[0;Accident]

22.2K 1.9K 168
                                    

"Dasar anak tidak berguna! Apa ini balasan untukku setelah membesarkanmu hah?!" Seorang pria setengah paruh baya berteriak lantang dan mengayunkan botol berisi minuman keras yang ia pegang ke arah kepala seorang pemuda yang sedang meringkuk, kedua lengannya ia gunakan untuk melindungi kepalanya.

'PRANG!

Serpihan botol kaca berhamburan, beberapa serpihan kecil ada yang menancap di lengannya. Ia hanya bisa meringis dan terus mencoba melindungi kepalanya. Sementara pria tua di hadapannya itu terus saja melemparinya dengan botol-botol bekas minuman keras.

"Hanya ini yang kau dapat selama pergi keluar hah?! Mana cukup untuk membeli minuman untukku?! Apa yang lakukan seharian ini hah?! Dasar anak sialan!" Pria tersebut mulai menendangi tubuhnya.

"Ma-maaf a-ayah, h-hanya itu yang a-aku punya" ia tetap berusaha melindungi tubuhnya.

"BOHONG!"

"Apa kau pikir aku tidak tahu selama ini kau menyimpan beberapa uangmu huh?!! Dimana itu?!! Berikan padaku sialan!!" Pria tersebut menuju ke sebuah kamar dan mulai mengobrak-abrik isi kamar tersebut mencari-cari barang yang ia inginkan.

Senyum penuh kemenangan setelah ia menemukan barang yang dicarinya–beberapa lembar uang yang diikat jadi satu dengan karet gelang–

"Kau bilang kau tidak punya uang lagi, lalu ini apa huh?! Bajingan! Berani sekali kau berbohong padaku!"

"Ti-tidak ayah! T-tolong ja-jangan! I-itu untuk biaya kuliahku! Kumohon!"

"DIAM KAU SIALAN!"

"Akh!! Ayah! Lepaskan aku! Tolong!" Pria di hadapannya menjambak rambutnya dan menyeretnya ke arah dapur, sementara si pemuda terus berusaha memberontak dan melepaskan diri.

"Kubilang diam sialan! Dasar anak tidak tahu berterimakasih! Mati saja kau!!"

"AKHH!!" Seketika matanya membola, sebuah pisau dapur sukses menancap di perutnya cukup dalam. Darahnya mulai mengotori lantai dapur menjadi sebuah genangan pekat, kemeja putih kebesaran yang dipakainya juga sudah penuh dengan darah. Dan setelahnya kegelapan memenuhi dirinya.



"Sial!! Cepat sekali matinya! Memang dasar anak sialan!" Tidak ada penyesalan, pria tersebut segera mengemasi barang-barangnya dan semua uang milik anaknya lalu bergegas meninggalkan apartment.

–––––

"Apa yang kau inginkan lagi dariku?!" Seorang pemuda terlihat sedang mengemudikan mobilnya di tengah hujan deras, dan seseorang sedang berbicara dengannya di telepon genggam.

"Tidakkah cukup kau telah merebut orangtuaku dariku?!" Emosinya mulai memuncak, wajahnya sudah memerah padam, tangannya mencengkram erat roda kemudi yang dipegangnya.

"........"

"Sudah kubilang aku tak ingin menikah denganmu!"

"........"

"Aku tak butuh uang sialanmu itu!!"

"........"

"Jangan berani macam-macam dengan adikku!! Atau aku akan-"

Dari arah yang berlawanan, datang sebuah truk kontainer, karena terkejut, ia membanting roda kemudinya dengan cepat ke samping, membuatnya ia hilang kendali atas kendaraannya.

'CKIITTT'

'BRAAAKK!!!'


Next? Vote please;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next? Vote please;)


Dukungan kalian penting buat author, biar semangat bikin ceritanya :D

Maaf kalau ada kesalahan penulisan
Terimakasih sudah membaca

Hope u like it!

With love,
Ji

OBLIVION [Markhyuck] ⟨✓⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang