✏ 6. Party

22 3 0
                                    

Tidak ada lagi seorang Cila yang aktif dalam mata kuliah yang ia hadiri. Perempuan itu juga memilih untuk duduk di posisi belakangan. Dalam rapat kepanitiaan dan departemen, ia tidak lagi menyumbangkan idenya. Diam adalah jalan yang ia pilih saat itu. Bahkan jika Haikal tidak salah mengingat, ia sempat melihat Cila datang ke kampus menggunakan kacamata pada hari setelah mereka mengantar undangan. Entah karena untuk menutupi bengkak di matanya atau karena kekurangan percaya dirinya yang sedang menurun, Haikal tidak dapat memastikan. Namun yang jelas, tidak ada yang mengetahui kenapa Cila mendadak jadi seperti itu.

"Cil, Cil, Cil! Cila"

Perempuan yang dipanggil namanya itu menoleh ketika sebuah suara memanggilnya, "Ya?"

"Nanti malam kak Romy ngajakin aku ke party tempat temannya. Kamu ikut yaaa! Temanin aku. Mau ya Cila?" ucap Mia dengan antusias walaupun suaranya tidak terlalu nyaring.

Cila ingin sekali menolak ajakan Mia, namun saat itu ia melihat ekspresi temannya yang sangat bersemangat membuatnya urung untuk menolak. Cila berpikir mungkin ini salah satu jalan agar Mia bisa lebih dekat lagi dengan Romy. Dan jika Mia telah meminta bantuannya seperti ini, itu tandanya perempuan itu benar-benar membutuhkan bantuannya.

"Jam berapa?" tanya Cila.

"Yes!!! Jam 8, Cil! Nanti aku jemput ya!" sahut Mia dengan senyuman yang sangat lebar di wajahnya. Terlihat sekali bahwa dirinya sangat bersemangat.

"Oke," balas Cila secara singkat.

"Eh, Cil, aku mau cerita waktu kemaren aku jalan sama kak Romy."

Walaupun tidak sedang dalam mood untuk bergibah, Cila tetap sabar mendengarkan cerita cinta sahabatnya itu yang terdengar sangat....manis? Apakah karena faktor individu yang terlibat di dalamnya adalah seorang Mia dan Romy? Entahlah, Cila sendiri tidak bisa menemukan jawabannya.

Sedikit banyaknya, Cila mulai menyadari perkataan temannya tempo hari mengenai kisah cinta Mia dengan kating populer mereka.

Walau tidak dapat dikatakan benar seratus persen, namun Cila tidak bisa mengesampingkan bahwa Mia sangat-sangat beruntung bisa mendapatkan attention seorang kak Romy yang mana memiliki penggemar yang tidak sedikit.

Apa yang tidak bisa Citra dapatkan dengan mudah, hal itu terjadi sangat mudah apabila Mia yang melakukan. Apa yang tidak mungkin dalam sudut pandang Herin, hal itu sangat mungkin terjadi apabila Mia orangnya. Bahkan Cila sempat berpikiran bagaimana jika seorang Dimas melihat kehadiran seorang Mia. Kira-kira apa yang akan terjadi?

Wow, memikirkan hal sederhana itu saja membuat Cila merinding. Ia tidak akan sanggup apabila Mia juga berhasil mencuri perhatian Dimas yang selama 8 tahun ini tidak pernah sepenuhnya ia dapatkan.

Mungkin saja benar apa yang kebanyakan orang katakan, jalan hidupmu akan sangat mulus jika kamu terlahir dengan wajah yang rupawan dan harta yang melimpah.


📗📘📙


"Disini tempatnya?" tanya Cila memastikan.

"Iya bener!" sahut Mia antusias.

Cila tidak habis pikir, teman macam apa yang dimiliki oleh katingnya itu hingga sang pemilik acara memiliki rumah yang sebesar itu. Apakah level circle mereka sudah pada another level?

Dan dari apa yang Cila dengar, party yang diadakan hanyalah sekadar party. Tidak karena ada yang ulang tahun atau hal lainnya, pure sekadar party.

"Yuk turun, Cil," ajak Mia yang mulai keluar dari mobilnya.

Cila mengikuti sahabatnya itu dan keduanya mulai memasuki rumah yang tidak kecil itu. Ternyata Romy sudah menunggu kehadiran Mia daritadi dan jelas sangat terlihat di wajahnya lelaki itu sangat bahagia melihat Mia yang malam ini sangat cantik.

Zero Mile. | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang