[4; Finding out]

8.5K 1.3K 179
                                    

Sesuai janji Mark pada Haechan -hantu di apartemennya- ia akan membantunya, agar Haechan bisa segera pergi dari apartemennya dan ia bisa hidup tenang.

Saat ini Mark sedang berusaha mencari beberapa informasi tentang Haechan. Sebenarnya Mark malas, hanya saja kalau bukan dia yang melakukannya, tidak ada orang lain yang mau melakukannya, Haechan sendiri juga tidak bisa keluar dari apartemen.

Mark mencoba bertanya pada orang-orang di sekitar apartemen, termasuk pemiliknya. Mark menghampiri sang pemilik di rumahnya setelah mendapatkan alamatnya dari seseorang.

Mark memencet bel yang terletak di samping pintu "permisi,"

Tak lama, seorang pria paruh baya keluar dengan secangkir kopi di tangannya. Sedikit terkejut melihat Mark yang berdiri di depan pintu rumahnya.

"Oh? Kau yang kemarin menyewa unit terakhir kan? Bagaimana kau tahu rumahku?" Mark mengangguk.

"Aku mendapatkannya dari petugas keamanan, namaku Mark"

"Oh, kalau begitu masuklah" Ujarnya, mempersilahkan Mark masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Kau mau kopi atau teh?" Tawarnya.

Mark menggeleng, "Ah, tidak terimakasih ahjussi, aku kesini hanya ingin bertanya saja"

"Apa itu?"

"Apakah ahjussi tahu sesuatu tentang unit yang ku sewa?" Orang yang duduk di hadapan Mark saat ini, raut wajahnya terlihat gugup. Pria tersebut menaruh cangkirnya di atas meja dan berdehem sejenak.

"Sepertinya kau sudah tahu beberapa hal bukan?" Tanyanya balik dan Mark mengangguk.

"Yah... Aku hanya ingin tahu cerita detail nya... Bisakah ahjussi memberitahu ku?"

Mark memang sudah tahu beberapa. Ingat saat ia bertemu dengan seorang pria tua di gang gelap saat hari pertama ia bertemu Haechan? Mark sengaja tak memberitahu Haechan terlebih dahulu.

"Sepenasaran itukah kau? Haha, kurasa ini tidak terlalu penting, apa terjadi sesuatu saat kau tinggal disana?"

"Ini penting" Mark menatap pria di depannya dengan tatapan tajam. Mark jengah, ia ingin segera menyelesaikan ini.

"Haha, baiklah-baiklah, santai lah anak muda, berjanjilah kau tidak akan takut jika sudah kuceritakan" Mark hanya menatap.

"Beberapa bulan yang lalu, ada seorang mahasiswa, namanya Haechan, tinggal disana dengan ayahnya. Lalu entah karena alasan apa, ayahnya pergi meninggalkan apartemen. Tetangganya curiga karena sebelumnya mereka mendengar jeritan dan beberapa barang pecah dan melaporkannya padaku, aku tak berani mengecek nya sendiri, jika memang benar terjadi apa-apa, aku takut aku yang akan disalahkan, jadi kupanggil polisi, dan benar saja Haechan ditemukan terkapar dengan luka tusuk di dapur, dan kurasa dia sudah mati karena kehilangan banyak darah" Ujarnya panjang lebar, sedangkan Mark mulai berkeringat, badannya menegang, dan wajahnya sedikit pucat.

"Tapi anehnya, setelah itu, tetangga sebelahnya lapor padaku bahwa mereka mendengar aktivitas disana, dan juga suara orang menangis"

"A-apakah ahjussi kenal dengan salah satu teman atau kerabatnya mungkin? Kemana ayahnya?" Setelah mengatakan itu, wajah Mark semakin berkeringat dan pucat, pupil matanya juga bergerak-gerak gelisah.

"Aku tidak tahu, coba kau tanyakan pada tetangganya"

"Mark? Kau dengar?"

"Y-ya.. A-aku dengar"

"Kau kenap-"

"Baiklah ahjussi! Terimakasih infonya, aku pergi, permisi" potong Mark, lalu segera berdiri dan beranjak pergi dari sana dengan langkah cepat. Sedangkan sang pemilik apartemen hanya menatap kepergiannya dengan kebingungan. 'kenapa dia?'

OBLIVION [Markhyuck] ⟨✓⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang