20.Musibah

112 9 2
                                    

Motor Deltha kini berlaju dijalan raya yang kian macet,Ki ini dirinya yakin dengan keputusan nya untuk tidak mempunyai hubungan apapun dengan Aesya walaupun sebatas teman

Hanya saja dirinya tak ingin terjebak dalam sebuah arti yang tidak pernah ia inginkan

Tak lama motor yang ia kendarai pun berhenti didepan sebuah taman,kakinya melangkah menuju ke bangku kosong disana,tangannya sudah terdapat paper bag berisi sepatu Aesya yang pernah ia sita waktu itu

Tangannya bergerak diatas ponselnya ia harus menghubungi gadis itu dan menyuruhnya kesini

To: Aesyakanesya
Gue mau bicara sama Lo,kita ketemu di taman sekarang,dan gue juga mau kembaliin sepatu Lo

Delhta menatap ponselnya sepertinya Aesya hanya bermuatan untuk membaca pesan nya kali ini

Door

Suara itu membuatnya terkejut dan membalikan pandagannya kebelakang,semua orang terlihat berteriak histeris

Mata Deltha menatap ke arah seorang pria dengan seragam tentara disana dan mengarahkan tembakannya di kepala seorang wanita paru baya

"Yang melapor saya bakalan tembak ibu ini"

Deltha menatapnya panik semua orang tak berani memegang ponselnya namun satu yang dirinya tangkap seorang wanita yang terlihat ingin menelpon seseorang

"Simpan ponsel itu"

Deltha semakin terkejut disaat pria itu menarik pelatuk ditangannya jika pria itu melepaskannya berarti wanita itu akan segera tamat

Ia harus bertindak apa?jika dirinya melapor semuanya akan berakhir

"Kayaknya dia tentara kabur dari tugas deh"

Deltha menganguk pelan sepertinya ia harus melakukan sesuatu kali ini

****

Aesya kini sedang berlari disepanjang koridor mencari sebuah ruangan itu sekarang,wajahnya terlihat panik dan kawatir

Bahkan dirinya meninggalkan ponselnya yang terjatuh dan berangkat kerumah sakit segera

"Sus?ruangan Deltha vallensa dimana yah dok?yang kena peluruh nyasar ditaman?"

Suster itu terlihat memberikan arahan kepada Aesya

Aesya bahkan kini tak tau harus berkata apa setelah mendapat telepon jika Deltha terkena peluru nyasar saat ditaman tempat pria itu mengajaknya bertemu

Ckleek

Aesya masuk dengan perlahan dan menatap Deltha yang kini sedang terbaring disana,ia melirik kearah perut pria itu dimana terlihat sebuah perban menempel disana

Deltha membuka matanya pelan lalu menatap kearah Aesya yang kini sedang mendekatinya

"Lo kenapa bisa sih kena peluru gini?emang ngak lihat lihat apa?bagaimana kejadiannya sih bisa gini?"

Deltha menatap Aesya dengan diam dimana gadis itu hanya berbicara tanpa hentinya

"Lo berbakat jadi rap"

GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang