11 - Penolakan

2.6K 238 3
                                    

"Gue udah di cafe deket kampus. Lo bisa dateng kalo mata kuliah lo udah selesai"

Hari ini Gulf merasa sangat lelah. Beberapa kali dia meregangkan ototnya yang terasa tegang karena semua mata kuliahnya hari ini terasa sangat padat. Bahkan untuk makan siang saja waktu yang ia punya hanya 15 menit.

"Lo langsung pulang atau mau kemana dulu. Gue ama Plan mau makan di tempat biasa" Mean datang dengan tas gendongnya. Ditangannya sudah ada sebuah kado berukuran sedang

"Kado buat Plan?"

Mean tersenyum tanda mengiyakan

"Gercep juga lo. Have fun ya, gue ada janji ama Drake abis ini"

Mean terdiam "Drake?"

"Kenapa kaget gitu?"

Mean yang tadi sudah bersiap pergi kini duduk kembali di hadapannya.

"Drake model itu? Artis itu? Kok lo bisa kenal dia"

Gulf menatap temannya itu lekat "Iya. Kalo soal kenal, gue sama dia kan satu mata kuliah. Jadi sering ngobrol juga. Anaknya asik kok"

Wajah Mean berubah cerah "Sekali kali ajak gue ketemu dia dong. Gue mau minta tips buat jadi cowok keren kayak dia" ungkapnya antusias

Gulf terkekeh "Nanti coba gue tanyain ya. Mau gak dia kasih tips buat jomblo abadi kayak lo"

"Jomblo apaan gue udah jadian ama Pl.."

Mean segera menghentikan ucapannya. Dia menutup mulutnya rapat. Sementara itu Gulf memasang tampang annoying-nya.

"Udah jadian ama Plan nih, hmm baik"

Mean segera menutup mulut Gulf dengan tangannya.

"Gak usah heboh bisa gak sih. Kedengeran ama yang lain bisa berabe"

Gulf melepaskan dekapan Mean. "Kenapa mesti malu sih. Plan juga lucu kok, manis pula, tipe idaman buat kaum jones kayak lo sih sebenernya"

"Yeh nih anak malah perjelas. Ya udah gue duluan, takut Plan nunggu lama. Bye"

Mean segera pergi meninggalkan Gulf yang masih sibuk dengan tugasnya, dia hanya mengantar temannya itu dengan lambaian tangan.

***

Pintu cafe terbuka, menimbulkan suara lonceng yang sengaja diletakan di atas pintu masuk. Beberapa mata melihat kearah siapa yang datang.

Gulf melangkah ringan. Matanya awas mencari keberadaan pemuda berambut plontos yang ia cari.

Diujung sana seseorang melambai kearahnya, itu Drake.

"Sorry lama" sapa Gulf kemudian duduk di depan Drake

"Gak papa. Gimana kuliahnya?"

"Ya lo tau sendirilah anak semester menjelang akhir kayak gue kek gimana. Lelah" seru Gulf lesu

"Mau minum apa?" Drake menyodorkan sebuah buku menu yang lumayan tebal

"Apa aja deh, yang penting bisa basahin tenggorokan gue"

Drake mengangkat tangannya memanggil seorang pelayan. Setelah seorang pelayang pria datang, dia segera menyebutkan beberapa makanan dan minuman.

"Tumben lo ngajak ketemu kek gini, kenapa?" tanya Gulf sesaat setelah pelayan cafe meninggalkan mereka

Drake teridam. Matanya menatap lurus Gulf, beberapa kali dia seakan menahan kegugupannya.

"Gugup gitu, kenapa?"

Can you see my sign [Completed] SUDAH TERBITT!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang