvan sama kak Reva mana?"ucap Aesya mengalihkan pembicaraan

"Udah pergi kampus sedari pagi,lo nya aja yang kebo"cibir Deltha

Aesya menatap Deltha kesal dengan geram lalu tak mempedulikannya dan fokus kembali kemakanannya

***

Aesya kini sangat bosan jika hanya duduk di ruang tamu sambil menonton siaran yang membosankan,dirinya ingin ke luar tapi cuaca panas tak memungkinkan dirinya buat berjalan kaki

"Kulit gue bisa hitam kalau keluar selangkah dari rumah"ucapnya kesal

Matanya tiba tiba beralih ke arah tangga dimana Deltha Baru saja turun dengan pakaian rapi membuat keningnya tiba tiba berkerut heran

"Lo mau kemana?gue ikut yah?bosen dirumah apalagi kalau Lo pergi gue sendirian disini"ucap Aesya menatap memohon kearah Deltha

Deltha menatap Aesya dengan kesal lalu menganguk lagian dirinya hanya ingin ke mengambil barang ke kantor pos yang dikirimkan oleh orang tuanya di luar negeri

Aesya yang melihat Deltha menganguk langsung tersenyum senang

"Tungguin,gue mau siap siap dulu"

"Jangan lama"

"Ngak lima menit"

Deltha menghembuskan nafasnya lalu berjalan menuju luar lebih baik dirinya akan menunggu diteras kali ini,sebelum dirinya keluar ia sempat mematikan tv yang sempat menyala tadi

****

Hal yang paling menyesal dilakukan Deltha adalah mengiyakan ucapan Aesya agar ikut dengannya

Sepanjang perjelanan gadis itu sangat banyak bicara tepatnya cerewet ini itu dan mengeluh ngak jelas

"Deltha sumpah gue capek,dan ngantuk kapan sih kita sampainya?"ucap Aesya dengan sedikit kesal

Deltha dibalik helmnya memutar bola matanya malas dan tak menjawab pertanyaan gadis itu

"Deltha?kok diem sih?gue tanya nih,dari tadi kita ngak sampai sampai,berasa ngobrol sama patung tau ngak"ucap Aesya kesal

Dan detik berikutnya motor Deltha tiba tiba berhenti membuat Aesya mengerutkan keningnya hanya saja saat ini mereka berhenti di jalan raya pas didepan sebuah halte

"Kalau Lo banyak bicara Lo bisa turun dan naik bis atau taxi ke rumah dan tiduran"

Aesya terdiam cara bicara Deltha terlihat sangat kesal walaupun ekspresi nya hanya biasa biasa saja tapi ia bisa tebak cara pengucapan itu

"Yaudah"ucap Aesya kesal lalu turun dari motor Deltha

Deltha membuka helmnya dan menatap Aesya yang membuka helmnya dan meletakan ke job motor

"Kalau Lo mau gue naik bis atau taxi oke gue ngak masalah"

Deltha terus saja menatap Aesya dengan intens dimana gadis itu kini sudah menaiki sebuah bis,keningnya berkerut kenapa gadis itu tak menaiki taxi?jika bis kan harus melewati beberapa rute terlebih dahulu

"Astaga,tuh bocah kan ngak bawa duit"

Jangan lupa vote ❤️

GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang