Part 7

61 13 5
                                    


A

liya Bashor(mama ica) pov.

''Ya Allah apa aku setega ini harus minta ica pindah dari pesantren?''

Setelah selesai mencuci piring, Adel masuk kekamar untuk menenangkan fikiran nya sejenak.

Setelah kepergian sang suami.
Dia harus memikirkan semua nya sendirian, mulai dari pendidikan anak-anak mereka sampai hal-hal sepele seperti keperluan dapur.

Jangan tanya bagaimana kepedulian keluarga dari pihak sang suami.

Mereka seolah tak perduli dengan apa yang sedang ica dan keluarga rasakan.

Tapi itu tidak lantas membuat keluarga kecil ica menyerah dalam menjalani kehidupan.

Adel slalu berusaha agar anak-anak nya bisa melanjutkan sekolah mereka hingga ke jenjang perguruan tinggi, bagaimana pun caranya asal halal pasti ia jalani.

Tak pernah ingin terlihat rapuh di hadapan anak-anak nya.

Karna adel merasa bahwa dirinya lah semangat anak-anak nya sekarang.

Bagaimana semua akan baik jika dirinya pun ikut tenggelam dalam kesedihan karna kehilangan sang suami.

''Apa aku ke kamar kaka aja dlu ya?
Tapi ragu banget ya Allah, takut ica gak mau nerima usulan aku.''
Kini,tidak ada lagi tempat untuk dimintai pendapat.

Maka dari itu Adel harus bisa mengambil keputusan tanpa meminta pendapat siapapun akan tetapi harus benar-benar ia fikirkan dengan baik keputusan yang diambil nya itu.

''Tarik nafas del.
Insya Allah, Allah pasti bantu!"

"Bismillah, semoga setelah ini semua tetap baik.'

Fikiranku masih ragu, ragu untuk menyampaikan keinginan ku agar si sulung mau sekolah dekat rumah.

Tujuan nya ya agar semua bisaberkumpul jadi satu dan bisa terpantau oleh ku.

Walau ada embel-embel bisa memilih sekolah dimanapun asal bisa dengan mudah di jangkau oleh diriku.

Pintu kamar ica kebetulan tak ditutup rapat, jadi dengan mudah aku bisa melihat aktivitas yang sedang di lakukan nya.

Sudah hampir seminggu ica berada dirumah.

Dan selama itu juga dia mengurung kan diri didalam kamar.

Mungkin ica akan keluar dari kamar jika membantu ku untuk membersihkan rumah,bermain atau sekedar menemani adik nya menonton televisi,menyiapkan sarapan, makan siang juga makan malam bersama,selain itu dia kerjakan semua didalam kamar.

Mulai dari sholat, dzikir, tilawah dan lainnya.

Aku tau, pasti ica masih sangat terpukul dengan kepergian ayah nya yg juga suami ku.

Maka dari itu aku slalu menawarkan ica untuk pergi jalan-jalan menikmati udara luar sembari mencari makanan.

Tapi semua nihil, ica belum mau keluar dari kamar nya.

dengan berbagai alasan yang di buat dan senyuman yg terukir di wajah yang seolah mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Aku tau persis bahwa anak sulung ku itu pasti sangat terluka, bagaimana tidak?
Dari masa kecil nya, ica sangat dekat dengan mendiang suami ku.

Ica slalu menceritakan apa saja yang dia alami dan apa saja yang terjadi pada ayah nya, mau hal sekecil apapun itu pasti tak terlewatkan.

Bahkan aku sebagai ibu nya pun tak tau persis apa saja yang terjadi, yang di alami dan apa2 saja yang di sukai bahkan tidak di sukain oleh si sulung.

Aku masih di balik pintu kamar ica,
Aku tau dia sedang mencoba mengajak bicara foto ayah nya yg sedari tadi dipegang.

Tetesan air mata begitu saja jatuh dari pelupuk mata gadis ku.

Aku sempat berfikir
"Apakah aku bisa menggantikan posisi suami ku di hati ica?"

"Apakah aku bisa seberharga suami ku di hidup ica?"

Air mata ku tak tertahan, memang semua begitu cepat.

Dan aku tau bahwa ica memang sangat terpukul karna kepergian ini.

Maka dari itu aku slalu mencoba untuk mengerti keadaan nya juga keadaan hatinya yang masih sangat terpukul karna keadaan kali ini.

~

Author pov

Begitulah sekira nya rasa sakit yang dirasakan ketika seseorang yang begitu kita sayang pergi menghadap sang Illahi.

Allah, dialah yang maha mengetahui segala apa yang dirasakan oleh hamba-hamba nya.

Semua sudah di atur sedemikian rupa.
Bahkan perintah untuk tidak menyakiti anak yatim pun Allah sampaikan dalam kitab suci Al-Qur'an.

Yaitu dalam Al - Qur'an surat Ad -Dhuha ayat 9.
penjelasannya di bawah ini :

"Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang." (QS Ad - Dhuha :9)

Begitulah rasa kasih sayang juga cinta Allah.

Yang tak pernah kita sadari.
Ingatkah dengan firman Allah di Qur'an surah Al-Baqarah ayat 216?

Yang berbunyi:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)

Kita merasa apa yang Allah berikan tidak seharus nya kita dapat kan.

Tapi berbahagia lah karna itu sebenarnya adalah pilihan terbaik yang Allah berikan pada kita.

Doakan Ica agar bisa menerima dan melewati semua nya dengan ikhlas dan yakin bahwa Allah lebih mengetahui yang terbaik untuk ayah juga keluarga nya.

#NEXTPART8!

Syariat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang