Dengan semua tenaga yang dimilikinya, Jibril pergi berkeliling mencari Sang Tuhan di Langit Ketujuh. Meskipun disebut langit, sebenarnya Langit Ketujuh merupakan sebuah Istana Suci yang amat megah.
Wajahnya terlihat serius, sedangkan hatinya merasa sangat cemas. Dengan keringat yang terus mengalir, Jibril terbang menelusuri berbagai lorong yang ada di Langit Ketujuh sampai Ia melewati sebuah pintu kayu raksasa. Menghentikan kepakan sayapnya, Jibril turun dan berjalan mendekati gagang pintu tersebut.
'Hanya tempat ini yang belum kuperiksa'
Jibril memeriksa ruangan yang ada dibalik pintu tersebut, namun itu adalah sebuah Pintu Terlarang sama seperti Buah Terlarang bagi Adam yang mana pintu tersebut tidak boleh dibuka oleh siapapun tanpa izin Sang Tuhan. Jibril merasakan hal yang seharusnya tidak dimiliki oleh malaikat yaitu rasa kecewa. Mau tidak mau, Ia harus kembali dan memeriksa ke tempat lain.
Tepat pada saat Jibril membalikkan badannya terdengar suara desahan dari seorang gadis, diikuti dengan nada suara yang tak asing bagi Jibril. Suara yang Ia kenali tersebut terdengar agak sedikit aneh terdengar seperti seorang om-om yang mesum.
Di sini Jibril merasakan sesuatu yang ganjal. Ia mengingat kembali kejadian saat menaiki tangga sebelumnya, disana Ia dan Azrael berumpa banyak Iblis, makhluk yang jahat dan penuh dosa, tapi yang jadi pertanyaan adalah 'mengapa mereka terlihat sangat ramah dan bertingkah baik?' dan lagi mereka semua menggunakan penampilan dan suara perempuan.
'!!'
Jibril tersentak.'Tidak tidak tidak... Itu tidak mungkin. Sebagai makhluk yang mulia, suci, dan seorang penguasa alam semesta ini tidak mungkin Ia akan melakukannya'
Jibril merasa sangat ketakutan. Jika Ia membuka pintu tersebut, kemungkinan mimpi buruknya akan menjadi kenyataan, Ia bisa saja masa bodoh dengan hal ini, tapi mengingat Azrael yang masih berlutut yang diperhatikan oleh para Iblis dan Malaikat membuat Jibril sedikit prihatin padanya, serta firasat yang mengganggunya yang mengatakan:
'Aku harus membukanya! Aku harus meliht apa yang terjadi!'"Aku akan membukanya! Tidak masalah jika itu adalah hal pribadi karena Aku yakin 100% pasti dapat merahasiakannya dari yang lain" Gumam Jibril untuk menyemangati dirinya yang gemetaran.
Tangan jibril yang gemetar sekaligus berkeringat dingin bergerak sangat pelan menuju gagang pintu dari sebuah Pintu Terlarang yang sedari tadi mengeluarkan suara desahan dan om-om mesum.
Dengan semangat yang mulai hancur, Jibril mulai mendorong.
Sebuah cahaya putih dan meyilaukan muncul dan menghalangi pandangan Jibril sesaat sebelum menghilang. Dan muncullah lima sosok dalam pandangannya.
*Gasp...
Jibril meneteskan keringat. Ia melihatnya! dan matanya terlihat seperti mata dari seseorang yang akan mati.
Ia melihat beberapa Iblis dalam bentuk perempuan yang seksi dan menawan, dan mereka saat ini sedang dipegang-pegang oleh seorang makhluk yang tingkatnya berbeda jauh dari mereka.Kelima sosok tersebut semuanya terkejut melihat Jibril yang tiba-tiba masuk ke ruangan. Tak terkecuali sosok besar ditengah mereka. Matanya melihat jibril seperti melihat orang tuanya yang terkejut saat mengetahui bahwa Ia bersama dengan para gadis tanpa sepengetahuannya.
"O.. Oh Ji.. Jibril ya"
Jibril diam membeku, roh-nya seakan-akan trlah terbang meninggalkan alam semesta ini. Ia sangat terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya. Sosok agung dan suci yang disebut-sebut sebagai Tuhan ternyata melakukan hal yang tidak senonoh dengan para Iblis.
"Ja.. Jadi apa yang.. Um.. Kau lakukan disini?"
Masih terpukul dengan kenyataan yang Ia lihat, dan keringatnya yanh mengalir lebih banyak dibanding sebelumnya. Di pikirannya Ia berpikir 'Astaga! Apa yang terjadi disini? Kenapa hal seperti ini terjadi? Oh Tuhan! Aku tidak sanggup menerima kenyataan ini... Semoga ini hanya mimpi...semoga ini hanya mimpi.... Hanya mimpi...'
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Death Angel Get a Holiday in Another World [ONGOING]
FantasíaApa yang terjadi saat malaikat maut dan malaikat yang menghubungkan Tuhan dengan para Makhluk-Nya diberikan liburan dari tugasnya ke dunia lain oleh Sang Tuhan itu sendiri?