13 - Liburan pertama kita

2.3K 227 17
                                    

"Pagi" sapa Gulf saat pintu kamar Mew terbuka lebar.

Sementara itu pemuda dihadapnnya masih sibuk dengan menguap bahkan menggaruk area terlarangnya. Boxser berwarna hijau cerah menyambut pagi Gulf hari ini. Tidak lupa singlet putih yang Mew kenakan terasa sangat sesak ditubuhnya membuat bagian enam kotaknya seakan ingin terbebas.

Wajah Gulf memerah melihat pemandangan di depannya.

"Tumben pagi banget, ada apa?" tanya Mew yang masih asik menggaruk bagian intimnya

Gulf yanh sudah malu luar biasa segera menarik pemuda itu masuk kedalam kamar. Tidak lupa dia menutup pintu dengan segera.

"Mew! Lo bener-bener deh!" sungut Gulf sedikit menaikan alisnya

"Apaan sih?"

Gulf menarik nafasnya "Stop garuk-garuk biji lo, jijik gue!"

"Ohh" Mew mengeluarkan tangannya dari celana boxser yang ia pakai. Tidak lupa dia mencium tangannya yang terasa harum kejantanan.

"JOROK ANJIR" teriak Gulf marah

Mew terkekeh sendiri. "Tapi seriusan kenapa lo dateng kesini pagi-pagi? Seven eleven depan aja kayaknya belum buka deh, kalah pagi sama lo"

Gulf melenguh kesal. "Coba lo inget percakapan kita tadi malam" pemuda itu memandang Mew dengan tatapan tajamnya.

Mew memutar matanya, mengingat kembali apa yang semalam ia bicarakan.

"Besok libur semester kan, lo bisa jalan ama gue gak?" tanya Mew sambil menghabiskan bubur miliknya

Gulf mengangguk. "Kenapa, lo mau ajak gue jalan?"

Mew berdecak "Kok lo bisa tau sih, gak seru ah" ucapnya sembari membuang semangat yang tadi ia kumpulkan

"Eh seriusan lo mau ajak gue jalan, padahal tadi gue cuma nebak doang" Gulf terkekeh.

"Gue mau kita ke pantai besok, gimana?"

Mata Gulf membulat "Pantai? Boleh, gue mau" teriaknya hingga seisi warung melihat mereka.

Mew menaruh telunjuknya di ujung bibir memberi isyarat agar pemuda didepannya ini mengecilkan volume suaranya.

Mew berteriak. "Pantai"

"Sumpah. Lo sendiri yang ajak dan lo sendiri yang lupa, gak paham gue ama otak lo" ejek Gulf sembari membanting tas ransel yang tadi ia gendong.

"Pantes baju lo udah santai kayak dipantai, gue kira lo mau kemana"

"Ya udah sono mandi, gue gak mau kalo kesiangan, ini weekend ya pasti pantai bakal rameh"

"Siap boss" seru Mew sembari mengangkat tangannya tinggi

***

"Mau naik apa kita?" tanya Gulf saat mereka menuruni tangga asrama.

Mew mengeluarkan sebuah kunci mobil dari sakunya.

"Gila. Lo punya mobil? Parah" seru Gulf kagum

"Biasa aja kali. Semua anak disini juga pada punya mobil"

"Terus kenapa kemarin ajak gue makan jalan kaki?"

"Ya elah makan sebrang jalan doang masa mau pake mobil, gue bulan sultan yah. Inget itu"

"Eh tapi kita pergi berdua aja kan?" Gulf menyembunyikan rasa malunya. Ada rasa menyesal sudah menanyakan itu, dan rasa malu yang bercampur jadi satu.

Mew menarik ujung bibirnya tersenyum.

Gulf? Dia masih malu-malu, bahkan melihat wajah pemuda yang kini memakai setelan kemeja yang dijadikan outer dengan kaos dalam berwarna putih saja tidak bisa. Dia terlalu senang dan malu.

Can you see my sign [Completed] SUDAH TERBITT!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang